12. Kemarahan Daniel

144K 6.2K 192
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA

Vanessa bangun dari tidurnya, ia menggeliat kemudian mengucek-ngucek matanya. Ia melirik ke arah sekitar, seingatnya tadi ia sedang berada di mobil bersama Daniel, lalu kemana perginya Daniel? Sedang berada dimana dia sekarang? ia melirik ke arah kiri disana ada Daniel yang sedang sibuk memainkan ponselnya tanpa sadar jika Vanessa sudah terbangun.

Vanessa menyibak selimutnya, lalu turun dari kasur kemudian berjalan ke arah Daniel yang masih tetap fokus pada ponselnya membuat Vanessa penasaran setengah mati.

"Niel." panggil Vanessa.

"Hm." Daniel hanya berdeham tanpa berniat menjawab panggilan Vanessa.

"Niel." panggil Vanessa, lagi.

Daniel hanya diam dan tetap fokus pada ponselnya.

"Daniel!" Teriak Vanessa, lagi-lagi hanya diam dan tetap fokus pada ponselnya.

"Bangke! Coba aja gue yang ngediemin pasti dia bakal marah-marah dan banting handphone gue! Dunia gak adil!" batin Vanessa.

Vanessa yang kesal akhirnya menduduki kaki Daniel yang tengah selonjoran di atas sofa, namun hasilnya nihil Daniel tetap dan fokus pada ponselnya.

Vanessa menggoyang-goyangkan kaki Daniel dengan ganas, Daniel yang terusik pun akhirnya menggeram kesal.

"Diem yang!!" geram Daniel, namun tatapannya tetap pada ponsel membuat Vanessa jengah.

"Kamu lagi ngapain sih?!" tekan Vanessa.

"Diem. Aku lagi main, jangan ganggu!" tegas Daniel.

Vanessa tiba-tiba terisak, entah mengapa saat ini mood-nya gampang sekali berubah-ubah. Saat itu juga hero yang sedang di pakai oleh Daniel mati, butuh waktu sekitar dua puluh tiga detik untuk hidup kembali.

Daniel mendengar isakan Vanessa, ia menyimpan ponselnya di atas perut. Lalu melirik ke arah Vanessa dengan sedikit panik, seingat dia tadi Vanessa sedang tertidur, kapan dia bangun?

"Lah, ni orang kapan bangun? Kok gue gak nyadar sih?" batin Daniel.

"Kamu udah bangun? Kapan bangunnya? Kamu kenapa nangis? Perutnya masih sakit?" sederet pertanyaan keluar dari mulut Daniel.

Mendengar itu Vanessa menjadi emosi tingkat dewa, lalu ia mengusap kasar air matanya dengan punggung tangan.

Daniel menaikan sebalah alisnya, menatap Vanessa heran.

"Aing ges hudang ti tadi, kehed sia!teu nyadar lain? Belegug siah, aing hiks ke-sel ka sia hiks."

(Gue udah bangun dari tadi, sialan lo! Gak nyadar bukan? Bego lo, gue kesel sama lo)

Daniel mengernyitkan dahinya, ia tidak mengerti dengan ucapan yang Vanessa katakan.

"Lah, tadi nangis sekarang malah marah-marah ni orang kenapa sih?" batin Daniel.

"Kesel? Kamu kesel kenapa sayang?" tanya Daniel lembut.

Ketika mereka berdebat, tiba-tiba suara horor bagi Daniel terdengar dari ponselnya.

"DEFEAT." Itulah kata-kata horor untuk semua pemain mobile Legends bang bang lovers.

Mata Daniel membulat, lalu menatap Vanessa horor.

Daniel menatap ponselnya nanar, mulutnya sedikit terbuka karena terkejut, pasalnya ia sedang bermain rank dan ia kehilangan bintangnya, dia baru saja berada di tahap legend sudah di pastikan ia akan turun kembali menjadi epic.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang