Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA.Vanessa terbangun dari tidurnya, ia menatap sekelilingnya, bukan kamar Vanessa yang sedang ia tempati, lantas kamar siapa ini? Apakah Vanessa sedang di culik? Awalnya Vanessa ingin berteriak, namun ingatannya membuat dirinya mengurungkan niat untuk berteriak.
Vanessa baru ingat jika tadi malam ia menginap di rumah Daniel, karena Daniel yang memaksanya untuk menginap.
Vanessa menyibak selimutnya, lalu turun dari ranjang kemudian berjalan ke arah jendela. Ia membuka tirai kamar, sinar matahari lantas menyilaui penglihatannya. Vanessa berjalan gontai ke arah kamar mandi, ia segera mandi.
Setelah selesai mandi, Vanessa melangkahkan kakinya menuju kamar Daniel, ia membuka pintu kamar Daniel. Terlihat Daniel yang masih tetidur lelap, padahal ini sudah hampir jam setengah sembilan.
Vanessa mematikan AC di kamar Daniel, lalu ia berjalan ke arah balkon kamar Daniel, ia membiarkan pintu balkon terbuka. Udara segar menyentuh kulitnya, ia sengaja membiarkan udara segar masuk ke dalam kamar Daniel.
Vanessa kembali masuk ke dalam kamar Daniel, ia membuka satu tirai sinar matahari lantas masuk ke dalam kamar Daniel, membuat sang empu menggeliat karena terganggu.
Vanessa duduk di tepian kasur, ia menempelkan punggung tangannya di atas kening Daniel.
"Udah gak panas." Gumam Vanessa.
Vanessa mengelus lembut kepala Daniel, ia sedang mencoba membangunkan sang empu yang masih saja tertidur pulas.
"Niel, bangun yuk." Ucap Vanessa lembut.
Daniel menggeliat, lalu membuka matanya. Ia tersenyum ketika mendapati Vanessa di depannya.
"Makasih ya." Ucap Daniel dengan suara serak khas bangun tidurnya.
Vanessa mengerutkan keningnya bingung "Untuk?" Tanya Vanessa heran.
"Makasih udah mau nemenin aku dan rawat aku." Jawab Daniel sambil masih tersenyum.
Vanessa terdiam sesaat "Sekarang kamu mandi, abis itu sarapan." Titah Vanessa.
"Males ah." Tolak Daniel sambil memeluk kembali gulingnya.
"Jangan ngeyel Daniel!" Geram Vanessa, baru saja adegan romantis sudah bertengkar kembali.
"Aku masih ngantuk, mau tidur lagi jangan ganggu."
"Ck, yaudah terserah. Kalo gitu aku pulang aja!" Ancam Vanessa, mendengar itu Daniel langsung terduduk. Vanessa tersenyum menang, memang Daniel saja yang bisa mengancamnya? Ia juga bisa, pikirnya.
"Ih, kok gitu sih? Gak asik ah."
"Ya abis kamunya gitu, aku ada disini kamu malah mau tidur." Sebal Vanessa.
"Huh, yaudah iya tapi mandiin ya?" Pinta Daniel sambil menaik turunkan alisnya.
"Gak! Jangan aneh-aneh deh!"
"Mandiin ya?"
"Enggak!"
"Yang...."
"Mandi sendiri, atau aku pulang sekarang juga!" Tegas Vanessa.
Daniel mencebikan bibirnya "Huh, yaudah iya aku mandi sekarang." Daniel bangkit dari duduknya, ia berjalan gontai ke arah kamar mandi.
Setelah memakai baju, Daniel menuruni anak tangga rumahnya. Ia mengayunkan kedua kakinya menuju meja makan, disana sudah ada Vanessa, Saka, Bevan dan juga Raihan. Disana Vanessa tengah sibuk menyiapkan makanan, tanpa sadar Daniel tersenyum, sudah lama sekali ia tidak makan bersama di meja makan itu, biasanya hanya ada dia seorang diri yang makan di meja makan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )
Teen FictionNamanya Daniel Arsenio, lelaki tampan si cassanova sekolah yang mempunyai sikap dingin, cuek, tak peduli sekitar dan sedikit irit berbicara, sekalinya bicara ucapanya pedas dan menyakitkan. Tanpa banyak yang tahu, ternyata Daniel memiliki masa lalu...