11

854 78 0
                                    

Beberapa hari setelah kejadian Luhan masuk rumah sakit, dua pemuda kakak beradik itu tampak lebih baik. Kris yang kadang sedikit kaku, sekarang lebih ceria seperti perubahan pada Sehun setelah bertemu Luhan. Luhan pun tak selugu saat pertama kali bertemu dengan yang lainnya. Sekarang dia lebih jahil dan keras kepala menurut Kris.

Dan setelah kejadian tuan Xiang telfon ke ponsel Luhan dan yang mengangkaht itu Kris keduanya belum membicarakan hal itu kembali.

Sebenarnya Kris ingin sekali menanyakan keadaan baba dan mamanya pada Luhan, namun sampai saat ini dia masih mengurungkan niatnya.

Luhan yang merasa Kris belum siap untuk membahas tentang kedua orangtuanya pun memilih diam, dia akan terus menunggu sampai Kris menanyakan sendiri. Sedikit gemas memang melihat Kris yang seolah tidak peduli dengan kedua orang tuanya itu. Luhan pun tidak begitu tau apa yang sebenarnya terjadi sehingga dulu kakaknya itu pergi dari rumah 15 tahun lamanya hingga pergi sampai ke Korea. Banyak pertanyaan yang muncul setelah ia bertemu dengan kakaknya itu. Sekarang belum saatnya untuk menanyakan itu. Yang terpenting sekarang bagaimana cara agar kakaknya itu mau kembali ke China. Bertemu dan berkumpul seperti dulu dengan keluarganya.

"Lu ayo kita sarapan dulu." Teriak Kris dari arah dapur.

"Iya ge,"

Luhan pun segera melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Ge, sudah jam segini kenapa belum berangkat? nanti kau bakal telat."

"Tak apa, gege sudah ijin akan sedikit telat hari ini. Takutnya nanti kau melupakan sarapanmu karena gege tidak ada." Luhan hanya mengerucutkan bibirnya.

"Cepatlah makan, atau mau gege suapi seperti dulu eoh?" Goda Kris.

Dengan cepat Luhan langsung memakan sarapannya.

Setelah keduanya selesai sarapan Kris langsung bersiap untuk berangkat bekerja.

"Gege berangkat dulu, kau baik-baik dirumah. Nanti makan siangnya gege akan kirim."

"Tak usah ge, aku bisa beli makan sendiri. Aku akan pergi dengan Baekhyun nanti"

"Tidak terima penolakan."

"Ya sudah terserah saja. Hati-hati dijalan. Jangan pakai headset saat sedang jalan ge, fokuslah. Aku tidak mau kejadian itu terulang kembali."

"Baiklah. Gege pergi sekarang."

Luhan terus memandangi kepergian Kris. Dia jadi khawatir dan muncul pertanyaan baru lagi tentang siapa yang ingin menyelakai kakaknya itu. Setau Luhan selama dia disini kakaknya itu tidak punya musuh. Dan dari cerita Baekhyun kakaknya itu tidak pernah mencari masalah dengan siapapun. Dia terlalu cuek untuk ikut campur urusan orang lain kalau itu bukan teman dekatnya.

Drrtt drrrtt

From: Baba

"Nak, bagaimana kabarmu? Kenapa kemarin-kemarin telfonnya terputus? Apa kau sedang sibuk? Kau baik-baik saja kan? Tolong kabari kami secepatnya. Jangan buat kami khawatir."

Ah ia kenapa aku bisa sampai lupa tidak memberi kabar mereka setelah keluar dari rumah sakit. Lebih baik aku langsung telfon mereka saja. Batin Luhan.

"Halo."

"Halo nak, kenapa lama sekali tidak memberi kami kabar?"

"Maaf baba, anakmu ini sibuk jadi lupa memberi kalian kabar. Bagaimana kabar kalian? Apakah kalian merindukan anak kalian yang paling tampan ini?"

"Tentu saja, kami berdua baik. Lalu kau sendiri bagaimana nak? Oh ya nak, waktu itu baba telfon tapi sepertinya yang mengangkat bukan kau siapa dia?"

My Brother [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang