7

872 80 2
                                    

"Ge, ayo kita menyanyi lagi." pinta anak kecil yang sedang merengek kepada kakaknya.

"Xiaolu, gege istirahat dulu. Apa kau tidak lelah?"

"Gege jangan panggil aku xiaolu." Ucap anak laki-laki berusia 7 tahun itu sedikit kesal.

"Ah iya iya maaf, gege lupa Hanhan." Tapi anak kecil yang dipanggil Xiaolu itu tetap kesal.

"Tidak mau memaafkan? Baiklah, jangan minta gege buat menemanimu bernyanyi lagi kalau begitu." Goda sang kakak kepada adiknya itu yang masih terus merajuk. Dan beranjak dari tempat duduknya.

"Dimaafkan. Gege jangan pergi, ayo kita bernyanyi lagi." Suara itu membuat sang kakak berhenti berjalan dan senyum sekilas tanpa sepengetahuan sang adik.

"Iya iya Xiaolu cantik."

"Gege aku manly bukan cantik." Teriak sang adik yang entah kenapa tidak suka jika di panggil seperti itu oleh sang kakak.

.
.
.

Ketiga namja dibuat kaget saat tiba-tiba pintu ruang ganti pakaian mereka terbuka kembali dengan sedikit kasar.

Tak lama muncul lah seseorang yang sudah 1 bulan lebih ini tak menampakkan dirinya.

Dilihat dari wajahnya terlihat masih sama seperti terakhir kali mereka lihat. Dingin, pucat dan tanpa ekspresi.

"Hai Hun, lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu?" Tanya Chanyeol saat Sehun sudah sampai di depan lokernya.

"Baik." Jawabnya singkat.

"Oh syukurlah. Lalu sebulan ini kau kemana saja? Aku kira kau sakit, tapi saat kami ingin menjenguk kerumahmu terlihat sepi."

"Ani," setelah menjawab itu ia langsung pergi keluar.

"Ada apa dengannya? Kenapa dia menjadi lebih dingin dari sebelum-sebelumnya." Tanya Chanyeol kepada dua temannya itu.

Yang ditanya pun hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Ish, kalian berdua sama saja." Gerutu Chanyeol yang langsung mendapat tawa dari kedua temannya.

"Kita hanya bercanda Chan, jangan di masukan kehati. Yang terpenting dia baik-baik saja sekarang, Ayo keluar."

"Eoh, sekarang kalian berdua kompak. Baiklah, aku akan mencari sekutu untuk melawan kalian." Ucapnya sambil berlalu.

"Apa dia benar-benar serius hyung?" Tanya Chen yang masih menatap arah kepergian temannya itu.

"Sudah jangan dipikirkan, dia hanya sedang bercanda. Seperti tidak tau Chanyeol saja." Ucap Kris sambil meninggalkan temannya itu sendiarian di loker.

.
.
.

"Annyeong.." Suara sapaan itu menggelegar saat seseorang masuk ke sebuah resto.

"Annyeong Baek." Jawab ketiganya serempak. Ya, suara yang menggelegar itu Baekhyun. Tak lupa dibelakangnya ada Xiao Lu yang menjadi patner duetnya. Tapi suara Baekhyun yang lebih mendominasi.

Sesaat setelah masuk dan menyapa temannya pandangannya langsung tertuju kepada seseorang yang sudah lama tak bertemu.

"Sehunnie.." Teriak Baekhyun langsung saja berlari ke arah Sehun. Saat ini resto itu belum ramai, hanya ada beberapa pengunjung saja.

Sehun yang merasa dipanggil pun hanya menengok sekilas tanpa berniat menjawab. Baru saja akan melangkah Baekhyun sudah lebih dulu memeluknya dari belakang.

"Baek hyung lepaskan." Baekhyun yang mendengar ucapan Sehun yang sinis itu langsung melepaskan pelukannya.

"Ishh, dasar albino. Kau kemana saja eoh? Aku merindukanmu tahu." Gerutu Baekhyun yang diabaikan begitu saja oleh Sehun.

My Brother [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang