14

741 55 0
                                    

Pagi telah menyapa, namun sang mentari sepertinya masih enggan menampakkan sinarnya hari ini.

Suasana yang dingin membuat ketiga namja yang sedang tidur itu enggan untuk bangun. Padahal dua diantaranya harus segera bersiap untuk bekerja hari ini. Bunyi alarm sudah berdering sejak setengah jam yang lalu, tapi deringan itu tidak berpengaruh terhadap tiga namja yang masih tergulung selimut tebal.

Bruugg

Entah sedang bermimpi apa salah satu diantaranya terjatuh begitu saja dari atas sofa yang menjadi tempat tidurnya semalam.

"Aww.." Teriak pemuda itu meringis kesakitan.

Terlihat jelas dari raut pemuda itu masih terlihat sangat mengantuk. Dipaksanya untuk membuka kedua mata yang masih terpejam dengan pelan-pelan.

Setelah kedua matanya sudah terbuka sempurna dilihatnya sekeliling ruangan. Cahaya yang masuk keruangan masih sedikit minim, karena gorden jendela masih tertutup rapi.

"Jam berapa sekarang yah." Ucapnya monolog. Pandangan pemuda itu sibuk mencari letak jam dinding. Dilihatnya masih pukul 6 pagi.

"Masih jam 6 pagi ternyata." Pikirnya, ia pun lanjut menidurkan dirinya di sofa.

Nal annaehaejwo
Yeah geudaega salgo inneun gose nado hamkke deryeogajwo
Oh, sesangui kkeuchirado dwittaragal teni
Budi nae siyaeseo beoseonaji marajwo achimi wado sarajiji marajwo oh
Kkumeul kkuneun georeum geudaen namanui areumdaun nabi

"Eunghh.. Siapa yang pagi-pagi sudah menelfon sih." Ucapnya kesal. Karena baru saja memejamkan matanya sudah terganggu.

Dirogohnya saku celana, tapi benda persegi panjang itu tidak ada disana. Dengan terpaksa ia membuka matanya kembali untuk mencari benda yang sedang berbunyi itu.
Setelah mendapatkannya ia langsung saja menggeser tombol hijau kearah kanan.

"Yeoboseyo."

"Hei kau, sedang dimana? Kenapa belum berangkat juga?"

"Chan hyung, ini masih pagi. Kenapa kau menyuruhku berangkat?"

"Pagi? Menurutmu sekarang jam berapa?"

"Masih jam 6 pagi bukan?"

"Kau tidak sedang bermimpi kan Oh Sehun? Ini sudah lebih dari jam 10. Apa perlu aku ajak kau kedokter untuk memeriksa matamu?"

"Jangan bercanda hyung?"

"Buat apa aku bercanda. Cepat berangkat. Kris hyung juga kau bangunkan. Aku tau dia juga pasti masih tidur."

"Baiklah. Bos belum berangkat kan?"

"Belum, tadi dia bilang datang telat hari ini."

Tut tut

"Ish dasar jam sialan, ternyata kau membodohi ku." Runtuk Sehun setelah melihat ponselnya dan benar saja jam yang ditampilkan di ponselnya berbeda dengan jam dinding yang ia lihat tadi.

Setelah mendengar jawaban Chanyeol Sehun langsung berlari menuju kamar Kris dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Sehun langsung menerobos masuk untuk membangunkannya.

"Hyung bangun, ayo kita siap-siap berangkat kerja ini sudah siang." Teriak Sehun sambil menggoyang-goyangkan tubuh Kris.

"Eungh, ada apa Sehun? Kenapa kau membangunkanku?" Tanya Kris yang merasa terganggu tidurnya.

"Bangun hyung, ini sudah siang. Kita sudah terlambat berangkat kerja." Ujar Sehun kembali mengingatkan.

Setelah Kris sudah menangkap ucapan Sehun, Sehun langsung berlari kekamar mandi tanpa memerdulikan Kris yang meneriakinya untuk mandi lebih dulu.

My Brother [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang