"It may have escaped your notice but life isn't fair."
- Severus Snape -
Seusai sarapan pagi ini, Irish dan Ron berjalan menuju kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang diajar oleh Professor Snape. Mereka juga duduk berdua selama di kelas. Karena Harry sedang ada urusan mengenai Festival Hogwarts, dan Hermione sedang membahas masalah LCC Hogwarts bersama dua temannya yang lain—dia salah satu dari 3 orang yang dipilih untuk mewakili Gryffindor.
Namun saat ini Professor Snape belum kunjung datang, sehingga beberapa murid menghabiskan waktu kosong itu dengan berbagai macam hal di kelas. Walau begitu tidak ada yang keluar dari bangku, semuanya tetap duduk di bangku masing-masing. Irish sendiri sedang membaca buku yang ia bawa dari dunia Muggle.
Sejujurnya Irish sudah bosan dengan buku yang sudah lama ia selesaikan itu, namun ilustrasinya membuat Irish sedikit terhibur. Dan alasan utamanya adalah dia menghindari salah tingkah karena Draco Malfoy. Bukannya Irish besar kepala, namun ia melihat sendiri jika Malfoy menatapnya. Dan Irish merasa risih karena ritme jantungnya tak bisa diajak berkompromi jika sudah seperti itu.
Dan Ron? Laki-laki itu memutar kursinya ke belakang untuk berbicara dengan Dean Thomas yang memang duduk di belakangnya.
"Irish, apa besok kau ada acara?" Ron memutar kursinya kembali ke depan, normal seperti sedia kala.
"Hm..." Mata Irish melirik ke atas yang berarti ia sedang berpikir. "Kurasa tidak."
Senyuman Ron merekah mendengar itu, membuat Irish yakin jika dia sedang ada maunya. "Apa kau bisa besok ke Hogsmeade?"
Lagi dan lagi Irish berpikir, kemudian ia mengangkat bahunya. "Aku tidak tahu, beberapa hari ini aku tidak suka udara dingin" Hogsmeade sangat dingin dan dipenuhi salju yang menambah sensasi kulit. Terakhir kali Irish kesana, ia terserang flu beberapa hari setelahnya.
"Yah..."
"Memangnya kita diizinkan untuk kesana besok?" Irish menutup bukunya dan meletakkan buku tersebut di atas meja. Ia rasa dirinya tak perlu lagi berpura-pura menyibukkan diri, karena kini ia mempunyai teman mengobrol.
"Dean bilang begitu, kita ketinggalan berita artinya. Hanya 1 jam waktu yang diizinkan, tidak lebih dan boleh kurang, sangat adil sampai-sampai aku tercengang."
Irish terkekeh pelan mendengar itu. "Memangnya, apa yang bisa kau lakukan di Hogsmeade untuk waktu yang lama?"
"Ada banyak daripada di Hogwarts. Dari inti percakapan ini, kau tetap tidak mau pergi besok? Ayolah Irish, jangan menyiksa matamu dengan novel saja, kau ini tidak jauh berbeda dengan Hermione."
"Ah ya, Hermione. Kenapa kau tidak mengajak dia ataupun Harry? Atau mungkin..." Irish mengedarkan pandangannya pada kelas. "Dean Thomas?"
"Kita akan pergi berempat kalau bisa. Masalahnya Harry dan Hermione sedang sibuk, dan Dean...dia akan pergi dengan Ginny."
Irish manggut-manggut mendengar itu. Akhirnya ia mengiyakan ajakan Ron setelah mempertimbangkan, mungkin besok ia akan bosan selama di asrama dengan buku-buku yang sudah ia tamatkan itu. Apalagi besok dua temannya akan sibuk dengan kegiatan mereka.
Disaat yang bersamaan Professor Snape masuk dan hawa-hawa kelas mulai terasa panas. Kenapa bisa begitu ya?
Ia dengan suara beratnya mulai menjelaskan materi tanpa pembukaan yang ramah atau sejenisnya. Entah kenapa konsentrasi Irish kali ini bisa serius dalam materi PTIH, karena biasanya tidak begitu setelah Professor Snape yang menjabat sebagai pengajar materi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Choice | Draco Malfoy
FanfictionDi Tahun Keenam, hari-hari Irish diisi oleh Draco Malfoy. Namun ada banyak hal yang menghalangi mereka untuk bergandengan tangan, tapi Irish dan Malfoy selalu berusaha mempertahankan hubungan, sampai akhirnya mereka paham bahwa mereka tak punya pili...