23

600 57 0
                                    

Hari ini, hari yang dijanjikan Kris tiba. Luhan Kris Yixing dan Tao mereka memutuskan untuk pergi bersama ke suatu tempat selagi Tao dan Yixing masih berada di Korea.

Luhan dan Kris sudah siap sejak pukul 8 pagi tadi, mereka memutuskan akan bertemu di kedai Minseok untuk sarapan terlebih dulu sebelum jalan-jalan. Kris pun belum tau dia akan mengajak Luhan kemana.

Sesampainya di kedai Minseok, Yixing dan Tao sudah menunggu disana.

"Kalian kenapa lama sekali?" Ucap Tao sedikit sebal. Karena dia sudah menunggu sejak 1 jam yang lalu.

"Ish kau saja yang datangnya terlalu cepat, kan sudah ku bilang kemarin jam 9 bertemunya disini. Ini saja masih jam 9 kurang." Luhan menunjukkan jam tangannya pada Tao.

Tao yang terpaksa melihat jam tangan Luhan pun merasa ada yang tidak beres. Dan ternyata

"Lihat baik-baik rusa, itu jam tanganmu tidak jalan. Ini lihat." Tao memperlihatkan ponselnya yang menyala, terpampang jelas dilayar ponselnya jam berapa saat ini.

"Mwo? Apa benar ge sekarang sudah jam 10?" Tanya Luhan tidak percaya.

"Iya Lu, kau tadi keasikan dengan rubikmu itu dan tidak mau mendengarkan aku kalau kita sudah telat. Aku lupa belum mengganti jam di rumah juga." Ucap Kris pada Luhan. "Maafkan kami sudah telat." Lanjut Kris sedikit bersalah juga sudah membuat temannya menunggu lama.

"Tak apa Kris, kalian makan dulu baru kita jalan." Ucap Yixing yang sedari tadi hanya tersenyum dalam diam melihat pertengkaran kecil adiknya dengan adik sahabatnya.

"Baiklah."

Kris dan Luhan segera memesan sarapan mereka dan hanya butuh waktu 10 menit keduanya sudah menyelesaikannya.

Saat ini mereka berempat sudah setuju untuk pergi ke Lotte World saja. Tao sangat senang keinginannya kesana kesampaian, yang lain hanya menyetujui pasrah. Jika keinginan Tao tidak di turuti dia akan terus berisik merengek untuk membawanya kesana hari itu juga.

Yixing dan Luhan yang sudah tau sifat Tao yang seperti itu maka memelih mengalah jika tidak ingin setres dan telinga mereka akan panas.

"Akhirnya kita sampai." Teriak Tao antusias. "Ayo kita naik wahana itu." Ucap Tao sambil menunjuk wahana yang ia maksud.

Ketiga pemuda itu langsung menoleh kearah yang ditunjuk Tao.

"Tidak mau." Jawab Luhan cepat.

"Kenapa? Itu sangat mengasikan rusa."

"Pokoknya aku tidak mau." Luhan langsung pergi meninggalkan Tao Yixing dan Kris.

"Kalian naik saja dulu, biar aku menyusul Luhan." Ujar Kris lalu menyusul Luhan yang sudah cukup jauh.

"Kau ini, sudah tau Luhan takut ketinggian malah mengajaknya naik wahana itu." Omel Yixing setelah Kris sudah tidak terlihat.

"Ge, justru karena Luhan takut ketinggian dia harus bisa mengatasinya. Kalau terus seperti itu dia tidak akan sembuh, dan jika dia takut ketinggian kenapa dia masih bisa sampai kesini naik pesawat? Bukankah sama saja?" Jelas Tao panjang lebar.

"Entah lah, sudah ayo kita mengantri atau kau mau naik wahana itu sendirian?" Tawar Yixing.

"Temani aku, aku tidak mau seperti orang hilang disini sendirian ge."

"Yaya ayo." Yixing langsung berjalan mendekati barisan yang lumayan panjang antriannya.

Di lain tempat Kris sudah berhasil mengejar Luhan dan menemaninya menaiki wahana yang ia mau.

My Brother [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang