Kesejajaran

40 3 0
                                    

Aku menarik lengannya hingga menimbulkan bunyi tulang yang retak.

Tak peduli semenyedihkan apapun wajah yang ia tunjukkan padaku, aku tetap tidak akan melepaskannya lagi.

Aku hendak melukainya lebih jauh lagi tetapi ia sudah melayang menjauh dengan kekuatannya dan membuat tubuhku terpental jauh ke belakang.

Punggungku sukses sakit karena benturan dengan tembok batu yang seperti punggung lembah.

Belum habis aku menikmati udara untuk membalas, Loki sudah menggerakkan batu dengan kekuatannya meluncur cepat ke arahku membuatku membentur batu itu.

Untung saja aku sempat membuat perisai tak terlihat walaupun akhirnya pecah dan melukai pelipisku. Aku meringis menahan perih.

Loki menyeringai lalu ia berjalan kembali ke pesawatnya meninggalkanku disana yang masih belum bisa berdiri dengan tegap untuk mengejarnya.

Beberapa jam lagi, kejadiam itu akan terulang kembali. Disaat 9 planet dalam semesta ini berada dalam satu garis sejajar, semua menyebut kesejajaran. Kekuatan keramat Loki yang sudah lama disegel oleh Kakekku bisa dibangkitkan nya kembali dengan mudah dan ia akan kembali membawa dunia ini dalam kegelapan.

Ia ingin berkuasa atas alam semesta dan ingin menjadi Dewa dari segalanya. Bukan dalam hal baik, tapi kejahatan. Ia akan membuat kejadian 5000 tahun lalu dimana semesta ini masih dikuasai kegelapan. Loki hendak mengulang masa masa kejayaannya yang dihancurkan oleh Kakekku.

"Hei" jerit Kelly. Gadis itu berlari menghampiriku dengan sekuat tenaga yang ia punya setelah di keroyok oleh pasukan Loki.

"Kita harus menghentikannya."

"Kita pergi ke Bumi, sekarang"

"Kau yakin dia ada di Bumi?"

Kelly mengangguk mantap "Bumi adalah titik tengah yang cocok untuk menghancurkan semua planet sekaligus. Kita bisa menghentikannya segera. Kita ke Greenwich dimana disitulah titik tengahnya."

"Baiklah." Aku meraih Kelly dalam dekapanku lalu melakukan teleportasi ke Bumi sesuai ucapan Gadis itu.

Disana, pesawat berbentuk segitiga sembarang Loki telah seenaknya mendaratkan pesawat. Banyak pasukannya yang sudah membuat para manusia lari ketakutan.

Aku tidak melihat dimana Loki, tapi Kelly memutuskan untuk turun melawan pasukan Alien Loki. Aku pun ikut membantu sambil mencari dimana biang kerusuhan ini.

Aku membanting ke belakang salah satu pasukan yang hendak menembak Kelly dari belakang. "Bukam begitu cara bertempur. Apalagi dengan perempuan."

Loki sedang berdiri sambil memejamkan mata, mulutnya berkomat kamit entah mengucap apa. Tak lama kemudian, langit berubah gelap. Awan hitam datang menyelimuti cuaca yang awalnya cerah.

Tubuh Loki melayang sambil diselimuti asap merah pekat seperti darah. Semakin lama semakin pekat membuat siapapun tak bisa mendekatinya, kecuali aku seorang.

Aku mendekati Loki, ia tak sadar jika aku sudah ada disampingnya hendak menghamtam wajahnya hingga babak belur. Tapi saat tanganku meluncur ke pipinya, tubuhku serasa didorong keras hingga menghantam tembok dan membuatnya remuk.

"Tidak akan kubiarkan lagi" Aku berlari ke arah Loki dan berhasil mendorongnya hingga tersungkur ke tanah membuat asap darah yang seperti angin puyuh itu hilang langsung.

Peristiwa kesejajaran itu sudah berakhir. Untung saja kekuatan Loki tak bangkit sepenuhnya. Aku langsung membanting Loki, menyeretnya dan memutar mutar tubuhnya tak peduli bagaimanapun keadaannya.

Ditangan kananku sudah terkumpul kekuatan terakhir yang bisa kukeluarkan. Tanganku mengepal kuat hingga pigmen kulitku berwarna putih pucat, diselimuti oleh petir biru yang bisa membuat seseorang langsung K.O saat mengenainya.

Tanpa basa basi aku langsung meninju perut Loki. Membuatnya tersetrum, kujatuhkan tubuhnya ke tanah. Tak kusangka Kelly ternyata berlari sambil membawa belati tajam dan menancapkannya di dada Loki.

"Habis sudah tujuanmu untuk mengembalikan dunia pada kegelapan. Semoga kau tenang di Neraka, Saudaraku." ucapku sebelum Tubuh Loki berubah menjadi abu.

Semua pasukannya ikut menjadi abu entah masih hidup ataupun sudah tinggal jasad.

Tubuhku langsung lemas dan aku tergeletak lemah disana. Kelly menerikai agar aku bangun. Tapi aku tak sanggup lagi, aku butuh istirahat.

Pesawat milik Loki hendak jatuh menimpaku. Kalau saja itu terjadi mungkin tamat riwayatku, tapi tiba tiba pesawatnya menghilang saat hampir menimpaku dan Kelly disana.

Selesai sudah pemberontakanku saat Istana tempat Ayahku memimpin hanya memilih untuk berpangku tangan dan melakukan sebisa mungkin apapun yang terjadi.

Kelly mengajakku pulang, aku mengerahkan sisa tenagaku untuk berteleportasi ke Istana yang sudah rusak karena diserang beberapa Jam yang lalu sebelum aku bertempur sendirian dengan Loki.

***

By: NancyRivana

Our Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang