37. Lagi Dan Lagi

86.9K 3.8K 524
                                    

Happy Reading!
USAHAKAN VOTE SEBELUM BACA

Pada jam pelajaran kedua Daniel mendapatkan kabar dari dokter bahwa Andine kondisinya semakin parah, sedari tadi pagi dokter bilang bahwa Andine terus mengamuk, dengan sangat terpaksa Daniel izin sekolah untuk menemui Andine dan tentu saja tidak di ketahui oleh Vanessa.

"Sa, papa suruh aku pulang. Nanti pulang sekolah aku jemput kamu ya." Ujar Daniel sambil mengusap pipi Vanessa lalu pergi dengan membawa tas hitamnya.

Vanessa menghembuskan napasnya, Vanessa harap Daniel tidak akan mengecewakannya lagi.
Saat ini Vanessa, Diandra, Raihan, Saka dan juga Bevan tengah berada di kantin sekolah tanpa Daniel tentunya.

"Lo kenapa sih? Muka lo kusut amat kayak baju belum di setrika aja." Celetuk Diandra karena sedari tadi Vanessa terus menekuk mukanya entahlah perasaannya sedikit tidak tenang dengan perilaku Daniel akhir-akhir ini.

"Enak aja lo." Ketus Vanessa.

"Lo lagi ada masalah sama Daniel?" Tanya Raihan yang duduk di sebelahnya.

Vanessa menggelengkan kepalanya, "Enggak."

"Yaelah Sa, gausah terlalu mikirin Daniel kali. Dia cuma mau ke kantor om Arsen." Timpal Saka.

"Siapa juga yang mikirin Daniel, enggak tuh." Elak Vanessa, hati dan ucapan sangat berbeda.

"Halah, hati sama ucapan lo beda banget. Lo ngomong kalo lo nggak mikirin Daniel, tapi muka lo kusut. Gue sebagai dewa cinta yang tau segalanya tentang cinta sangat mengerti dengan mata lo yang sendu saat ini." Celetuk Bevan.

"Halah, sok banget lo! Dewa cinta apaan lo, kemarin aja lo habis di guyur sama cewek lo yang baru, ups bukan cewek tapi mantan hahaha." Ujar Saka sambil tertawa, Bevan yang tak terima pun menjitak kepala Saka berulang kali membuat Saka mengaduh kesakitan.
Vanessa terkekeh melihatnya, ia sangat bersyukur kepada tuhan telah mempertemukan Vanessa dengan sahabat Daniel ini.

Setelah bel pulang berbunyi, Vanessa merapikan alat-alat tulisnya ke dalam tas. Ketika ia sedang sibuk memasukan alat tulisnya, tiba-tiba saja Diandra menghampiri Vanessa.

"Sa, ikut ke rumah sakit yuk? Jengukin Kevin yang lagi sakit." Ajak Diandra sembari duduk di atas meja.

Vanessa menimang-nimang ucapan Diandra, antara ikut dan tidak. Pasalnya tadi Daniel sudah berjanji akan menjemputnya selepas pulang sekolah, tapi ia juga ingin melihat keadaan Kevin yang beberapa hari ini tidak masuk di karenakan sakit demam berdarah.

"Bentar, gue mau ngabarin Daniel dulu." Ujar Vanessa sembari mengambil ponselnya di saku androk abu-abunya.

My possessive
Niel, jalannya besok aja ya. Aku mau jenguk Kevin di rumah sakit
15.14

"Gimana? Mau ikut nggak?" Tanya Diandra memastikan.
Vanessa mengangguk mengiyakan, melihat itu Diandra langsung membawa Vanessa ke arah parkiran.

Setelah sampai di parkiran, Vanessa tersentak karena seseorang memegang pundaknya. "Mau kemana?" Tanya Raihan pada Vanessa.

"Mau ke rumah sakit jenguk Kevin." Jawab Vanessa.
Raihan terdiam sesaat, jika Daniel tahu bahwa Vanessa menjenguk Kevin pasti Daniel akan marah besar pada Vanessa.

"Tadi Daniel ngabarin gue, dia nggak bisa jemput lo karena papanya nyuruh dia buat nemuin klien. Lo pulang di antar gue." Ujar Raihan, tadi Raihan benar-benar mendapat pesan dari Daniel dan Daniel meminta Raihan untuk mengantarkan Vanessa pulang dengan selamat, Raihan tidak tahu menahu jika Daniel saat ini bukan di kantor papanya melainkan di rumah sakit untuk menemani Andine.

"Hm, yaudah. Tapi gue mau jenguk Kevin dulu gapapa kan?" Tanya Vanessa.

Raihan awalnya ragu, namun ia menganggukan kepalanya, "Yaudah, kalo gitu lo naik ke mobil gue ya." Ujar Raihan.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang