31. Problem

87.6K 4K 257
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA

kehilangan orang yang kita cintai di dunia ini untuk selama-lamanya memang sangat menyakitkan
- Daniel Arsenio -

Selama dua hari ini Vanessa benar-benar mendiamkan Daniel, walaupun Daniel berkali-kali meminta maaf kepada Vanessa. Sebenarnya Vanessa sudah memaafkan Daniel, tapi dirinya masih merasakan kekecewaan.

Hari ini Daniel benar-benar sibuk mempersiapkan diri untuk pertandingan basket yang akan di laksanakan esok hari, karena SMA Bangsa Sejahtera yang menjadi tuan rumah nya.

Daniel benar-benar mempersiapkan dirinya secara total, walau sesibuk apapun Daniel. Ia tetap menyempatkan dirinya untuk memperhatikan Vanessa walau sering kali Vanessa menolaknya.

Bel pulang sudah berbunyi, Vanessa tengah duduk menunggu mang Ujang yang akan menjemputnya. Selama dua hari ini, Vanessa selalu di antar jemput oleh mang Ujang, Vanessa selalu menolak untuk di antar jemput oleh Daniel.

Daniel yang sedang ada di parkiran ia melihat Vanessa yang tengah berdiri sendiri, dan akhirnya ia menghampiri Vanessa.

"Aku anter kamu pulang sekarang." Ujar Daniel sambil menarik tangan Vanessa.

"Lepas Niel, aku udah di jemput sama mang Ujang." Tolak Vanessa.

"Gak ada penolakan, selama dua hari ini aku selalu sabar ya ngadepin kamu yang selalu nolak aku untuk di antar jemput. Aku juga punya batas kesabaran Sa, aku gamau kamu diemin aku terus kayak gini." Ucap Daniel sambil membawa Vanessa ke arah mobilnya.

Ketika Daniel membuka pintu mobilnya untuk Vanessa, seseorang menghampiri keduanya.

"Maaf non, mau saya antar pulang atau mau sama den Daniel." Ucap Ujang yang baru saja datang.

"Vanessa saya yang antar pulang." Ucap Daniel.

"Aku pulang sama mang Ujang." Vanessa berjalan ke arah mobilnya, Daniel langsung berlari mengejar Vanessa.

"Kamu pulang sama aku."

"Aku kan udah bilang, kalo hari ini aku di jemput sama mang Ujang." Ketus Vanessa.

Daniel menghela napasnya lelah, jika ia terus membiarkan Vanessa menghindarinya seperti ini maka Vanessa akan terus melunjak ketika Daniel berbuat kesalahan lagi.

Daniel langsung menggendong Vanessa seperti menggendong karung beras.

"Aaaaa, Daniel turunin." Teriak Vanessa sambil meronta ingin di turunkan.

"Mang Ujang pulang saja, biar Sasa saya yang antar." Ujar Daniel yang di angguki oleh Ujang.

Daniel memasukan Vanessa ke dalam mobilnya, ia berlari dan ikut masuk ke dalam mobil sebelum Vanessa kabur. Daniel mengunci mobilnya agar Vanessa tidak kabur.

"Turunin aku sekarang Niel, atau aku loncat sekarang juga." Ancam Vanessa.

"Loncat aja kalo bisa." Ujar Daniel enteng.

Vanessa mencoba membuka pintu mobil di sebelahnya, namun pintunya terkunci. Karena lelah akhirnya Vanessa menyenderkan punggungnya di kursi mobil, ia menatap jalanan dari balik kaca mobil.

Sesampainya di depan rumah Vanessa, Daniel tak membuka kunci mobilnya. Walau Vanessa meneriaki dirinya karena ingin keluar dari mobil.

"Buka Niel." Tekan Vanessa sambil menatap Daniel sebal.

Daniel menatap Vanessa lalu menghembuskan napasnya, ia meraih kedua tangan Vanessa. "Aku tau kamu masih marah sama aku, dan aku tau kalo aku salah. Tapi aku lakuin itu semua buat kamu juga sayang, aku minta maaf jangan diemin aku kayak gini aku mohon." Mohon Daniel sambil menatap Vanessa sendu.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang