Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACAKetika Daniel tengah melamun, Minah datang menghampiri Daniel dengan langkah tergopoh-gopoh.
"Den, non Vanessa badannya panas." Ucap Minah sambil menetralkan napasnya karena habis berlari.
Daniel langsung bangkit dari duduknya dan berlari tanpa berpamitan kepada Minah. Melihat itu Minah ikut berlari mengikuti Daniel dari belakang.
Daniel menghampiri Vanessa yang tengah tertidur dengan selimut tebal yang menutupi sebagian badannya.
Daniel memegang kening Vanessa dengan tangan kanannnya.
"Sayang, badan kamu panas!" Kaget Daniel ketika telapak tangannya menyentuh kening Vanessa, panas di tubuh Vanessa langsung merambat ke tangan Daniel.
"Sayang, hey." Panik Daniel sambil menepuk pipi Vanessa agar Vanessa terbangun, pasalnya Vanessa tak merespon sedikitpun ucapan Daniel.
"Den, ini bibi bawain kompresan buat non Vanessa." Ujar Minah yang baru saja datang.
Daniel mengangguk dan bangkit dari duduknya, ia mondar-mandir tidak jelas lalu ia meraih ponselnya yang berada di dalam saku celana, ia langsung mencari nama seseorang untuk di hubungi.
"Bawakan dokter ke rumah saya secepatnya! Kalau dalam sepuluh menit dokter itu tidak datang, saya pecat kamu." Ancam Daniel pada suruhannya, setelah itu ia memutuskan panggilannya secara sepihak.
Setelah menyimpan ponselnya kembali di dalam saku celananya, Daniel langsung menghampiri Vanessa kembali.
"Sayang, bangun." Ucap Daniel selembut mungkin, namun Vanessa tetap diam tak merespon.
Tak lama pintu terbuka menampilkan sosok Raihan, Sammy orang kepercayaan Daniel dan juga seorang dokter laki-laki yang masih terbilang muda.
"Niel, siapa yang sakit?" Tanya Raihan sambil menghampiri Daniel, awalnya Raihan datang ingin mengambil ponselnya yang tertinggal di rumah Daniel, namun melihat Sammy dan juga seorang dokter berjalan ke arah kamar akhirnya Raihan mengikuti keduanya dari belakang.
"Sasa." Jawab Daniel, tanpa mengalihkan pandangannya pada Vanessa. Hingga ia tak sadar jika dokternya sudah datang dan mereka berada di ruangan yang sama.
"Sayang, kamu bangun dong." Lirih Daniel sambil menatap Vanessa sendu.
"Maaf tuan, saya sudah membawakan dokternya." Ujar Sammy.
Daniel mengalihkan pandangannya pada Vanessa, ia menatap Raihan, Sammy dan juga dokter laki-laki itu.
Daniel bangkit dari duduknya menatap Sammy tajam, Sammy adalah orang kepercayaan Daniel, umur mereka tak terlalu terpaut jauh.
"Kenapa lo bawa dokter laki-laki!" Bentak Daniel, membuat orang yang ada di dalam kamar terlonjak kaget mendengar bentakan Daniel.
"Maaf tuan, saya kira tuan yang sedang sakit." Sesal Sammy sambil menundukan kepalanya.
"Cari dokter lain, yang jelas bukan laki-laki! Gue gak sudi Vanessa di sentuh laki-laki lain." Titah Daniel.
Raihan yang mendengar itu pun akhirnya terpancing emosinya, Daniel ini bego atau apa. Vanessa tengah pingsan, dan Daniel malah tidak mengizinkan dokter itu untuk memeriksa Vanessa yang jelas sudah ada di hadapannya.
"Daniel! Kesampingkan ego lo itu, saat ini yang terpenting keadaan Vanessa, bukan sudi gak sudi nya dia di periksa sama laki-laki lain! Dia itu cuma dokter yang tugasnya memeriksa pasien nya, lo mau keadaan Vanessa lebih parah dari sekarang?!" Bentak Raihan di depan wajah Daniel, dadanya naik turun akibat emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )
Teen FictionNamanya Daniel Arsenio, lelaki tampan si cassanova sekolah yang mempunyai sikap dingin, cuek, tak peduli sekitar dan sedikit irit berbicara, sekalinya bicara ucapanya pedas dan menyakitkan. Tanpa banyak yang tahu, ternyata Daniel memiliki masa lalu...