PELABUHAN NEW ORLEANS, 11.05 p.m
Sebuah kapal dagang bermuatan sembako sudah siap berlayar ketika gerakan seorang anak buah kapal itu terhenti ketika siap melepas jangkar.
Suara berat yang keren terdengar membentak pria muda itu. "Hentikan pelayaran malam ini."
Pria bermata sipit yang sedang menarik tambang tersentak ketika melihat beberapa pistol berada tepat di depan matanya. Beberapa pria bertubuh tegap dengan setelan seragam polisi yang dilengkapi jaket anti peluru berdiri teratur di sepanjang pelabuhan. Beberapa mobil dan motor polisi sudah mengepung area pelabuhan itu.
Dengan kaki gemetaran pria itu menjawab ketakutan. "Apa....apa yang anda semua lakukan..."
"Kami akan menggedah seluruh isi kapal ini!" Seorang pria setengah tua menyeruak di antara barisan para polisi berseragam itu. Inspektur Thurman mendekati pria muda yang sudah berwajah pucat itu. Dia mengeluarkan sebuah lencana dari balik seragamnya. "Polisi! Kapal ini terdeteksi mengadakan pengiriman gelap." Inspektur Thurman menoleh semua anak buahnya. Dia memberikan isyarat lewat tangannya. "Geledah semua isi kapal ini." Inspektur Thurman memimpin semua anak buahnya menaiki kapal.
Pria muda itu dapat melihat dua orang wartawan berita mengikuti penggeledahan itu. Dia berusaha untuk mencegah namun sepasang lengan kokoh menahan bahunya dan dua orang petugas polisi bersenjata berada di depannya.
"Anda tetap di sini."
Di dalam kapal, Inspektur Thurman dan anak buahnya menghadapi beberapa anak buah mafia yang mengirim para wanita dan anak-anak itu ke Thailand-Jepang. Operasi penggeledahan itu berjalan mulus karena munculnya mereka begitu tiba-tiba. Dalam waktu setengah jam tim yang dipimpin oleh Inspektur Thurman berhasil melumpuhkan pengiriman gelap para wanita dan anak-anak dan melepas mereka keluar dari kapal itu. Para anak buah mafia Jepang itu dikumpulkan dalam sebuah ruangan di kabin malam itu. Dengan moncong pistol di depan dahinya, inspektur bertanya di mana pimpinan mereka berada.
Para pria jepang itu menutup mulut mereka. Dengan keras inspektur kembali membentak mereka dengan ancaman pistol yang kini terletak di pelipis salah satu pria itu. Dengan tergagap, pria itu berkata lambat. "Takeyama-sama...New Orleans Loius Amstrong Airport...Japan Airline.."
Inspektur Thurman menoleh ketua tim. "Hubungi Detektif Wood dan detektif Harold yang menunggu di anjungan bersama yang lainnya." Kemudian inspektur menatap semua yang terbekuk. Suara dinginnya terdengar jelas. "Giring mereka semua ke Kepolisian Nasional."
~~~Oo~~~
LOUIS AMSTRONG AIRPORT, NEW ORLEANS 11.45 p.m.
Seorang pria jepang bertubuh gemuk duduk bersandar dengan santainya di kabin eksekutif pesawat Japan Airlines tujuan New Orleans- Jepang. Di sisi kiri kanannya duduk dua orang wanita Jepang muda berpakaian seksi dan sibuk melayani sang mafia.
Takeyama Akira, mafia Jepang yang merupakan salah satu mafia terkuat di Jepang. Bergabung di bawah naungan Lucifer sejak 5 tahun lalu ketika perdagangan narkobanya berhasil direbut oleh Archer Lyncoln . Pria setengah tua itu menyerah ketika hampir separuh anggotanya mati di tangan para kaki tangan mafia muda itu pada perkelahian mereka di Osaka. Dia saja nyaris mati di ujung samurai yang dihunus Archer yang mengarah tepat pada lehernya jika dia tidak segera menyerahkan dirinya untuk bergabung di bawah Lucifer.
Sekarang dia begitu menikmati semua aliran uang yang terus membuncit di rekeningnya. Archer selalu memberinya jalan mulus dalam pengiriman jalur merah karena di Tokyo, Takeyama membuka bisnis prostitusi di Ginza.
Sambil menyesap anggurnya seraya meremas bokong wanita mungil di atas pangkuannya, Takeyama membayangkan pundi-pundi uang akan mengalir sehingga dia terkejut saat seorang anak buahnya melapor dengan tergesa-gesa.
![](https://img.wattpad.com/cover/138371166-288-k143124.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY BRIDE (WESTERN VERSION) (TERBIT)
AcciónSUDAH TERBIT CETAK DAN EBOOK DI PLAYSTORE. PART DIHAPUS DAN TERSISA PART 1-30. Alexandra Johnson adalah seorang wanita yang membangun karir ceremerlangnya sebagai designer lampu terkenal di Louisiana terutama di New Orleans mau pun di luar negeri...