22. Teman Kecil

99.8K 4.2K 139
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA

Sakit rasanya ketika sahabat kita lebih memilih dan lebih dekat dengan orang barunya, dari pada kita. Padahal dulu dia selalu bersama kita di saat sedih maupun senang.

- Arga Arkanna -

Setelah Renata sudah melenggang pergi dari hadapan Vanessa dan Arga, Vanessa langsung mengambil air dingin serta kain lap untuk mengompres luka lebam pada wajah Arga.

Vanessa mencelupkan kain lap itu ke dalam air dingin, lalu ia perat setelahnya ia tempelkan ke bagian luka Arga.

"Duh, pasti sakit ya." Ucap Vanessa sambil meringis.

"Enggak kok."

"Halah, jangan bohong deh." Vanessa menekan luka lebam Arga, membuat Arga mengerang kesakitan.

"Argh, sakit kali Sa." Protes Arga.

"Tadi katanya gak sakit."

"Ya kalo di teken kayak gitu sakit!" Kesal Arga.

"Makanya gausah so kuat."

"Iyaiya bawel lo, pelan-pelan."

Vanessa mengompres perlahan luka lebam Arga, Arga yang mendapat perlakuan manis Vanessa langsung tersenyum kecil ia pun menatap Vanessa dalam diam.

Sedang fokus menatap Vanessa tiba-tiba saja dering telepon mengalihkan fokusnya, membuat Arga berdecak sebal.

Vanessa menyudahi kegiatannya, ia beralih menatap ponselnya yang sedang berdering.

"Siapa?" Tanya Arga.

Vanessa menatap Arga sekilas. "Daniel." Jawab Vanessa datar.

"Kenapa gak di angkat?" Tanya Arga bingung.

"Gue lagi marahan sama dia."

Arga mengangguk-anggukan kepalanya tanda ia mengerti.

Vanessa kembali mengompres wajah Arga, namun ponselnya kembali berdering, Vanessa meraih ponselnya ia berdecak sebal sedari tadi banyak sekali notifikasi yang masuk, di tambah itu dari Daniel.

Dengan kesal Vanessa mengangkat telepon Daniel.

"Kamu kemana aja sih Sa? Aku daritadi telpon kamu, sms km tapi gak di jawab-jawab! Kamu lagi ngapain sih sampe lupa kasih aku kabar?"

Vanessa memutar bola matanya jengah. "Aku habis dari supermarket beli pasta gigi, aku gak bawa handphone, gausah protes."

"Aku kira kamu kemana, aku khawatir Sa." Ucap Daniel di seberang sana.

"Kamu gausah lebay."

"Pacarnya khawatir bukannya jawab baik-baik malah ngatain, kamu itu beruntung tau gak, banyak cewek lain yang pengen di perhatiin dan di khawatirin sama aku, tapi kamu malah gak peduli." Kesal Daniel.

"Ya kan aku beda dari cewek lain."

"Iya deh kamu emang beda dari cewek lain, makanya aku jadiin kamu pacar aku."

"Ck, terserah deh kamu mau bilang apa juga."

"Yaudah, sekarang kamu tidur udah malem besok aku jemput kamu pagi-pagi."

"Iyaiya."

"Good night my sweety."

"Night." Setelah mengucapkan itu Vanessa langsung memencet tombol merah yang tertera di layar ponselnya.

"Sa, besok mau berangkat bareng gak? Nanti gue jemput." Ajak Arga.

"Duh, gimana ya. Masalahnya besok Daniel mau jemput gue, kalo gue nolak dia, nanti dia marah-marah." Sesal Vanessa.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang