I need a hug
Irish menyusun buku-buku yang terbengkalai di meja-meja kembali ke raknya.
Walaupun tidak ada yang menyuruh dan tidak terkena detensi, tetap saja Irish senang membereskan sesuatu. Terkadang tangannya terasa gatal melihat hal-hal yang berantakan, walau kisah asmaranya juga sedang berantakan.
Irish merasa sangat sedih dengan perilaku Malfoy padanya kemarin, namun ia tak menunjukkan kesedihan itu pada siapapun. Ia yakin teman-temannya akan sangat senang menyuruh Irish untuk menjauhi Malfoy, apalagi Harry Potter. Irish sudah membayangkan apa yang dikatakan Harry ketika mendengar ceritanya; "Nah! Sudah kubilang dari awal. Kalian sih, keras kepala!"
Ngomong-ngomong tentang Harry, ia tidak sendiri di perpustakaan, melainkan bersama laki-laki itu dan Hermione Granger. Sedangkan Ron? Dia sedang bersama Lavender Brown yang sedikit centil menurutnya, namun gadis itu lebih baik dibandingkan Pansy Parkinson. Tentu saja.
"Kau lihat gadis diujung itu." Hermione pada Harry, namun Irish yang mendengarnya ikutan melihat gadis yang dimaksud oleh Hermione barusan. "Namanya Romilda, dia sedang membuat ramuan cinta untukmu."
Harry tersenyum. "Oh, ya?"
Irish dan Hermione memutar kedua bola matanya dengan malas. "Dengar, dia menyukaimu karena berpikir kau adalah Yang Terpilih."
"But, i'm choose one." Harry tersenyum lagi, membuat Hermione gondok hingga ia memukul kepalanya dengan buku di tangannya. "Well, i'm just kidding," sambung Harry.
"Dia ingin kau mengajaknya untuk menjadi pasangan di Slug Club Party."
Bisa dikatakan Slug Club sejenis esktrakulikuler jika di dunia muggle. Professor Slughorn hanya mengundang murid-murid favoritnya saja. Harry, Hermione, dan Irish diundang, malangnya Ron tidak dimasukkan. Horace Slughorn mengadakan itu dengan murid-murid favoritnya yang diundang dengan syarat membawa pasangan.
Irish menemukan sebuah buku yang sedikit menarik perhatiannya, buku itu sedikit usang dan berjudul; "Quidditch dari Masa ke Masa." Karena ia membaca sinopsis buku itu dengan serius, ia tak bisa mendengar jelas apa yang dibicarakan oleh Hermione dan Harry. Yang Irish dengar hanya suara Harry berkata seperti ini; "Baik, aku akan mencari perempuan yang aku sukai dan keren."
Hufftt. Irish paling benci membahas masalah pasangan. Yang membuat ia benci adalah statusnya dan Malfoy yang terkesan abu-abu. Menurut Irish, ini semua ulah Malfoy yang sifatnya berubah-ubah seperti warna bunglon. Untuk acara Professor Slughorn, Irish ingin sekali mengajak Malfoy—namun itu sungguh tidak mungkin.
"Dan, kau." Harry melempar potongan perkamen pada Irish, hingga gadis itu menoleh padanya. "Ingin pergi dengan siapa?" tanya Harry saat Irish sudah mendekat padanya dan Hermione.
Irish mengangkat bahunya. "Mungkin Fred, dia pasti mau jika kupaksa."
Dahi Hermione mengernyit bingung. "Fred? Jauh sekali melencengnya. Kenapa tidak...Malfoy?"
"Tidak bisa! Dia bisa-bisa menghancurkan suasana disana. Makanan yang tak enaklah, inilah, dan lain-lainnya." Harry menolak mentah-mentah, sejujurnya itu sangat membantu Irish sehingga dia tak perlu menjawab lagi pertanyaan Hermione.
"Kurasa tidak, Harry. Dia menjadi pendiam sekarang. Mulutnya lebih banyak terkunci daripada melontarkan kata-kata keji. Entahlah, Irish, apa kau tidak merasa ada yang berbeda dengannya?" tanya Hermione lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Choice | Draco Malfoy
FanfictionDi Tahun Keenam, hari-hari Irish diisi oleh Draco Malfoy. Namun ada banyak hal yang menghalangi mereka untuk bergandengan tangan, tapi Irish dan Malfoy selalu berusaha mempertahankan hubungan, sampai akhirnya mereka paham bahwa mereka tak punya pili...