Reincarnation

36 9 2
                                    

"Shoone, ayo sarapan!"

"Chotto!"

Akihito Shoone buru-buru turun ke ruang makan setelah selesai mengenakan seragam sekolahnya. Di ruang makan, Akihito Yuki--kakak Shoone--sudah menunggu.

"Cepat makan sarapanmu," ujar Yuki sambil menggigit roti bakar, "gelangmu masih ada?"

Shoone menunjukkan gelang di tangan kirinya. "Kapan aku melepasnya?"

"Ya siapa tahu?" Yuki diam sebentar, "aku yakin kamu masih ingat kasus Rin-chan, kan?"

"Tentu saja aku masih ingat," Shoone mengambil sebuah roti bakar, lalu menggigitnya dan beranjak, "ittekimasu!"

"Itterashai!" tiba-tiba Yuki terdiam. "Eh? Oi, Shoone, sarapanmu!!"

~•~

Shoone melangkah malas ke arah kelasnya. Masih jam 7 pagi, sebenarnya--dan jujur pemuda itu masih lapar karena hanya makan roti satu lembar,  ditambah haus dan tidak membawa minum, sial memang. Namun entah kenapa ia langsung pergi ke sekolah begitu Yuki mengungkit-ungkit kasus lama.

"Rin, ya?" Shoone bergumam lagi.

Kemudian pemuda itu memperhatikan gelangnya. Gelang buatan klan Akihito yang dibuat untuk menekan kekuatan anggotanya. Shoone memang lahir dengan kekuatan aneh yang mampu membuatnya melakukan apapun. Keluarganya juga memiliki kekuatan yang sama.

Shoone belum terlalu bisa mengendalikan kekuatannya, hingga dia harus mengenakan gelang itu ke manapun dan dimanapun guna menekan dan mengendalikan kekuatannya. Apapun bisa terjadi jika Shoone tidak memakai gelang itu.

Ingatan Shoone mulai terbang ke saat dimana Shoone masih berusia 9 tahun.

•flashback•

"Nih, gelangmu," Yoshio Rin merogoh saku seragamnya, lalu mengeluarkan sebuah gelang berukiran klan Akihito dari sana.

"Uwah, arigatou, Rin!" Shoone langsung mengambil gelang itu.

"Daijobu~" Rin menggosok bawah hidungnya dengan bangga.

Shoone belum memakai gelangnya. Ia lebih dulu menggenggam tangan Rin sambil terus mengucapkan terima kasih.

Namun tiba-tiba saja genggaman tangan Shoone berubah menjadi cengkraman. Terlalu kuat hingga Rin berteriak.

"Akh!" teriak Rin, "S-shoone? Lepaskan!"

Shoone langsung melepaskan genggaman tangannya. "A-ah, gomenasai!" ucapnya.

"I-iie," Rin gemetaran, "k-kau monster! Bakemono ka?!"

"R-rin," Shoone terpaku, "i-iie, bakemono janai yo! Rin, dengarkan aku!"

Shoone hendak memegang tangan Rin, namun keburu ditepis oleh si gadis.

"Shine!" seru Rin sambil berlari keluar rumah Shoone.

Shoone terduduk. Gelang dari Rin tadi terjatuh di dekat kakinya. Tiba-tiba saja Shoone tidak dapat mengendalikan pikirannya.

"Ayo, ayo, bunuh Yoshio Rin~" sebuah suara tiba-tiba muncul di kepalanya, membujuknya untuk membunuh Rin.

"Shoone, tadi itu apa?" Yuki tiba-tiba muncul, "eh? G-gelangmu."

"Matilah, Rin!!"

Yuki tersentak. "C-chotto, Shoone!"

Tak lama kemudian terdengar teriakan dari luar rumah. Yuki kembali tersentak. Sebelum memeriksa apa yang terjadi, buru-buru gadis itu memasangkan gelang milik Shoone di tangan si pemilik.

Our Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang