Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACAVanessa sudah pulang dari rumah Daniel, kemarin Renata dan Raja datang menjemput Vanessa membawanya untuk pulang ke rumah.
Selama dua hari ini, Arga dan Vanessa tak pernah saling bertegur sapa. Mereka sama-sama menghindari untuk bertemu, mereka juga tidak pernah memberikan kabar melalui apapun.
Tapi, walaupun begitu. Arga selalu mencari tahu kabar Vanessa walau harus secara diam-diam, bagaimana pun juga Arga masih mencintai dan mengkhawatirkan Vanessa walaupun Vanessa tetap membenci dirinya.
Vanessa tak pernah bertegur sapa, tak memberi kabar. Bukan berarti Vanessa tak merindukan sosok Arga, justru Vanessa sangat merindukan Arga.
Namun Vanessa masih kecewa dengan pengakuan Arga kemarin, Vanessa hanya tidak ingin kehilangan sosok Arga sebagai sahabat juga kakak nya. Vanessa sudah nyaman dalam zona persahabatan, ia tak ingin mengubah status sahabat menjadi pacar, karena pada akhirnya mereka akan bermusuhan jika hubungan mereka berakhir seperti kebanyakan pasangan pada umumnya.
Hari ini Arga benar-benar lelah, saat ini ia sedang duduk di atas sofa ruang keluarganya seorang diri sambil memejamkan matanya karena lelah melakukan aktivitas di sekolah.
"Ga." Panggil Nirmala, sang mama.
Arga berdeham dan membuka kelopak matanya lalu menatap mamanya dengan sebuah pertanyaannya.
"Mama tadi habis bikin kue nastar, tolong kasihin gih ke rumah Vanessa." Ucap Nirmala.
Arga menghela napasnya kecil, ia tak ingin kedatangannya di rumah Vanessa justru membuat kekacauan, ia sedang menghindari Vanessa dan Vanessa juga sedang menghindari Arga.
"Ma, Arga capek baru pulang sekolah." Bohong Arga, sebenarnya hanya untuk mengantarkan kue ke rumah Vanessa saja ia masih sanggup. Tapi keadaan yang tidak mendukungnya.
Nirmala duduk di samping Arga. "Kamu kenapa sih Ga? Kamu lagi marahan ya sama Nessa? Kenapa? Kok marahan sih, kalian kan udah gede masa marahan sih, hm?" berbagai pertanyaan keluar dari mulut Nirmala.
Lagi-lagi Arga menghela napasnya lelah, tanpa menjawab pertanyaan Nirmala.
"Ga, kalo punya masalah itu ya di bicarain baik-baik. Kalian kan udah sama-sama dewasa bukan anak kecil lagi, udah sama-sama ngerti sayang." Ujar Nirmala sambil mengelus lembut kepala Arga.
"Tapi masalah kali ini beda sama masalah-masalah yang dulu, ini lebih berat ma." Batin Arga.
"Omongin masalahnya baik-baik sama Nessa, jangan cuma nyari aman di dalam kandang aja. Kalo gitu caranya kalian gak akan pernah bisa baikan."
"Nah, yaudah sekarang kamu anterin gih kue ini ke rumah Nessa. Sekalian kamu minta maaf, kalian itu bukan anak kecil lagi Arga, kalian udah sama-sama dewasa dan bisa ngadepin masalah kalian masing-masing."
Setelah berbicara itu, Arga langsung ke luar rumahnya sambil menenteng paper bag yang di dalamnya terdapat kue nastar buatan Nirmala, mamanya.
Sesampainya di pekarangan rumah Vanessa, awalnya Arga ingin mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam rumah Vanessa. Namun, mengingat perkataan mamanya, Arga jadi memberanikan dirinya untuk masuk ke dalam rumah Vanessa.
Arga memencet tombol bel, tak lama pintu terbuka menampilkan sosok Renata yang tengah tersenyum padanya.
"Eh, ada Arga." Ucap Renata.
"Iya bun, tadi mama nitipin ini buat Vanessa." Ujar Arga sambil memberikan paper bag itu kepada Renata.
"Wah, makasih ya. Yuk masuk dulu, Vanessa nya ada di belakang rumah." Ajak Renata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )
Teen FictionNamanya Daniel Arsenio, lelaki tampan si cassanova sekolah yang mempunyai sikap dingin, cuek, tak peduli sekitar dan sedikit irit berbicara, sekalinya bicara ucapanya pedas dan menyakitkan. Tanpa banyak yang tahu, ternyata Daniel memiliki masa lalu...