Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACASaat ini Daniel dan Vanessa tengah sarapan bersama di meja makan rumah Daniel, sedari tadi Daniel tersenyum senang. Bertahun-tahun selalu sarapan sendiri di meja makan ini, akhirnya ditemani juga dengan seseorang.
"Kamu mau makan apa?" Tanya Vanessa sambil memegang piring.
"Sosis, sama kentang goreng." Jawab Daniel tak lepas dari senyuman mautnya itu.
Setelah menyajikan menu yang Daniel minta, Vanessa menyimpan piring di hadapan Daniel. Ia duduk dan menatap Daniel yang tengah tersenyum senang sambil menatap Vanessa.
"Kenapa?" Tanya Vanessa cuek.
"Gapapa." Jawab Daniel masih dengan senyuman yang tercetak di wajahnya.
Setelah selesai sarapan, Daniel dan Vanessa segera keluar dan memasuki mobil karena memang hari ini hari senin.
Di dalam mobil Vanessa meraih ponselnya yang berada di dalam tas gendongnya yang berwarna coklat, ada notifikasi muncul yang membuat Vanessa tersenyum kecil tanpa di ketahui oleh Daniel.
Vanessa membuka aplikasi berwarna hijau yang di tengahnya terdapat empat huruf yang berwarna putih.
Arga Arkanna
Sa, pulang sekolah gue mau ajak lo jalan.
06:22Kemana?
06:23Ada deh, nanti juga lo tau
06:23Yaudah, nanti gua kabarin lagi deh. Lo kan tau Ga, gimana sikap Daniel ke gua. Apalagi sekarang gua lagi tinggal dirumahnya, sulit buat kabur coi.
06:25Hahaha, kasian Nessa ku. Selamat berjuang ya, nanti gua tunggu di parkiran sekolah, hm atau gak kita ketemuan aja di Starbucks deket taman anggrek.
06:26Ok
06:26Vanessa menyimpan kembali ponselnya, ia menghembuskan nafasnya lega karena Daniel tak mencurigainya.
"Habis chat sama siapa?" Tanya Daniel, dengan suara dinginnya.
Mampus!
"Habis main game kok, lagian ini kok tumben ya macet. Padahal mau ucapara loh." Ucap Vanessa mengalihkan pembicaraan.
Daniel hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Pulang sekolah aku ada latihan basket." Ujar Daniel.
"Putrinya latihan juga? Bukannya jadwalnya itu hari rabu ya?" Tanya Vanessa.
"Putra nya aja sayang, nanti kamu pulangnya bareng sama aku. Aku janji gak bakal lama-lama kok, cuma mau ngasih arahan aja ke mereka kan bentar lagi pertandingan." Jelas Daniel.
Vanessa menggigit bibir bawahnya, ia tak tahu harus meminta izin bagaimana kepada Daniel.
Ketika Vanessa akan berbicara, Daniel langsung menghentikan mobilnya membuat Vanessa mengerutkan kening sambil menatap Daniel.
"Udah sampe." Ucap Daniel, yang membuat Vanessa menatap ke arah depan. Benar, mereka sudah sampai di parkiran sekolah, Vanessa terlalu banyak berfikir hingga tak menyadari bahwa mereka sudah sampai di sekolah.
"Yuk, turun." Ajak Daniel, ia membuka pintu mobilnya dan menutupnya kembali, begitupun dengan Vanessa.
Vanessa dan Daniel berjalan berdampingan di koridor sekolah, banyak pasang mata menatapnya dan bergosip ria. Sudah kebiasaan mereka menggosipi hubungan Daniel dan Vanessa yang sering mereka singkat dengan 'Davan'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )
Teen FictionNamanya Daniel Arsenio, lelaki tampan si cassanova sekolah yang mempunyai sikap dingin, cuek, tak peduli sekitar dan sedikit irit berbicara, sekalinya bicara ucapanya pedas dan menyakitkan. Tanpa banyak yang tahu, ternyata Daniel memiliki masa lalu...