26. Possessive Daniel

93.3K 4.2K 83
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA

Gue tau, melepaskan orang yang kita cintai itu memang sangat menyakitkan, namun tak semua yang kita cintai harus dimiliki

- Alvino Raihan -

Seusai latihan, Daniel mengambil tasnya yang ada di pinggiran lapangan. Lalu ia berjalan ke arah teman-temannya untuk pamit.

"Eh, Starbucks kuy." Ajak Saka.

"Ya kali gak kuy." Celetuk Bevan.

"Lo ikut gak?" Tanya Raihan.

"Enggak deh, gua mau jemput cewek gua di rumah Diandra. Kasian dia, pasti udah nunggu lama. Lagian kan sekarang dia tanggung jawab gua karena dia tinggal di rumah gua, bunda nya yang nitip ke gua." Jelas Daniel.

"Yah, gak ada yang traktir kita dong." Keluh Saka.

"Yeu, otak lu traktiran doang." Sindir Bevan.

"Lo juga." Ucap Saka tak mau kalah.

"Berisik lo! Yaudah, gua balik duluan ya." Pamit Daniel, ia melangkahkan kakinya ke parkiran sekolah.

Sesampainya di parkiran, Daniel langsung memasuki mobilnya. Niatnya kali ini adalah, untuk menjemput Vanessa sang kekasih.

Selama di perjalan, Daniel mendengarkan musik walau mulutnya hanya diam tak mengikuti alunan musik.

Lima belas menit berlalu, sampailah di perumahan yang di bilang terlihat elite. Daniel memarkirkan mobilnya di depan rumah yang berwarna putih itu.

Daniel turun dari mobilnya dan memencet tombol bel berwarna putih yang menempel di pinggir pintu.

Tak lama sang pemilik rumah keluar, ia menatap kaget Daniel. Ia tak tahu harus menjawab apa jika Daniel menanyakan kemana perginya Vanessa, sampai saat ini Diandra sama sekali belum mendapatkan kabar dari Vanessa.

"Eh, elo Niel." Ucap Diandra kikuk.

"Vanessa mana?" Tanya Daniel to the point.

"Emmm, anu. Vanessa..."

"Dimana?" Tanya Daniel, lagi.

"Ta-tadi dia udah balik duluan Niel, katanya takut keburu sore. Hem iya takut keburu sore, lagian lo kok lama amat sih." Jawab Diandra asal, dengan suaranya yang gugup.

Daniel mengerutkan dahinya. "Pulang? Duluan?" Tanya Daniel.

"I-iya Niel, tadi Vanessa pamit pulang duluan katanya."

Daniel memincingkan matanya menatap Diandra. "Lo, lagi gak bohong kan?" Selidik Daniel.

"Enggak kok." Jawab Diandra sambil menutupi kegugupnya.

Daniel menegakan badannya, sebenarnya ia tak percaya dengan omongan Diandra. Namun apa salahnya ia pulang dan mengecek keberadaan Vanessa.

"Yaudah, gua balik." Pamit Daniel dan berjalan ke arah mobilnya.

Diandra menghembuskan napasnya lega, setelah itu ia langsung mengabari Vanessa. Berkali-kali ia menelepon nomor Vanessa, namun tak ada satupun panggilannya yang di angkat. Bahkan sekarang ponselnya malah tidak aktif.

🍁 🍁 🍁

Sesampainya di rumah, Daniel langsung mencari keberadaan Vanessa. Ia sudah mencari dari ujung keujung, namun Vanessa tidak di temukan sama sekali.

"Sayang, kamu dimana sih." Gumam Daniel khawatir sambil menahan emosinya.

"Den, lagi cari siapa?" Tanya Minah yang tak sengaja lewat.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang