Kecurigaan

271 57 23
                                    

Eunji menatap sendu pada ibunya yang tengah berdiri seraya memandangi figuran keluarga mereka. Ada rasa sakit saat melihat raut wajah ibunya yang terlihat menyimpan kesedihan.

"Seandainya saja oppa memang seutuhnya milikku mungkin keluarga ini akan benar-benar sempurna."

Nyonya Jung mengusap salah satu bingkai foto yang terpajang apik dilemari kaca. Hatinya mencelos sakit saat mengetahui kenyataan yang harus dia alami.

Nyonya Jung tidak bisa seutuhnya menyalahkan takdirnya, dia mencintai lelaki itu dengan seluruh hidupnya. Tidak peduli entah lelaki itu telah memiliki orang lain disampingnya atau tidak, baginya asalkan bisa bersama dengan lelaki yang dia cintai dia rela menjadi orang ketiga diantara dua orang yang saling mencintai.

"Mama sedang melihat apa?"

Nyonya Jung tersentak dari lamunannya saat mendengar sebuah suara yang begitu familiar memanggilnya.

"Ne? Tidak apa-apa sayangku sini," ucap Nyonya Jung seraya merentangkan kedua tangannya menyambut putrinya.

"Ma, besok Papa pulangkan?"

Nyonya Jung terdiam menatap wajah Eunji yang terlihat penuh harap. Dia begitu bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan Eunji tanpa harus melukai perasaan putri tunggalnya itu.

"Papa tidak pulang yah?"

Wajah ceria itu perlahan memudar saat melihat ibunya yang hanya terdiam tanpa suara, dia mengerti dan teramat mengerti tanpa harus ibunya menjawab pun dia sudah tahu jawabannya.

"Eunji-ya?" Nyonya Jung mengangkat tangannya menyentuh helaian rambut cokelat Eunji yang berada disampingnya.

"Tidak apa-apa Mama, aku mengerti. Aku sangat mengerti kenapa papa tidak pulang. Apa hak kita yang merupakan keluarga kedua Papa. Dibanding Jiwon dan ibunya kita memang tidak ada hak apapun untuk Papa selain hanya menunggunya."

Eunji beranjak dari duduknya meninggalkan ibunya sendiri diruang tamu rumah mewah mereka. Dia sadar akan siapa dia dan ibunya, dia tahu dimana posisi keduanya. Mereka hanya keluarga rahasia ayahnya, mereka hanya dua orang yang dicintai ayahnya dalam kebisuan.

Tes!

Tes!

Tanpa sadar airmata itu jatuh sendiri membasahi wajah cantik Nyonya Jung, menelungkupkan kedua tangannya menutupi wajah cantiknya. Dia terluka mendengar ucapan menyedihkan itu keluar dari putrinya.

Dia merasa sangat egois karena terus saja bertahan dengan takdir menyedihkan ini, merasa begitu jahat karena tanpa sadar dia juga membawa Eunji kedalam jurang kepedihannya.
"Maafkan Mama Eunji, maafkan mamamu yang egois ini," isak Nyonya Jung yang kini tengah memukuli dadanya yang terasa sesak dan teramat nyeri.












"Ini makanlah chagi."

Sehun memberikan sebungkus roti dan susu pisang pada Jiwon.

"Chagi!"

Pria itu menyentuh pundak gadis yang termenung ditempatnya pelan, dia mengerutkan keningnya menatap tidak mengerti dengan Jiwon hari ini.

"Ne?"

Jiwon terperajat kaget dia menatap Sehun bingung.

"Kenapa? Ada apa denganmu Jiwon?" tanya Sehun menatap khawatir pada Jiwon.

"Tidak apa-apa Sehun terima kasih untuk makanannya."

Jiwon tersenyum menatap Sehun yang masih saja memandanginya khawatir. Dia tidak tahu apa yang telah terjadi pada kekasihnya itu. Dia merasa seperti ada yang Jiwon sembunyikan darinya.

FATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang