32. Problem 2

81.1K 3.8K 638
                                    

Daniel melepaskan pelukannya. "Sekarang kamu siap-siap ya, kita ke rumah Andine." Ucap Daniel.

Vanessa menganggukan kepalanya lalu masuk ke dalam kamar untuk mengganti bajunya.

Setelah mengganti baju dengan serba hitam, Vanessa menuruni anak tangga rumahnya. Ia berjalan menghampiri Daniel yang tengah berbincang dengan Renata sang bunda.

"Yuk." Ajak Vanessa.

"Yaudah kalo gitu kita berangkat dulu ya bun." Pamit Daniel.

"Iya, jangan pulang terlalu malam ya." Pesan Renata.

Setelah keduanya mencium punggung tangan Renata, mereka berjalan ke arah mobilnya.

Daniel menancapkan gas mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumah Vanessa.

Sesampainya di pekarangan rumah Andine, Vanessa dan Daniel keluar dari mobilnya dan masuk ke dalam rumah yang terbilang cukup besar itu.

Vanessa dan Daniel berjalan ke arah pintu utama, disana sudah sangat ramai.

"Loh, Arga? Lo kok ada disini?" Tanya Vanessa heran.

"Andine temen sekelas gue Sa." Jawab Arga.

Vanessa menganggukan kepalanya tanda mengerti, Daniel hanya menatap Arga tak suka.

"Ayo masuk." Ajak Daniel sambil menarik Vanessa ke dalam.

Keduanya masuk ke dalam yang di ikuti oleh Arga, Ketika mereka sudah berada di dalam rumah, Andine langsung memeluk Daniel tanpa peduli keberadaan Vanessa di sampingnya. Melihat itu, Vanessa hanya diam mematung menahan rasa sesak di dadanya.

"Niel...." Panggil Andine dan langsung memeluk Daniel, awalnya Daniel hanya diam namun karena kasihan akhirnya Daniel membalas pelukan Andine untuk menenangkan.

"Aku sedih Niel, kenapa mama cepet banget ninggalin aku? Cuma mama yang peduli sama aku, aku udah gak punya siapa-siapa lagi, papa gak pernah peduli sama aku." Racau Andine sambil mengeratkan pelukannya.

"Sssst, lo harus sabar. Lo jangan sedih ada gue disini." Bisik Daniel yang masih terdengar oleh Vanessa, Daniel memeluk Andine dan mengelus pundak Andine memberi ketenangan.

Andine tersenyum di dalam pelukan Daniel, ia sengaja memeluk Daniel di hadapan Vanessa. Ia ingin membuat hubungan Daniel dan Vanessa berakhir, jujur Andine masih mempunyai perasaan pada Daniel entahlah padahal dulu dia yang meninggalkan Daniel demi lelaki lain.

Daniel melepaskan pelukannya. "Lo yang sabar, kalo lo nangis terus mama lo kasian." Ujar Daniel, Andine mengangguk dan menarik Daniel ke arah ruang tengah.

"Lo yang sabar ya Sa." Ucap Arga sambil menepuk pundak Vanessa.

Vanessa tersenyum paksa lalu berjalan untuk menghampiri Daniel yang di ikuti oleh Arga.

Vanessa menghentikan langkahnya ketika ia melihat Daniel kembali memeluk Andine. Apakah Daniel melupakan dirinya, hingga ia tak menyadari keberadaannya.

Vanessa mengerti jika Andine butuh sandaran atau pelukan, tapi disini bukan hanya Daniel sahabat Andine. Apakah pantas, Daniel membalas pelukan Andine untuk yang kedua kalinya.

Tanpa sadar setetes air mata terjatuh, Arga menatap Daniel yang sedang memeluk Andine. Lalu Arga menatap Vanessa yang tengah menghapus air matanya, ia mengepalkan tangannya kuat-kuat Arga tak rela jika Vanessa menangis hanya karena Daniel.

Arga langsung memeluk Vanessa, ia tak pernah tega melihat Vanessa menangis. Arga memeluk Vanessa sambil sesekali mengelus pundak Vanessa dan menggumamkan kata sabar.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang