Your Story for Me

45 5 0
                                    

Nama: aquilarashynh
Judul: Your Story for Me

"Kuceritakan padamu, cerita singkatku dengannya."

-

Pertama kalinya aku bertemu dengannya, bukanlah hal yang begitu bagus. Bahkan agak lucu diingat.

Aku masih anak lugu dan polos. Yang pertama kalinya memakai baju putih abu-abu ini. Langkahku masih ragu kala itu. Mengingat, sekarang aku sedang berpijak pada tempat yang sangat asing bagiku.

Sebuah angkutan umum berwarna kuning berhenti tepat di sebuah Gapura. Bertanda itu adalah tempatku turun. Aku melangkahkan kakiku untuk keluar dari sana. Kepalaku terasa sedikit pusing. Apa karena ini pertama kalinya aku naik angkutan umum ini.

Ketika kakiku telah menginjak tanah, angkutan itu langsung pergi. Aku teringat, Ayahku yang menitipkanku di sana. Dan menyuruhnya, menurunkanku di sini.

Kepalaku dan mataku ikut memutar. Melirik sekelilingku, yang benar-benar terlihat begitu asing. Perasaan risau berkecamuk di dalam hatiku. Menyadari aku tidak tahu ke mana aku harus beranjak dari sini. Karena sampai sekarang, aku belum tahu pasti tampak sekolah baruku itu.

"Sekarang aku harus apa?" gumamku.

Mataku mulai berbinar. Rasanya aku ingin menangis. Tapi aku malu melakukannya di tempat yang baru kuinjak pertama kali ini. Walaupun, hatiku kecilku berkali-kali berusaha untuk berteriak kesal.

Pandanganku terasa sejuk. Ketika aku melihat seorang Siswa berseragam sama denganku. Ia berjalan lurus, setelah keluar dari angkutan merah yang telah lari itu.

Tubuhku bergerak sendiri, berlari menuju Siswa itu berada. "Mas ...!" panggilku dengan nada tinggi.

Mendengar suaraku, ia langsung berbalik. Wajah suramnya sempat membuatku canggung. Namun aku terus menguatkan diriku sendiri.

"Iya ada apa?" tanyanya.

Suara berat itu kembali menangguk hatiku. Bukan tanpa alasan. Tapi memang aku jarang sekali mengajak orang asing berbicara.

"Mas ... Mas tahu SMA 1 enggak?" tanyaku sambil berusaha menghilangkan perasaan gugupku.

Wajahnya menatapku dengan heran. Tatapan sinis sempat ia torehkan ketika melihat penampilanku. Entah apa yang ia pikirkan dariku saat ini.

"Tentu, kebetulan saya juga sekolah di sana," jawabnya.

"Benaran Mas? Kalau begitu Mas bisa kasih tahu saya arah ke SMA 1 ...?" pintaku.

"Kamu ikut saya saja. Kita kan satu tujuan," jawabnya.

"Iya, terima kasih Mas."

"Sama-sama," jawabnya singkat sambil kembali membalik badannya.

Ia kembali melanjutkan perjalanannya. Dilanjutkan denganku, yang mengambil tiga langkah di belakangnya. Tak ada kata di antara kami. Yang membuat suasana di sini semakin canggung.

Aku tak terlalu ingat apa yang terjadi setelahnya. Namun aku masih ingat satu hal. Kami berpisah ketika sampai di gerbang sekolah. Kata yang kuucapkan terakhir kali padanya adalah ungkapan terima kasih karena telah membantuku. Hingga aku mencapai tempat ini.

"Siapa namanya?" pertanyaan itu terlontar padaku ketika hari itu berakhir.

-

Tempat yang awalnya terasa asing bagiku, kini menjadi tempat yang paling dekat denganku. Banyak pengalaman indah, sejak aku menginjakkan kakiku di sini. Hampir sepanjang hatiku, aku habiskan di sini.

Our Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang