33. Panik

84.6K 4.1K 72
                                    

       HAPPY READING JAN LUPA VOMMENT!

   Ke esokan harinya, Daniel langsung pulang dari rumah Andine sekitar jam lima pagi. Awalnya Andine melarang Daniel dan meminta Daniel untuk berangkat sekolah bersama. Namun Daniel menolak, karena pagi ini ia harus menjemput Vanessa di rumahnya.

Setelah rapi dengan seragam sekolahnya, Daniel langsung mengemudikan mobilnya menuju rumah Vanessa tanpa sarapan terlebih dahulu.

Sesampainya di pekarangan rumah Vanessa, Daniel turun dari mobilnya dan berjalan menuju pintu utama rumah Vanessa.

"Den Daniel ya? Tadi non Vanessa udah berangkat duluan sama Pak Jo." Ucap Surti yang sedang menyapu halaman rumah.

"Dari tadi atau baru tadi?" Tanya Daniel.

"Mungkin lima menit yang lalu." Jawab Surti.

Daniel menghela napasnya lelah, apa mungkin Vanessa sudah tahu jika Daniel akan menjemputnya. Sehingga ia berangkat lebih pagi di banding biasanya.

"Yaudah, kalo gitu saya permisi." Pamit Daniel yang di angguki oleh Surti.

Daniel langsung memasuki mobilnya dan menacapkan gas mobil menuju sekolah nya.

Lima belas menit berlalu, akhirnya sampai di sekolah, Daniel langsung memarkirkan mobilnya di parkiran khusus guru dan kepala sekolah seperti biasanya.

Setelah selesai memarkirkan mobilnya, Daniel langsung berjalan ke arah kelasnya dengan kedua tangannya yang ia masukan ke dalam kantung celana.

Daniel masuk ke dalam kelasnya, disana sudah ada Vanessa yang duduk di bangkunya sambil menulis sesuatu di buku tulisnya. Kelas masih sangat sepi karena memang ini baru pukul enam tiga puluh dan biasanya kelas akan ramai ketika sudah pukul tujuh tepat.

Ketika Daniel akan menghampiri Vanessa, tiba-tiba saja Arga masuk dan mendahului Daniel. Arga berjalan ke arah Vanessa dan duduk di sebelah kursi Vanessa, dan itu membuat Daniel panas.

Vanessa mendongkan kepalanya ketika ia menyadari di sebelahnya ada seseorang, awalnya Vanessa menyangka itu Daniel karena memang yang duduk di sebelah Vanessa adalah Daniel. "Loh, Arga? Lo ngapain disini?" Tanya Vanessa heran.

Arga tersenyum, "Gue mau nanya tentang soal kimia, kelas lo udah masuk materi hidrolis garam belum?" Tanya Arga sambil mengeluarkan buku paketnya.

Daniel langsung menghampiri keduanya. "Gausah modus lo, gue tau lo cuma modus nanyain tentang pelajaran." Ujar Daniel yang saat ini berdiri di hadapan Vanessa sambil menatap tajam Arga.

"Daniel kamu apaan sih, Arga cuma mau nanya tentang pelajaran."

"Bahkan dia aja beda kelas sama kamu Sa, dan kamu percaya sama dia kalo dia kesini cuma buat nanya pelajaran? Kayak nggak ada orang lain aja." Sinis Daniel.

Arga terkekeh sambil bangkit dari duduknya, "Oh, jadi ceritanya lo cemburu? Sakit nggak?" Tanya Arga sambil tetap terkekeh.

Mendengar itu Daniel langsung menghampiri Arga, ia langsung mencengkram kuat kerah baju yang Arga kenakan. Saat ini emosi nya tengah terpancing, bahkan matanya saja memerah menahan amarah.

"Lo gausah deketin cewek gue! Ngerti lo! Lo ngerti kan bahasa Indonesia?!" Bentak Daniel sambil mencengram dan menatap Arga dengan tatapan membunuh.

"Cewek lo? Cewek lo siapa ya? Vanessa atau Andine?" Tanya Arga.

"Bangsat!" Maki Daniel dan langsung memukul wajah Arga, padahal lebam di muka Arga masih sangat terlihat akibat pukulan Daniel semalam, dan saat ini Daniel kembali memukul Arga.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang