08. Kemenangan

148K 6.7K 127
                                    

Happy Reading!
Vote sebelum baca hehe.

Vanessa membawa Daniel ke ruang Unit Kesehatan Sekolah, setelah ia menyuruh Daniel duduk di brankar. Vanessa mengambil kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan yang sudah tersedia di ruangan ini. 

Vanessa membuka kotak itu dan mengambil alkohol serta kapas, ia menumpahkan sedikit alkohol ke atas kapas itu, setelah nya ia tempelkan pelan-pelan pada luka pukulan yang ada di bagian dahi sebelah kanan Daniel. 

"Awww, pelan-pelan yang." ringis Daniel, karena memang Vanessa menekankan kapas itu di bagian luka Daniel.

"Siapa suruh berantem." ketus Vanessa.

"Aku kan gak mau kamu di peluk sama orang lain! kamu ngerti gak sih, kamu itu milik aku Sa, hanya milik ku!" tegas Daniel tak terbantahkan membuat Vanessa memutar bola matanya jengah.

"Kebiasaan." gumam Vanessa.

"Aku masih denger yang." kesal Daniel.

Setelah dari ruang Unit Kesehatan Sekolah, Daniel membawa Vanessa ke lapangan basket karena memang sebentar lagi pertandingan akan segera dimulai, di perjalanan mereka berpapasan dengan Farrel. 

"Gue pastiin lo gak akan menang dalam pertandingan ini, dan gue pastiin Vanessa bakal jatuh ke pelukan gue lagi." ucap Farrel membuat Daniel emosi, Vanessa yang menyadari itu pun akhirnya mengusap lembut lengan Daniel memberi ketenangan, akhirnya Daniel pun luluh.

Setelah sampai di lapangan basket, Daniel menyuruh Vanessa duduk di tempat yang di khususkan untuk para tim basket, awalnya Vanessa menolak namun akhirnya Vanessa meminta  Diandra menemaninya, dan Daniel pun mengangguk. 

Daniel sebagai kapten tim basket SMA Bangsa Sejahtera tengah sibuk mengatur strategi untuk menghadapi tim SMA Nusa Bansa. Dalam permainan ini Daniel sebagai Center, Bevan sebagai Power Forward, Saka sebagai Small Forward, Raihan sebagai Point Guard, dan Dave sebagai Shooting Guard. Mereka bertekad akan bermain dengan maksimal dan memberikan yang terbaik sesuai posisinya masing-masing.

"Gue pastiin gue bakal menangin pertandingan ini, dan Vanessa akan jadi milik gue." ucap Farrel ketika mereka bersalaman.

"Gue gak akan pernah biarin lo dapetin Vanessa lagi." geram Daniel amarahnya memuncak.

Terdengar suara peluit Tip-off, semua pemain mulai menunjukkan bakatnya dalam memainkan bola basket. Daniel bermain dengan sangat kasar, begitu pula dengan Farrel. Mereka berdua sama-sama ingin mencelakakan satu sama lain. 

Vanessa melihat Daniel bermain kasar pasti karena Farrel memancing amarahnya, babak pertama di menangkan oleh SMA Nusa Bangsa dengan skor 57-54.

"Niel, lo main nya sportif dong gue mohon masalah pribadi jangan dulu di kaitkan dengan pertandingan ini." kesal Raihan karena memang Raihan melihat Daniel bermain secara kasar.

Daniel menghampiri Vanessa, dengan sigap Vanessa memberikan air mineral dan handuk kecil kepada Daniel lalu di terima oleh Daniel. Vanessa melihat raut wajah Daniel yang penuh amarah, ini tidak bisa di biarkan, Farrel akan berlaku curang dengan sengaja memancing emosi Daniel.

"Niel, kamu fokus sama pertandingan kamu. Kamu gak usah dengerin ucapan Farrel dia cuma pengen kamu kalah Niel, ayo semangat aku yakin kamu pasti bisa, hilangin amarah kamu, karena aku akan selalu dukung kamu, kamu mau kan menang buat aku." mohon Vanessa.

Daniel tersenyum lalu memeluk Vanessa sayang.

"Aku bakal menangin pertandingan ini buat kamu sayang." 

"Jangan cuma buat aku, tapi buat sekolah kita juga." ucap Vanessa seraya mengelus lembut punggung Daniel.

"Bukan buat sekolah, tapi buat kamu." keukeuh Daniel.

Possessive Daniel ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang