Bab 18

2.5K 423 12
                                    

"You don't know what i'm capable of. You don't know what i've done."

- Draco Malfoy -

Irish sedang merapikan buku-bukunya di rak ketika Hermione masuk ke kamar dengan membawa berita buruk. Hermione Granger mengatakan jika Ron masuk ke rumah sakit karena keracunan malam tadi. Kemudian mereka berdua berlari ke rumah sakit dengan terburu-buru. Mereka sampai di rumah sakit dengan nafas tersengal-sengal dan berhenti pada brankar dimana Ron terbaring lemah.

Ternyata sudah ada Ginny dan Harry disana, keduanya berdiri bersebelahan di sisi kiri brankar dengan raut wajah cemas pada Ron yang matanya tertutup rapat. Ada Madam Pomfrey, Professor Dumbledore, Professor McGonagall, dan Professor Slughorn juga di sana. Hermione beralih ke sisi kanan brankar dan duduk di kursi yang ada disana.

"Bagaimana ceritanya ini bisa terjadi?" tanya Professor Dumbledore.

"Ron memakan cemilan yang mengandung amortentia dari Romilda, seharusnya itu ditujukan untukku. Aku membawa Ron ke ruangan Professor Slughorn untuk meminta penawarnya, setelah dia meminum penawar itu, Professor Slughorn mengajak kami minum Butterbeer bersama. Namun, sebelum aku dan Professor Slughorn meminumnya, Ron sudah meneguk duluan dan dia langsung kejang-kejang."

Semuanya manggut-manggut sekaligus heran ketika mendengar pernyataan Harry barusan. "Professor Slughorn, ada apa di dalam butterbeer-mu?" tanya Irish yang kini berdiri di samping Ginny Weasley.

Pertanyaan Irish barusan ternyata mewakili rasa penasaran yang lainnya, mereka semua menoleh pada Professor Slughorn yang kini terlihat bingung. "Entahlah, aku juga tidak tahu. Awalnya aku memang berniat menyiapkan Butterbeer untuk seorang teman."

"Siapa yang ingin kau ajak itu?" Professor Dumbledore angkat bicara.

Yang ditanya terdiam sejenak, hingga akhirnya berucap, "Albus Dumbledore."

Suasana menjadi hening setelahnya. Kali ini Professor Dumbledore menjadi pusat perhatian. Tentu semuanya merasa janggal, kenapa harus Professor Dumbledore lagi yang direncanakan terluka? Awalnya lewat kalung terkutuk itu yang mengenai Katie Bell dan kini Ron Weasley karena Butterbeer.

Tentu ada sesuatu yang tidak beres.

"Dimana WonWon-ku? Apa yang terjadi dengannya?!"

Keheningan luntur karena suara nyaring Lavender Brown, dia terlihat sangat syok melihat 'WonWon'nya itu terbaring di atas brankar. Namun yang lebih membuat syok lagi adalah ketika Ron menyebutkan nama Hermione, bukan dirinya. Gadis itu menangis dan keluar dari rumah sakit.

"Well, kurasa Weasley sudah ada yang menjaga." Professor Dumbledore berbalik untuk keluar dari rumah sakit, diikuti oleh para Professor dan Madam Pomfrey.

"Lebih baik kita tinggalkan mereka," kata Irish.

Ketiganya pun keluar dari rumah sakit dengan serentak—Harry, Ginny, dan Irish. Saat sudah diluar, Harry Potter menghentikan langkah dan pamit untuk pergi duluan, ada urusan yang harus dia selesaikan. Ginny dan Irish mengiyakan hingga laki-laki itu berlalu dan kini tinggalah mereka berdua.

"Hm..." Ginny berdehem dengan gugup. "I-Irish?" panggilnya sambil menyeimbangkan langkah dengan Irish.

"Ya, Ginny?" balasnya tanpa menoleh. Bukan sombong, bukan karena itu. Hanya saja suasana hatinya tidak begitu baik. Berada di rumah sakit tadi membuat Irish mengingat dirinya dan Malfoy waktu itu, ia benar-benar merindukannya.

"Kau sangat dekat dengan Harry."Ginny menghilangkan rasa gugupnya.

"Yeah, kami sahabat."

"Yang aku tahu, dia sangat suka dengan coklat panas buatanmu."

Without Choice | Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang