Nama wp : AikoTsubasa
Judul : Nightmare or Reality
Cerita :Kriiing...
Bel asrama telah berbunyi. Menandakan sudah saatnya para santriwati bangun dan membersihkan diri di saat hari masih gelap. Aku membuka mataku dan melihat jam dinding. Pukul 03.00 , saatnya mandi. Kamar mandi masih sepi belum ada banyak anak. Sepertinya mereka masih mengantuk. Setelah aku masuk ke dalam kamar mandi, mulai berdatangan satu persatu santriwati untuk mandi. Setelah selesai dan keluar, aku mendapati setiap pintu kamar mandi sudah penuh dengan antrian. Setelah itu aku pergi ke kamar untuk menyiapkan mukenah untuk sholat subuh. Sambil menunggu waktu sholat Subuh, aku membaca buku pedoman hidup manusia, Al Qur'an.
Adzan subuh telah berkumandang. Waktunya aku ergi ke masjid asrama. Di sana aku dan santriwati yang lain melaksanakan sholat subuh dan tahlil hingga jam menunjukkan pukul setengah enam. Setelah itu kami pergi mengaji di ustadzah hingga pukul enam. Lalu kami menyiapkan diri dengan mengenakan seragam, sarapan dan mengenakan kaos kaki dan sepatu untuk pergi ke sekolah.
Sesampainya di sekolah aku menaruh tas di kursiku dan berjalan ke belakang sekolah untuk melaksanakan apel pagi. Di belakang sekolah adalah lapangan. Biasanya lapangan ada di depan, tidak di sekolahku. Lanjut aku mulai melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. Awalnya tak ada sesuatu yang spesial atau aneh. Namun setelah aku pulang ke asrama tiba tiba bulu kudukku berdiri. Ada firasat aneh yg menghantuiku. Rasanya benar benar tidak enak.
"Kamu kenapa Lia?" Tanya Izzah.
"Ah tidak apa apa kok. Mungkin cuma firasat," jawabku.
"Ok sebaiknya kamu mempersiapkan diri untuk mandi dan makan sore. Terus siapkan mukena untuk sholat Maghrib," kata Izzah.
Lalu setelah semua itu selesai aku bergegas kembali ke kamar untuk mengganti pakaianku karena aku akan melaksanakan sekolah Diniyyah. Saat aku mengganti pakaian, aku merasa ada yang mengintip ku. Tapi setelah aku toleh tidak ada siapa siapa.
"Huh... Tenanglah Lia. Mungkin ini hanya perasaanmu saja," kataku untuk menenangkan diri.
Hari sudah malam dan jam menunjukkan pukul 22.00 malam. Saatnya tidur. Satu kamar berisi 10-20 orang santriwati. Kamarku berisi 16 dengan pembina kamar satu orang. Aku lihat sebagian santriwati sudah ada yang terlelap dalam mimpi. Sebagian lagi sedang rumpi. Aku tak tertarik dengan apa yang mereka bicarakan. Jadi aku bergegas tidur. Beberapa saat kemudian rasa kantuk menghampiriku dan aku pun bisa tidur. Namun baru saja aku menutup mataku selama lima detik tiba tiba mataku terbuka dengan sendirinya. Memperlihatkan semua santriwati yang ada di kamarku. Aku merasa aneh.
"Bukannya tadi aku merasa mengantuk. Tapi kenapa tiba tiba aku bangun lagi," kataku.
Aku mulai menoleh ke arah temanku yang belum tidur.
"Izzah," panggilku.
"Tunggu mulutku tak bergerak. Aku memanggil Izzah dengan suara hati. Hey ada apa denganku," tanyaku pada diri sendiri.
Tiba tiba pintu kamar yang tertutup rapat itu terbuka dengan sendirinya. Menampilkan sosok yang mendobrak pintu itu. Sosok itu mengerikan. Badannya kurus kering dan berjalan merangkak. Rambutnya panjang tak di sisir. Matanya tajam menatapku. Gigi taringnya tumbuh hingga keluar dari mulutnya. Sosok itu terlihat seperti monster yang biasa dijadikan topeng. Dan lebih mengerikannya lagi, kepalanya terbalik.
Aku merasa takut bingung. Apa yang harus aku lakukan. Lalu sosok itu mendekatiku dan wujudnya berubah jadi asap dan masuk ke dalam boneka yang sedang aku peluk. Aku merasakan bonekaku tiba tiba memiliki taring seperti monster itu. Lalu bonekaku menusukkan taringnya di leherku. Aku pun berteriak kesakitan. Aku menangis. Lalu aku teringat untuk membaca ayat kursi dan sholawat. Lantas aku melakukan itu. Lambat laun kesabaranku berkurang dan semua menjadi gelap.
"Lia Lia bangun. Apa yang sedang terjadi padamu. Lia Lia," kata seseorang.
Aku pun membuka mataku. Kulihat santriwati yang belum tidur menghampiriku berusaha untuk membangunkan ku. Begitu juga kakak pembina.
"Ini minum air putih dulu. Tenangkan dirimu dan ceritakan pada kami apa yang sedang kamu mimpikan hingga membuatmu berteriak seperti itu," kata pembina kamar.
Aku menceritakan semua kejadian itu secara rinci dan jelas. Membuat para santriwati takut.
"Sudahlah mungkin itu cuma mimpi buruk. Makanya berdoa sebelum tidur. Yaudah semuanya langsung tidur tidak ada yang mengobrol lagi. Besok kalian masih sekolah kan," kata pembina.
"Baik kak," kata kami serempak.
Namun ada yang masih mengganjal di hati ku. Semua itu terasa nyata. Huh baiklah aku harus hilangkan semua keresahan hati. Aku harus tidur.
Tak ada yang tau sosok itu masih mengikuti Lia hingga keluar dari pondok. Sosok itu ingin membuat Lia merasa tak tenang hidupnya. Siapakah dia?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Short Story
De Todo... Kumpulan cerpen yang dibuat oleh para member FOS. Semoga kalian menikmati hasil karya kami ini. *Dilarang keras plagiat semua karya yang ada di sini.* Ps: Harap tinggalkan jejak vote dan coment setelah membaca. Terimakasih ^^ Ada yang perlu dik...