RUNAWAY BRIDE (WESTERN VERSION) (TERBIT)

BAB 17

Setelah Elliot mengantarnya ke apartemen Blossom, Bobby justru segera duduk di depan laptopnya yang memang berada di apartemen tunangannya itu. Rasa penasaran akan tindakan para atasannya dengan membuat kebohongan publik atas penangkapan pengantar pizza palsu itu membuat Bobby mulai mencari tahu tentang Greg Johnson yang berada di London serta segala yang berhubungan dengan sindikat Lucifer baik 19 tahun lalu mau pun sekarang

Bobby menembus data kepemilikan Bank Asing London dan dalam sekejab dia mendapatkan latar belakang kepemilikan Bank tersebut. Sebuah fakta membawanya pada keterangan awal siapa yang menjadi pemilik Bank tersebut.

Seorang janda kaya warga negara Inggris yang memiliki kekayaan sangat banyak yang menjadikan dia berada di urutan ke 20 orang terkaya di Inggris Raya merupakan pemilik pertamanya.

Rosaline McWell, janda dari Edmund McWell yang berusia 25 tahun, ditinggal mati oleh sang suami yang berusia 70 tahun. Sang suami meninggalkan seluruh warisannya kepada jandanya yang muda dan cantik dan salah satunya adalah Bank Asing London yang menjadi aset utama. Rosaline menjadi janda kaya yang sangat dikagumi dan menikmati saat di mana dia menjadi wanita rebutan para pria.

Sebuah perjalanan ke Jepang mempertemukannya dengan seorang pria tampan asal Amerika yang saat itu bekerja sebagai bartender sebuah klub sosialita di Ginza. Rosaline terpikat oleh wajah tampan dan tubuh mempesona pria itu dan melakukan one night stand di hotel tempatnya menginap. Pria itu merupakan teman bercinta yang luar biasa sehingga membuat Rosaline tidak bisa melupakannya ketika kembali ke Inggris. Sebulan kemudian Rosaline kembali ke Jepang dan mencari pria itu. Saat bertemu, sang janda muda yang cantik itu mengatakan bahwa dia jatuh cinta dan meminta agar pria itu menikahinya.

Pernikahan mereka menjadi bahan perbincangan di Inggris. Seorang pria asia dengan latar belakang sebagai bartender berhasil menggaet salah satu janda kaya di daratan Inggris. Namun keduanya seolah tidak peduli dan hidup dengan penuh gairah. Namun saat usia pernikahan mereka memasuki 5 tahun, Rosaline menderita kanker rahim stadium akhir. Penyakit itu ternyata sudah cukup lama dideritanya namun tak ada yang mengetahuinya

Karena sudah sangat parah, dalam kurun waktu singkat, tidak sampai sebulan, akhirnya Rosaline meninggal. Dia meninggal dengan warisan yang sangat banyak persis seperti suami pertamanya saat meniggalkannya. Dia menjadikan suami barunya sebagai pewaris tunggal atas seluruh kekayaannya termasuk Bank Asing London dan seluruh anak cabangnya. Suami yang berduka atas meninggalnya sang isteri mendapatkan simpati besar oleh masyarakat bahkan kisah cinta mereka menjadi sebuah cerita dokumentasi yang diperankan oleh aktor dan aktris terkenal Inggris. Dalam sekejab pria itu berubah menjadi pria kaya di Inggris. Dan pria beruntung itu adalah Greg Johnson!

Bobby menyandarkan punggungnya sambil menatap layar komputernya yang menampilkan riwayat kepemilikan Bank Asing London. Bahkan Bobby menonton secara singkat film dokumentasi kisah cinta tersebut. Jari-jari Bobby menekan fakta tentang kekayaan Greg Johnson. Di sebuah artikel majalah Inggris, Greg membantah bahwa selama itu dia hanya bergantung dengan kekayaan sang isteri. Dengan tegas dia mengatakan bahwa dia memiliki kekayaan yang dikumpulkannya selama hidup di Amerika dan bekerja di Jepang. Harta itu tersimpan aman di sebuah brankas di Bank MidSouth. Sampai pada keterangan tersebut, Bobby mencatat pernyataan Greg. Ingatannya membawanya pada sebuah kode yang terdapat di atas kain beledu yang terdapat pada kotak kosong White Lazarus Brecelet. Mungkinkah itu yang menjadi alasan 19 tahun lalu Greg diburu oleh beberapa pihak?

Bobby ingin meraih ponselnya untuk menghubungi Elliot namun dia menghentikan niatnya mengingat bahwa kemungkinan besar pria itu menghabiskan malam bersama Alexandra.

Bobby mendengkus dan menarik kembali tangannya. "Huh..aku ini senior yang penuh pengertian. Tidak seperti kau yang suka mengganggu." Bobby mengomel dan kembali ingin fokus pada apa yang ada di depannya.