Jiwon berjalan dengan lesuh menuju kelasnya, wajah cantik gadis itu terlihat memucat dengan lingkaran hitam yang menghiasi maniknya. Hatinya masih berdesir begitu nyeri saat kilatan kejadian itu terus berputar dalam pikirannya. Tangannya terkepal begitu kuat saat mengingat penghianatan kejam yang Sehun dan Eunji lakukan padanya.
"Jiwon!"
Jiwon mengenal suara ini. Dia tahu ini suara pria yang dicintainya, Jiwon tetap meneruskan langkahnya. Dia tidak sedikitpun berhenti ataupun berbalik untuk melihat wajah pria itu.
"Jiwon aku mohon."
Tap!
Tangan besar itu berhasil meraihnya menghentikan Jiwon dan membuat gadis yang terlihat kacau itu berbalik.
"WAE??"
Sehun mencelos sakit mendengar Jiwon berteriak begitu marah padanya, dia menundukkan kepalanya tidak berani menatap manik kekasihnya.
"Wae? Apa tidak cukup dengan menghancurkan hatiku? Apa aku harus mati agar kalian senang?"
"A-aku-"
"Berhenti menyakiti Sehun aku mohon." Jiwon mengatupkan kedua tangannya memohon dengan derai airmatanya.
"Jiwon-" Sehun menggelengkan kepalanya bukan ini yang dia minta, Sehun tidak ingin Jiwon bersikap seperti ini padanya. Sehun ingin Jiwon mengumpatinya menampar melampiaskan seluruh rasa itu padanya. Sehun salah dia akui itu, dia membuat kesalahan fatal tapi jauh dari lubuk hatinya Sehun sangat takut kehilangan Jiwon. Dia benar-benar sangat takut kehilangan gadis dihadapannya.
Cengkraman tangan itu melemah. Jiwon menghempaskan tangan Sehun darinya. Dia berlari meninggalkan pria yang termangu itu.
***
Jiyeon menatap tidak mengerti pada apa yang dilihat. Dia mengepalkan tangannya saat melihat kursi di samping Chanyeol telah terisi. Namun lebih dari itu dia melihat dua sosok yang nampak asyik berbicang dengan sesekali keduanya melemparkan candaan mereka, gadis itu memalingkan wajahnya. Dia membalikan tubuhnya dari pemandangan yang entah kenapa terasa seperti membakar hatinya.
"Chanyeol gomawo," ucap Jiwon dia melirik pada Chanyeol yang kini tengah memperhatikan punggung seorang gadis didepan mereka.
"Ne."
"Kenapa tidak temui saja Jiyeon," ucap Jiwon membuat Chanyeol membalikan tubuhnya hingga menatap gadis cantik disampingnya itu
"Aku tidak mencintai nya."
"Geotjimal. Bahkan tanpa berucap pun semuanya terlihat jelas," ucap Jiwon tersenyum tipis dia mengeluarkan buku paketnya.
"Aku mencintaimu."
Bahu Jiwon bergetar, dia menundukkan kepalanya menahan gelak tawanya yang ingin meledak. Cinta? Bagaimana bisa dia mengatakan cinta dengan nada sedatar itu.
"Kenapa tertawa?" Tanya Chanyeol menatap heran gadis cantik itu
"Jangan mengatakan hal yang bukan dari hatimu, temui saja Jiyeon." Ketus Jiwon membuat alis mata Chanyeol terangkat.
"Tahu darimana?"
"Baiklah tatap mataku dan bilang jika kau tidak mencintai Jiyeon." Jiwon menyentuh bahu Chanyeol dia meminta pria itu untuk menatapnya.
"A-aku...."
Chanyeol menggantungkan kalimatnya. Berat sekali jika dia mengatakan tidak mencintai Jiyeon. Chanyeol menyelami manik indah itu, rasanya sudah sangat berbeda. Jantungnya tidak lagi berdetak cepat seperti dulu. Chanyeol tidak merasa gugup atau perasaan menyenangkan lainnya. Semuanya terasa sangat biasa
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED
FanfictionTerkadang kita selalu merasa takdir tak berpihak kepada kita,merasa tidak adil dengan jalan yang Tuhan berikan, tapi di balik semua luka yang mewarnai detik langkah kehidupan. Pasti disana terdapat secercah kebahagiaan walaupun itu dalam balutan pe...