Epilog

1.1K 55 4
                                    

Penyesalan memang selalu datang diakhir, dan setiap orang tidak akan pernah ada yang ingin merasa menyesal atas apa yang sudah diperbuatnya dulu. Namun apa daya semua orang hanyalah manusia biasa yang memiliki nafsu, salah sedikit saja bisa membutakan segalanya yang bisa berujung dengan menghilangkan nyawa seseorang meski itu orang yang paling kita sayangi sekalipun.

Maka tak heran jika kenyataan yang baru diketahui kebenarannya, membuat orang itu bisa sangat menderita.

Begitupun dengan seseorang yang sedang berdiri termenung menatap foto yang berada dihadapannya yang tak lain adalah foto mendiang istri tercintanya.

Sudah begitu banyak tetesan bening itu meluncur mulus di area pipinya, suara isak tangis lolos begitu saja dari bibir seorang Henry Wu. Bahkan selama hidupnya ia tidak pernah menangis seperti itu sebelumnya, semenjak istrinya kabur wajah tampannya tidak pernah sedikitpun mengguratkan kesedihan. Justru suasana mencekam yang di dapat jika bertemu dengannya dan sekarang lihatlah mata beningnya sudah memerah, bajunya terlihat kusut dan acak-acakan dilihat dari penampilannya.

Flashback on

London

"Kau dari mana saja hari ini?" Tanya seorang pemuda yang sedang duduk di ruang keluarga tanpa mengalihkan pandangannya pada seorang wanita yang baru saja masuk kerumah itu.

"Aku hanya berkeliling saja, memangnya kenapa sayang?" Ucap wanita itu sambil berjalan menuju seseorang yang sedang duduk membelakanginya.

"Kau itu wanita tak tau diri atau apa? Kau itu sudah punya suami dan sedang mengandung kenapa malah pergi keliling London dengan orang lain tanpa izin denganku? Atau kau sudah beralih profesi sekarang hah!?" Suara pemuda itu langsung meninggi membuat nyali sang wanita menciut."

"Dengan orang lain? Ah maksudmu Song Seong Hun? Bukankah kemarin aku sudah mengajakmu tapi nyatanya kau sibuk dan tidak bisa pergi sayang, jadilah aku hanya pergi denganya saja berdua."

"Oh namanya Song Seong Hun ternyata, lalu kenapa tidak dibatalkan saja bertemu dengannya sampai aku ada waktu untuk menemanimu? Ah aku tau sekarang, kau pasti sengaja karena ingin berkencan berdua saja. Dasar wanita murahan."

Plak

"Itu hukuman untuk seorang istri yang tidak patuh pada suaminya." Ucapnya lalu berjalan pergi keluar rumah tanpa mengatakan apapun lagi.

hiks

hiks

"Kenapa sakit sekali, baru pertama kali dia berani menamparku seperti ini. Aku bisa menjelaskan semuanya tapi kenapa dia langsung emosi tanpa mendengar penjelasan dariku sedikitpun?" Wanita itu berjalan lesu menuju kamarnya.

.
.
.

Keesokan harinya wanita itu tidak mendapati suaminya di kamar, mungkin masih marah dan memilih tidur dikamar yang lain.

Setelah selesai mandi wanita itu berniat pergi ke mini market karena ingin membeli beberapa bahan yang ternyata stok di kulkas sudah habis, namun saat baru saja gagang pintu ia pegang sudah mendapat interupsi dari seseorang yang tiba-tiba muncul dari arah belakangnya.

"Mau kemana kau?" Tanya orang itu begitu dingin.

"Ah kau tidak berangkat kerja sayang? Aku hanya akan ke mini market untuk membeli beberapa bahan masakan saja, di kulkas sudah habis." Jawabnya jujur tak ada yang ia tutupi karena memang ia akan ke mini market.

"Jangan mencoba membodohiku lagi Yifei, aku tau kau pasti akan bertemu dengan lelaki sialan itu lagi kan?!" Ucap orang itu sambil menatap tajam wajah Yifei yang sedang mematung diambang pintu.

My Brother [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang