2. Penerimaan

12.2K 707 35
                                    

Revisi 1.0

Dengan jatah cuti Alvaro yang hanya tiga hari terhitung dari hari pernikahannya, honeymoon  yang diimpikan Naufa sirna ditelan kenyataan.

Dulu sekali, Naufa berharap kalau honeymoonnya akan dihabiskan dengan jalan-jalan ke luar negeri atau minimal ke Bali, Raja Ampat, Lombok, atau Berau selama seminggu penuh. Iya itu dulu saat dia tak tau bahwa dirinya akan jatuh cinta dan menikah dengan seorang tentara.

Ya! Memiliki pasangan seorang tentara sama sekali tidak masuk daftar impian Naufa dulu karna dia tau dukanya menjadi persit. Sering ditinggal tugas, hiks~ Namun, nyatanya sekarang dia menjadi persit.

Naufa memainkan ponsel Alvaro. Ponselnya entah di mana. Dia lupa menaruhnya dan dia tak peduli.

Naufa membuka instagram Alvaro dan wow! Ini fotonya saat pernikahan semalam. Ada juga fotonya saat pedang pora. Semuanya tanpa ia sadari. Caption yang menyertai foto itu membuat Naufa hampir muntah karna kata-kata lebay Alvaro.

Mulai hari ini, aku akan menjagamu dan menemanimu sampai sisa akhir hidupku. Sampai Allah memisahkan kita dengan mautnya. Mulai hari ini, kau adalah duniaku dan akhiratku. Mulai hari ini kau adalah bidadari surgaku. Mulai hari ini kau adalah segalanya bagiku. Istriku tercinta @naufaa__

Selamat datang di dunia militer, Sayang. Semoga kau betah mendampingi diriku yang hanya seorang tentara ini. Semoga kau kuat menjadi pendamping pria yang tak sempurna ini. Aku mencintamu @naufaa__

Naufa merinding jijik membacanya. Berbanding terbalik dengan followers Alvaro yang menganggap caption-caption itu romantis.

"Kenapa, Dek?" tanya Alvaro yang baru keluar kamar mandi.

"Caption Abang alay pake banget~~" jawab Naufa menyerahkan ponsel Alvaro.

"Biarin! Itukan isi hati abang," sahut Alvaro.

"Alay uuuu,"

"Alay gini kamu cinta jugakan?" Alvaro melompat ke kasur dan menggelitiki Naufa.

"Hahahah aaaaa ampun~ ampun~~ iya iya~~ abang menang~ ampun ahahahaha udah ampun~~" teriak Naufa.

Alvaro berhenti menggelitiki Naufa dan tersenyun puas. Kedua tangannya ada di sisi kepala Naufa menumpu badan tegapnya. Alvaro tepat berada di atas Naufa.

Alvaro menunduk dan mengecup ringan bibir Naufa. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali dan itu membuat keduanya tersenyum sendiri.

"Siang nanti kita check out dan pulang ke rumah, ya? Pindahin barang-barang kamu dari rumah Ken," Naufa mengangguk setelah mendaratkan ciuman di bibir Alvaro dengan mengangkat kepalanya sedikit. "Abang cuman punya waktu hari ini dan besok. Maaf ya~"

"Santai aja. Naufa udah tau sesibuk apa seorang tentara."

"Bagus. Sebagai hadiahnya ini ciuman spesial dari Abang."

"It's not a gift, it's what you want!" Alvaro laughed as Naufa push his lips away gently. His laugh is filling the silent room where they sleep for these past few days. His laugh also filling Naufa's heart. Made it warm.

***

"Ekhem~~ gimana? Udah itu-itu belum?" bisik Ken pada Alvaro.

"Kepo lo!" Alvaro mendorong Ken pelan. Wajahnya sudah memerah mendengar pertanyaan bodoh Ken.

Zavier yang berada di kamar Naufa menatap keduanya tajam. "Kau! Berani kau sentuh adek saya, mati!" ancam Zavier. Pria satu ini masih belum terima adiknya sudah menikah, apalagi dengan cara seperti itu.

[TAHAP REVISI TIPIS"] Surprise Marriage [RUN IN LOVE II]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang