Blossom melihat dua orang pria mendorong pintu kaca restoran. Wajahnya yang cantik segera tertawa cerah. Dia melambai dengan semangat dan berseru girang.
"Bobby!!"
Bobby menyikut siku Elliot yang tengah melepas kacamata hitamnya dan melangkah mengikuti Bobby yang berjalan cepat menuju meja para wanita itu. Dalam sekali pandang Elliot sudah melihat kehadiran wanita tak dikenal di meja Alexandra dan Blossom.
Bobby segera duduk di kursi kosong yang dipersiapkan Blossom di sampingnya. Pria itu mengecup lembut pipi Blossom dan memperhatikan menu makan siang yang sudah terhidang di meja.
"Wah..Blossom..kau tidak menunggu pacarmu ini muncul untuk memesan menu." Meski pun Bobby terkesan memprotes namun dengan sigap tangannya meraih potongan pizza. Ujung matanya menangkap sosok wanita yang tak pernah dilihatnya duduk di depan Blossom. Namum dia tidak ambil peduli. Dia tahu bahwa Elliot tidak hanya diam saja melihat kehadiran orang yang tak mereka kenal.
Elliot duduk di samping Alexandra dan mengusap puncak kepala wanita itu dengan lembut. "Tumben sekali kalian mengajak kami makan siang bersama."
Alexandra tertawa dan menunjuk Blossom yang duduk di depannya. "Ini adalah acara makan siang Blossom.."
Sambil mengunyah nasinya, Blossom mengacungkan buku sketsanya di depan Elliot. "Aku ingin menunjukkan gambar gaunnya sebelum mulai mengerjakannya dan mengukur tubuh Alexandra."
Elliot melihat buku tebal yang menjadi tempat Blossom menggambar. Dengan ringan Elliot bertanya tentang kehadiran sosok wanita berambut hitam yang duduk di sebelah Alexandra dan dari tadi sedang menatapnya.
"Tapi kupikir sebenarnya aku dan Bobby akan mengganggu waktu kalian bersama klienmu." Elliot menatap Laureen secara terang-terangan membuat Alexandra segera ingat akan keberadaan Laureen. Wanita itu bersikap sangat tenang.
Alexandra segera menjauhkan piring pizzanya dan memandang Elliot serta Bobby yang ternyata menuntut penjelasan juga.
"Tidak...Laureen bukan klien Blossom..tepatnya dia pelangganku dan..temanku.." Alexandra menoleh Laureen yang terlihat tersenyum tipis dan menggangguk kecil pada kedua pria yang tengah menatapnya dengan lekat.
"Hai. Aku Laureen Jowett.."
TRAKK!!!
Tanpa sadar Bobby mendorong kursinya hingga menimbulkan suara berisik. Dia segera menelan pizzanya dan bertukar pandang pada Elliot.
Elliot juga terkejut ketika wanita berambut hitam yang terlihat halus itu ternyata orang yang selama ini dicari oleh mereka terkait pembelian White Lazarus Bracelet melalui rekening Bank of MidSouth 3 tahun lalu. Terutama wanita itulah yang membuat Elliot penasaran akan tindakannya menyerahkan flashdisk berisikan data kelompok Lucicer pada Alexandra. Kini wanita bernama Laureen ini sudah sangat nekad bertemu Alexandra.
Dari awal Laureen sudah merasa bahwa jika kedua detektif itu akan merasa curiga padanya meskipun dia sangsi keduanya akan mengaitkannya dengan Archer. Tapi prihal flashdisk yang diberikannya pada Alexandra beberapa hari lalu tentu membangkitkan tanda tanya kedua pria itu terutama pria berambut cokelat bermata tajam itu yang duduk di sebelah Alexandra. Mata pekat itu seolah ingin menjenguk isi hatinya. Laureen mencengkram ujung dressnya di bawah meja.
Melihat ketegangan Elliot dan Bobby mendengar nama Laureen, Alexandra segera mengambil situasi canggung itu dengan tertawa seraya menepuk lengan Elliot.
"Laureen...ini adalah teman-teman masa kecilku. Yang duduk di depanmu itu adalah Bobby Harold, tunangan Blossom. Sementara ini.." dengan lembut Alexandra meremas lengan Elliot yang berada di dekat sikunya. "Ini adalah Elliot Wood. Sumber dari segala pikiranku hari ini." Wajah Alexandra merona hangat ketika mengatakan hal itu membuat ketengangan di wajah Laureen sedikit mencair berganti senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY BRIDE (WESTERN VERSION) (TERBIT)
AçãoSUDAH TERBIT CETAK DAN EBOOK DI PLAYSTORE. PART DIHAPUS DAN TERSISA PART 1-30. Alexandra Johnson adalah seorang wanita yang membangun karir ceremerlangnya sebagai designer lampu terkenal di Louisiana terutama di New Orleans mau pun di luar negeri...