04. Menyebalkan

210K 10.1K 347
                                    

Warning!
Dahulukan Vote sebelum baca hewhew
Happy reading guys ❤️

🍁🍁🍁 

Pagi ini Vanessa bangun lebih pagi dari biasanya, setelah bangun ia buru-buru mandi dan memakai seragam sekolahnya. Vanessa terpaksa bangun sepagi ini untuk menghindari Daniel, ia berniat untuk kabur sebelum Daniel datang ke rumah yang akan menjemputnya, Vanessa harus terlebih dahulu berangkat sebelum Daniel tiba di rumahnya, Vanessa menuruni anak tangga rumahnya setelah rapi memakai seragam lengkap.

"Sayang, ayo sarapan dulu." ajak Renata.

"Duh bun, aku harus buru-buru nih bun kayaknya aku sarapan di sekolah aja ya bun. Sekarang aku berangkat sama mang Ujang aja ya bun Vanessa buru-buru bun dadah bunda." Vanessa mencium kedua pipi Renata lalu pamit.

Vanessa membuka pintu rumahnya lalu ia langsung keluar rumah untuk menemui mang Ujang yang memang bekerja di rumahnya sebagai supir pribadi. 

Baru saja Vanessa akan melangkah ke arah mobilnya yang sudah bertengger manis, tiba-tiba Daniel menghampiri Vanessa dengan tatapan datar.

"Mau coba kabur kamu hm?" Tanya Daniel dengan nada dingin membuat bulu kuduk Vanessa berdiri.

"Hah, eh, enggak kok tadi aku cuma mau bilang ke mang Ujang kalo hari ini aku berangkat bareng kamu hehe." gugup Vanessa sambil tersenyum kikuk.

"Anjir, ini anak gercep banget elah kalah gercep gue." batin Vanessa. 

"Kamu berusaha menghindar dan kabur ya?" selidik Daniel.

"Hah, eng-enggak kok." 

"Kamu aja ngomongn nya gugup berarti bener, yaudah sekarang kamu masuk ke mobil aku." 

Setelah itu Vanessa masuk ke dalam mobil Daniel yang sudah bertengger manis di depan garasi rumahnya, lalu Daniel langsung mengikuti Vanessa, ia duduk di jok pengemudi, setelah itu Daniel langsung menancapkan gas mobilnya menuju SMA Bangsa Sejahtera.

Sesampainya di pekarangan sekolah, Daniel memarkirkan mobilnya di parkiran. Vanessa membuka pintu mobil, namun Daniel menarik tangannya.

"Ke kelasnya bareng aku." titah Daniel.

Selama di koridor sekolah, Daniel menggandeng tangan Vanessa membuat Vanessa jengah. Koridor sekolah masih sangat sepi, karena memang ini masih jam enam lewat dua puluh menit dan biasanya gerbang akan di tutup pada jam tujuh lewat lima belas menit.

"Kamu udah sarapan?" tanya Daniel lembut.

"Udah." jawab Vanessa berbohong.

Daniel menatap Vanessa datar, lalu menarik tangan Vanessa.

"Sebenernya kita mau kemana sih Niel?" tanya Vanessa yang masih berjalan beriringan dengan Daniel. Daniel hanya menatap Vanessa sekilas lalu kembali menarik tangan Vanessa.

Sesampainya di kantin, Daniel langsung membelikan Vanessa nasi goreng.

"Makan sayang." suruh Daniel.

"Aku enggak laper Niel." Vanessa menolak makanan yang di sodorkan oleh Daniel. Entah mengapa ia sedang tidak mood makan nasi pagi ini, rasanya ia ingin sekali memakan makanan yang segar seperti bakso ataupun soto mungkin.

Daniel menatap Vanessa dengan tatapan menyelidik "Kamu bohong Sa." ujar Daniel.

"Aku lagi gak pengin makan nasi Niel." tutur Vanessa.

"Terus, kalo bukan nasi kamu mau makan apa Sa?" tanya Daniel.

"Aku pengen Bakso, boleh ya? please." mohon Vanessa.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang