"Bukannya tak punya otak.... Tetapi mereka menyia-nyiakannya. Dan kalau mereka tidak cepat merubah diri, mereka akan mendapatkan kesulitan besar."
- Molly Weasley -
Ternyata, Shell Cottage adalah tempat tinggal Bill dan Fleur setelah mereka menikah. Sangat sepi namun tenang seperti di The Burrow. Seusai mandi, Irish mengenakan pakaian pinjaman Fleur dan berdiri di depan pintu rumah mereka. Ia suka melihat suasana itu, setelah sekian lama tak melihat hal-hal cerah di Malfoy Manor.
"Irish, ikut denganku," ajak Harry.
Irish mengangguk dan mengikuti langkah Harry, mereka duduk di ruang tamu rumah bersama Ron dan Hermione.
"Saat kau tak ada, Professor Dumbledore memberikan wasiat kepada kita lewat Kementrian Sihir. Dia juga memberikan sesuatu untukmu." Hermione membuka pembicaraan.
"Apa yang kudapatkan?" Irish penasaran.
Hermione mengeluarkan sesuatu dari tas maniknya, kemudian memberikannya pada Irish. "Itu sangat indah, bukan?"
Irish mengambil benda itu dan tercengang. Ia menatap ketiga temannya secara bergantian. "Ini seperti kalung yang Draco berikan padaku,"
Ketiga temannya tak kalah terkejut mendengar itu.
"Mungkin pemberian Dumbledore sedikit berbeda. Ada sesuatu yang istimewa di dalamnya," terka Harry.
"Tidak. Kalung yang diberikan Malfoy juga mengandung sihir. Katanya, kalau kalung itu mengeluarkan bayangan hitam, artinya ada bahaya datang," ucap Irish.
"Dimana kalung itu sekarang?" tanya Ron.
"Di rumahku. Ngomong-ngomong, apa yang kalian pikirkan waktu aku tak pergi bersama kalian?" Kali ini Irish yang penasaran, sedikit mengalihkan pembicaraan yang menurutnya tidak penting.
"Kami berpikir jika kau tidak diizinkan ibumu karena Ms. Weasley bilang seperti itu. Jadinya kami tak mencarimu, maafkan kami, Irish," cerita Hermione.
"Oh, aku paham. Lagian, kalau kalian menjemputku, kalian akan terkena masalah yang lebih buruk lagi." Irish tersenyum menenangkan. "Tapi, maaf. Aku tak bisa ikut kalian dalam pencarian Horcrux, aku juga tak akan kembali ke dunia muggle."
Alis Harry Potter bertaut tatkala mendengar itu. "Baiklah jika kau tak bisa ikut kami, tapi, kau kemana selain dunia muggle?"
Irish menghela nafas pelan. "Hogwarts."
Ketiga temannya terbelalak mendengar itu, mereka menggeleng-gelengkan kepala dan bersikeras untuk melarang. "Di sana tak aman lagi, Irish. Apalagi ada Professor Snape. Lebih baik kau ke dunia muggle atau tetap tinggal disini dengan Bill dan Fleur," usul Ron.
"Iya, Irish. Bagaimana jika Snape membawa kau ke Malfoy Manor lagi?" ujar Hermione.
"Kau sama saja menyerahkan diri untuk mati sia-sia," dukung Harry.
Irish menatap ketiga temannya. "Dengar, aku tak ingin kembali ke dunia muggle karena khawatir kalau-kalau Pelahap Maut itu datang lagi ke rumahku, bahkan aku tak tahu kabar ibuku kini. Jika aku mengikuti kalian, aku hanya takut mereka mendapatkan jejakku. Dan, aku tak ingin merepotkan Bill dan Fleur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Choice | Draco Malfoy
FanfictionDi Tahun Keenam, hari-hari Irish diisi oleh Draco Malfoy. Namun ada banyak hal yang menghalangi mereka untuk bergandengan tangan, tapi Irish dan Malfoy selalu berusaha mempertahankan hubungan, sampai akhirnya mereka paham bahwa mereka tak punya pili...