“Jiyeon kamu yakin ingin melakukan ini?” Tanya Jieun melalui intelcom, dia dan Myungsoo mengamati Jiyeon dari jauh.
Jiyeon berjalan menghampiri seorang namja jangkung dimeja bartender. Dia menyeringai sekilas melirik pada dua sosok yang kini tengah mengamatinya di sudut pub.
“Jangan mempertanyakan hal yang tidak penting.”
Jieun terdiam.
Dia merasa bahwa gadis yang kini tengah duduk disamping pria tinggi itu seperti bukan sahabatnya, Jieun bergidik ngeri mendengar perkataan Jiyeon yang terdengar begitu dingin.
'Apa aku benar-benar harus mengikuti apa yang Mingyu katakan.'
“Kau tidak boleh ragu-ragu Jieun.”
Myungsoo menepuk bahu Jieun pelan, dia tahu dengan baik bagaimana perasaan Jieun kini.
“Aku akan mengerjakan tugasku, kamu disini dan mengamati semuanya.” Tambah Myungsoo berjalan meninggalkan Jieun yang hanya terdiam.
Gadis berambut hitam legam itu berusaha memahami sisi Jiyeon yang dia tahu dengan pasti bagaimana rasanya.Benarkah seperti itu Jieun? Kau benar-benar memahaminya?
Myungsoo berjalan menuruni tangga melirik pada gadis-gadis yang berusaha menghentikan langkah kaki pria tampan itu. Dia tersenyum nakal pada mereka yang terus mengajak Myungsoo untuk turun kelantai dansa atau mungkin masuk kedalam ruangan sepi.
Myungsoo menghentikan langkahnya didepan meja bartender dia tersenyum pada si pelayan seksi yang tadi sempat memegang-memegang tangannya. Myungsoo merogoh saku celana nya dan mengeluarkan sekotak rokok lalu menyimpannya diatas meja bartender.
“Vodka.” Ucap pria tampan itu melirik sekilas pada bartender yang tadi sempat menatap nya, wanita itu hanya menganggukkan kepalanya pelan.
“Jadi kau benar-benar tidak memiliki kekasih?” Tanya Kai memandangi Jiyeon dengan tatapan nakalnya, dia menyeringai senang saat melihat setiap lekuk tubuh gadis berwajah cantik didepannya.
Jiyeon menggelengkan kepalanya dengan manis, jemari lentiknya berjalan menuju kancing atas kemeja Kai memberikan tatapan menggoda pada pria yang diketahui sebagai kekasih Soojung.
“Tapi.. sepertinya oppa sudah memiliki kekasih yah.”
Kai terkekeh dia menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Jiyeon.
“Ne, wae? Apa itu mengganggu mu?”
Jiyeon melirik pada sosok Myungsoo yang menatap tajam pada Kai yang tengah menciumi tangan kanannya..
“Ne, kau membuatku merasa sangat terganggu!”
“Sayang, asal kamu tahu tidak pernah sekalipun aku mencintainya. Aku hanya menikmati tubuh dan uang nya saja.” Bisik Kai mendekatkan tubuhnya pada Jiyeon merangkul bahu mungil gadis cantik itu.
“Geotjimal.”
“Kamu tidak percaya? Kamu tahu dia begitu tergila-gila padaku sampai tidak pernah menyadari aku hanya mempermainkannya, yah dia itu sumber uang dan alat pemuas seks ku yang tidak akan mengeluh walaupun tidak ku bayar.”
Kai tertawa pelan saat menjelaskan bagaimana sosok Soojung dimatanya, dia memang tidak pernah sekalipun mencintai gadis itu.
‘Kau menyebutku anak pembantu, sedangkan kau sendiri diperlakukan begitu rendah.’ Batin gadis itu, dia memalingkan wajahnya. Tersenyum begitu sinis saat mendengar perkataan Kai mengenai Soojung.
Myungsoo berusaha keras untuk menjalankan tugasnya dengan baik, pria itu mengepalkan tangannya kuat. Dia memalingkan pandangannya dari adegan menusuknya itu. Myungsoo melirik pada wanita seksi yang sejak tadi bergelayut manja dilengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED
FanfictionTerkadang kita selalu merasa takdir tak berpihak kepada kita,merasa tidak adil dengan jalan yang Tuhan berikan, tapi di balik semua luka yang mewarnai detik langkah kehidupan. Pasti disana terdapat secercah kebahagiaan walaupun itu dalam balutan pe...