BAB 20

3.5K 311 8
                                    

Parker Fashion Bridal.

Blossom tengah membetulkan letak gaun pengantin rancangannya di etalase ketika pintu kacanya didorong oleh Alexandra. Dia turun dari kursinya dan menyambut sahabatnya itu dengan ceria.

"Alex! Sebentar lagi ya..." kalimat Blossom terpotong ketika dia melihat seorang wanita berambut hitam berjalan di belakang Alexandra dan berdiri tepat di samping sahabatnya itu.

Alexandra mengikuti arah pandang mata Blossom dan dia menunjuk Laureen dengan riang. "Ah..ini salah satu pelangganku dan temanku. Dia tadi mampir ke toko dan tidak memiliki tujuan setelah itu. Jadi kuajak saja dia bersama kita makan siang bersama.."

Laureen maju selangkah dan tersenyum ke arah Blossom yang tampak ternganga. "Hai..Laureen Jowett." Laureen tersenyum dan sekilas dia melihat keadaan toko bridal yang manis itu dipenuhi berbagai macam jenis gaun pengantin.

Blossom merasa hatinya terganggu melihat Alexandra membawa orang lain dalam pertemuan makan siang mereka apalagi sahabatnya itu mengenalkan wanita cantik itu sebagai teman. Dia mengerjabkan matanya dan menjawab canggung salam Laureen.

"Hai..aku Blossom. Blossom Parker." Blossom menyambut uluran tangan Laureen dan secepat kilat juga melepaskannya.

Alexandra melihat kecanggungan Blossom dan sadar akan perasaan kurang senang wanita itu karena dia membawa Laureen dalam janji mereka. Alexandra menoleh Laureen dan menyentuh siku wanita itu.

"Kau bisa duduk di sofa itu sebentar? Kau bisa melihat hasil karya Blossom. Dia designer gaun pengantin yang hebat." Alexandra mengedipkan matanya pada Laureen sambil menunjuk sofa beledu putih yang terletak di sudut toko bridal Blossom.

Laureen tersenyum dan menuju sofa tersebut dan duduk dengan manis seraya meraih katalog bridal hasil rancangan Blossom.

Melihat Laureen sudah begitu tenang di sofa tersebut, Alexandra menyusul Blossom yang sudah berjalan menuju bagian dalam tokonya. Alexandra melihat wajah diam Blossom yang tampak terlihat sibuk dengan beberapa jarum pentul yang ditusuknya pada sekeliling gaun pengantin yang masih separuh jadi.

"Blossom." Alexandra menyapa pelan dengan kepala miring dan tangan di belakang punggung. Blossom terlihat cuek pada sapaannya membuat Alexandra menghela napas. "B. Aku tahu kau sedang marah padaku."

Blossom tetap diam dan terus saja menisik pinggang gaun. Dia tidak merespon ucapan Alexandra. Alexandra menahan senyumnya. Blossom sudah persis anak kecil yang cemburu saat melihat temannya membawa teman main baru.

"B. Kurasa dia bisa menjadi teman yang baik. Aku tidak memiliki alasan untuk menolaknya masuk di antara kita. Dia terlihat begitu sendirian. Lagipula dia sepertinya bisa membantu penyelidikan Elliot dan Bobby."

Alexandra tidak mengatakan bahwa dia sendiri merasa ada ketertarikan tersendiri pada Laureen. Ada sesuatu di diri Laureen yang dirasakannya memiliki hal yang sama dengannya meski pun dia tidak tahu apa itu.

Blossom terlihat sedikit tertarik ketika mendengar penyelidikan kasus yang ditangani Elliot dan Bobby. Dia menghentikan kegiatan menisiknya dan menoleh Alexandra.

"Benarkah? Kau tidak bermaksud menggeserku sebagai sahabat dan digantikan oleh wanita itukan?" Blossom berkata lambat.

Alexandra tanpa sadar melongo. Ternyata dugaannya tepat. Blossom merasa cemburu karena kehadiran Laureen. Tanpa sadar senyum Alexandra melebar.

Blossom menunduk. Dia bergumam pelan. "Aku merasa tidak senang melihat kau membawa orang lain dalam acara kita berdua. Jika di waktu lain mungkin aku tidak berlaku konyol seperti ini. Kau terlihat nyaman berteman dengannya sementara selama ini kau cukup sulit didekati orang lain." Blossom menggosok ujung hidungnya.

RUNAWAY BRIDE (WESTERN VERSION) (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang