Hujan

26 7 0
                                    

Rintik hujan perlahan membasahi jalanan, tempat dimana dua siswa dan siswi SMA berdiri berhadapan.

" Aku mencintaimu " kata siswi tersebut.
Sedangkan siswa yang berada dihadapannya itu hanya diam dan memandangi siswi cantik yang postur tubuhnya sedikit lebih pendek.

" Maaf " siswa itu membalikan tubuhnya dan perlahan meninggalkan gadis yang baru saja menyatakan cinta kepadanya.



.


" Udahlah tak, jangan sedih terus kaya gini " kata cindy sambil menggoyang goyangkan pundak tita perlahan.

Tita hanya terus menatap jendela cafe yang basah terkena guyuran air hujan, perlahan tita mengalihkan pandangannya ke coffe favorit yang berada di depannya.

" Tita sayang ayo dong kita disini mau seneng seneng kan " cindy terus menggoyangkan pundak tita.

" Hujan membawa dia pergi, dan hujan membuat kita terjebak dicafe ini " tita mulai bersuara.

" Udah dong tak... " Belum selesai cindy melanjutkan perkataannya tita sudah mulai terisak, membuat cindy merengkuh tubuhnya.



7 tahun kemudian...


" Bunda, aku sudah siap bunda berada dimana? " Seorang gadis cantik berbicara dengan bundanya via telfon.

" Ya sudah bunda, tita tunggu di salon " gadis tersebut tidak lain adalah tita, tita sedang menunggu jemputannya di ruang tunggu Salon langganan bundanya.

Ruang tunggu salon itu dekat dengan jendela besar dengan pemandangan kolam renang pribadi yang sangat aesthetic milik mbak rose, pemilik salon tersebut. Tak jarang banyak yang mengunjungi kolam renang itu memang kolam renangnya tidak boleh di gunakan oleh sembarang orang tapi boleh untuk dikunjungi semua orang, banyak sekali anak anak SMA yang masih berseragam duduk di bangku bangku yang tersedia disekitar kolam renang milik mbak rose, membuat Tita memandangi anak SMA yang sedang mengobrol tak jauh dari jendela.

" Kevin, aku rasa aku mulai menyayangi mu " kata siswi SMA yang berdiri di pinggir kolam renang.

" Chesillia, bukankah kita saling menyayangi? "

" Tapi vin, ini lebih dari sayang sahabat ke sahabat nya. Aku mencintaimu " tegas gadis bernama Chesillia itu

" Kita tidak bisa lebih dari ini Chel, maaf " Kevin pergi meninggalkan Chesillia sendiri dan tiba tiba hujan turun perlahan, gadis itu menangis dalam diam dan air matanya bersembunyi dalam air hujan.

Tita yang memandangi dua murid SMA tadi mengerjapkan matanya dan secara otomatis memory yang dulu coba ia lupakan kembali lagi dimana Tita dengan beraninya menyatakan cinta kepada sahabatnya dan menghancurkan persahabatan mereka berdua, hanya karna cinta semuanya selesai.

Tita menyesali apa yang telah ia perbuat dulu, yang mengakibatkan sahabatnya pergi jauh hingga ke Negri Paman Sam hanya untuk menjauhinya.
Sudah 7 tahun berlalu tita berusaha membunuh perasaan dan lukanya tapi apa daya dia tak pernah bisa berpaling dari pujaan hatinya.

" Non Tita " suara itu membuyarkan lamunan Tita,

" Hah " Tita masih mencoba menormalkan ekspresi wajah dan moodnya.

" Maaf kan bapak ya non, udah bikin non kaget " kata pak surip supir pribadi bundanya Tita.

" Tidak apa apa, mari pak langsung saja ke kantor bunda " Tita berdiri merapikan sedikit baju nya dan berjalan mendahului.

.

Bunda Tita sedang merayakan anniversary kantornya dan sekaligus merayakan perjodohan Tita dengan seseorang, Tita pun tidak mengetahui siapa yang akan dijodohkan kepadanya saat mengetahui bahwa ia akan dijodohkan oleh bundanya dia menerima saja, karna dia tipe anak penurut dan jarang membantah orang tua terutama bundanya.

Hujan yang deras tadi terus mengguyur jalanan ibu kota, seakan tidak ingin berhenti. Mungkin banyak orang orang yang menyukai hujan tapi tidak dengan Tita dia tidak membenci hujan tapi dia juga tidak menyukainya karna hujanlah yang membawa pergi seseorang yang ia cintai, Zulfikar Akbar sahabat SMA nya.

Tita berlari kecil dari mobil hingga ke pintu masuk kantor bundanya, seperti dugaan hujan memang sedang ingin menemaninya mengenang kepergian ijul, panggilan spesial yang sering Tita sebutkan untuk memanggil Zulfikar.

Banyak kerumunan orang orang penting yang berada di antara bunda Tita, bunda Tita langsung menghampiri putri semata wayangnya dan melakukan cipa cipiki

" Putri bunda ini cantik sekali toh " bunda merapikan anak rambut Tita yang turun karena berlarian tadi, Tita hanya tersenyum semanis mungkin untuk membalas perkataan bundanya.

" Perhatian semuanya, ini anak saya Tita Andriana ah iyaa ijul kemarin nak " bunda memperkenalkan Tita dan memanggil seseorang nama seseorang yang tak asing di telinga Tita.

" Hai " sapanya, Tita hanya diam dan memandangi pria tinggi dan sangat berwibawa yang berjalan mendekat ke arahnya. Ia adalah Zulfikar Akbar seseorang yang meninggalkan Tita 7 tahun yang lalu.


.

Akad nikah dan resepsi pernikahan sudah dilangsungkan di hotel louis hotel berbintang lima yang berada di tengah tengah ibu kota, tamu tamu yang berkunjung pun bukan lah orang biasa namun orang orang penting yang memiliki perusahaan perusahaan ternama di dunia.

Setelah 8 jam menyalami tamu kedua sejoli itu pun digiring oleh sajak sodara mereka ke salah satu kamar hotel yang paling mewah.

" Kamu mandi dulu sana, tapi jangan lama lama ini sudah malam dan ini juga hujan nanti kamu sakit " kata seseorang yang baru saja menjadi suami beberapa jam yang lalu.

" Kamu saja dulu, aku masih melepaskan ini " jawabnya sambil melepaskan aksesoris yang berada di kepala.

" Sini biar ku bantu " sambil mendekati istrinya itu

" Tidak tidak, aku bisa sendiri "

" Aku tau kamu pasti bingung dengan semua ini, aku pun begitu. Maaf tujuh tahun yang lalu aku telah meninggalkan mu, aku tidak siap untuk mencintaimu saat itu makanya aku pergi dari sini untuk belajar diluar negri dan membangun perusahaan disana lambat laun aku mengerti kehadiranmu disisiku sangat penting dan aku sadar ternyata aku juga mencintaimu, untuk itu aku langsung melamarmu selesai kuliah tepatnya 5tahun yang lalu " penjelasan Ijul membuat Tita terkejut, Tita tak menyangka dengan apa yang ternyata terjadi rencana tuhan benar benar hebat.

Tita masih saja diam dalam lamunannya sampai tak terasa jika tangan Ijul sudah melepaskan semua aksesoris yang ada dikepala Tita.

" Hey sayang, mau sampai kapan kamu melamun " Ijul menggoyang pundak Tita

" Hahhh, emmm sudah selesai eh? " Tita terkejut karena wajah suaminya sudah berada beberapa inchi didepan wajahnya.

" Makanya jangan ngelamun mulu, sana mandi jangan lama lama nanti kedinginan diluar juga hujan " perintah Ijul yang hanya diangguki oleh Tita

" Hujan yang membawa mu pergi, dan hujan yang membawa mu kembali " Lirih Tita sambil berjalan menuju Kamar mandi.

End

By: gitasyaaa

Our Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang