Nama wp : Marc_Eliana
Judul : untitledSudah lama, sejak Bumi mengalami kerusakan hebat dan memilih bekerja sama dengan kami, Ress dari planet Swoky. Kami membantu Manusia memulihkan kembali tempat hidup mereka.
Bumi kini terlihat cantik dari Swoky. Kami bekerja sama dan saling menguntungkan. Saling membantu, mengirim duta, mengirim bantuan, menjaga komunikasi, dan lain sebagainya.
Lord kami meminta Bumi menunjuk seorang manusia untuk dijadikan Lord Bumi. Dan sekarang, adalah kepemimpinan ke-22, Lord mereka bernama Elrimous Savada. Usianya 18 tahun dan dinobatkan sebagai Lord termuda sepanjang sejarah.
Sayangnya, tahun ini, di annyversary ke 108 tahun Swoky dan Bumi bekerja sama, ratusan misil berjatuhan dari langit.
"Theo, nyalakan semua layarnya!"
"N225 meminta bantuan!"
"Bagian sayap patah!"
"Formasi C terpecah!"
"Ada penyusup di pintu utama!"
"Kebakaran terjadi di buritan!"
Benar-benar suatu keributan di tempat ini. Sebagai panglima Swoky, aku bertugas untuk melindungi planet apapun yang terjadi. Bahkan meski usiaku tak beda jauh dengan si Lord Bumi sialan itu.
"Jenderal, apa yang harus kita lakukan?" Seoramg pria dewasa berpakaian Mayor sedikit membungkuk di depanku.
"Tidak ada. Kita amati pergerakan mereka terlebih dahulu." Jawabku singkat.
"Tapi Jenderal, jika begini terus--"
Dia berhenti bicara saat kutatap sinis. Aku yakin dia mengerti maksudku.
"Perintah dimengerti."
Dari lantai dua ruang pengendali ini, kuamati Bumi. Mereka adalah manusia. Makhluk tak tahu diri yang menyerang kami, penolong hidup dan masa depan mereka. Kupandangi terus layar monitor di depanku. Terus, terus, dan terus.
"Lapor! Sejauh ini tidak ada pergerakan yang mencurigakan." Kata seorang prajurit tanpa mengurangi rasa hormatnya.
"Bagus. Jangan sampai lengah."
Prajurit itu pergi. Sementara yang lain fokus pada perang, aku lebih suka mengamati Lord tak becus Bumi saat ini. Bukannya membantu pasukan merancang strategi, dia malah gemetar di singgasana.
Seorang prajurit mendekat ke Lord Savada. Dia terlihat membisikkan sesuatu. Sedetik kemudian, Lord Savada bangun dan terlihat terburu-buru meninggalkan istana. Pengawalnya menengok ke kanan dan ke kiri, mengawasi sekitar. Mengawasi sekitar.
"Cih!"
Pengecut! Aku langsung turun dengan terburu-buru ke lantai satu. Dan menaiki drone agar bisa bersiap di tempat pendaratan.
"Siapkan FG24 sekarang!" Titahku pada petugas pangkalan.
"T-tapi Jenderal..."
"Aku bilang siapkan!"
Petugas itu menelan ludah. "Perintah dimengerti."
"Menyiapkan FG24. Siap dalam 20 detik."
Kukenakan seragam tempur khusus yang hanya terdiri dari sabuk pengaman, earphone dan sarung tangan.
"Menyiapkan FG24. FG24 siap digunakan."
Pintu pesawat tempur, atau lebih tepatnya robot tempur luar angkasa, itu terbuka. Aku memasukinya dan segera duduk di kursi solo playernya. Menarik tuas, menekan beberapa tombol, dan mesin hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Short Story
Random... Kumpulan cerpen yang dibuat oleh para member FOS. Semoga kalian menikmati hasil karya kami ini. *Dilarang keras plagiat semua karya yang ada di sini.* Ps: Harap tinggalkan jejak vote dan coment setelah membaca. Terimakasih ^^ Ada yang perlu dik...