24. Khawatir

93.6K 4.2K 146
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA

Kayaknya kamu harus ngerasain dulu gimana rasanya cemburu, supaya kamu bisa hargain perasaan aku.

- Daniel Arsenio -

Setelah selesai makan, Vanessa meminta izin kepada Daniel untuk membeli buku novel terbaru bersama Diandra.

Daniel mengizinkan mereka berdua dengan satu syarat, Daniel dan ketiga temannya harus ikut. Awalnya Vanessa protes karena memang biasanya jika ia membeli buku apalagi novel pasti membutuhkan waktu yang cukup lama, ia hanya tak ingin Daniel dan ketiga sahabatnya menunggu, namun Daniel tetap Daniel ia tetap memaksa untuk ikut dengan alasan ia tak ingin Vanessa kenapa-napa apalagi hilang dan pada akhirnya mereka sekarang disini di toko buku ini.

Sedang asik mencari-cari buku di rak, tak sengaja Vanessa menjatohkan beberapa buku yang ada di rak dengan cepat Vanessa mengambil buku itu yang tergeletak di bawah.

Ketika Vanessa tengah jongkok mengambil buku itu, ia melihat ke depannya ada kaki seseorang yang tengah memakai sepatu putih. Vanessa mendongakan kepalanya, ia langsung berdiri dan menatap orang itu.

"Ya ampun, Arga?" Ucap Vanessa antusias.

"Loh Sa, kamu disini juga? Sama siapa?" Tanya Arga.

"Sama--"

"Pulang!!" Daniel memotong ucapan Vanessa. Daniel langsung menarik Vanessa keluar dari toko buku itu. Peduli setan dengan teriakan sahabatnya yang bingung melihat Daniel yang menarik Vanessa.

Daniel membukakan pintu mobil, dan menyuruh Vanessa masuk lalu membanting pintu mobil itu dengan cukup keras membuat Vanessa terkejut.

Daniel masuk ke dalam mobilnya, ia menatap Vanessa dengan tatapan tajam.

"Aku gak suka kamu deket-deket sama dia, apalagi ngobrol kayak tadi!" Ucap Daniel penuh amarah.

"Jawab Sa! Jangan diem aja kamu, punya mulut kan?!" Bentak Daniel karena Vanessa hanya diam tak menanggapi ucapan Daniel.

"Ya--"

"Diem kamu! Siapa yang nyuruh kamu buat bicara?! Gak sopan kamu motong omongan orang sembarangan!" Potong Daniel.

Vanessa hanya bisa bersabar dan mengusap dadanya naik turun menghadapi Daniel yang tengah cemburu buta memang sulit. Tadi Daniel sendiri yang menyuruh Vanessa untuk menjawab, namun setelah Vanessa menjawab Daniel malah memarahinya, sebenarnya Daniel ini maunya apa sih, pikir Vanessa.

"Ya ampun, aku sama dia itu gak sengaja ketemu. Kamu gausah nuduh aku yang enggak-enggak, aku sama dia cuma saling sapa aja."

"Ya tapi tetep aja sama yang."

"Kamu gausah lebay Niel, Arga itu cuma sahabat aku dari kecil." Kesal Vanessa.

"Tapi dia suka sama kamu."

"Impossible." Elak Vanessa.

"Nothing is impossible."

"Bisa gak sih Niel, sehari aja kita gak berantem? aku capek tau gak ributin sesuatu yang gak penting kayak gini." Vanessa mulai terpenting emosinya.

"Kalo kamu gak nyari masalah, hubungan kita akan selalu baik-baik aja Sa." Ucap Daniel tak mau kalah.

"Siapa yang nyari masalah? Kamu nya aja yang terlalu lebay."

"Aku gamau ada cowok lain deketin kamu selain aku."

"Kamu itu egois Niel, kamu larang aku buat deket sama cowok tapi kamu sendiri deket sama cewek aku gak pernah larang tuh."

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang