Rasa Takut

326 67 14
                                    

Mingyu menatap tajam sepasang manusia dihadapannya, tangannya terkepal saat obsidian hitamnya menangkap suatu hal yang begitu menohok hatinya.

Yah sakit sekali saat melihat Myungsoo dan Jiyeon tengah berdiri dengan tangan yang saling bertautan.

"Kau pergi naik bis ke sekolah!" ketus Mingyu menunjuk wajah cantik Jiyeon yang terdiam memandangi.

"Bukan masalah untukku."

Jiyeon melepaskan genggaman tangan Myungsoo darinya melirik sekilas pada pria tampan yang sudah sejak tadi menempel padanya. Melangkahkan kakinya menjauhi anak kembar yang terlihat melemparkan pandangan tajam.

Tap!

"Ani! Kau ikut denganku!" tegas Myungsoo menahan langkah kaki Jiyeon, dia kembali mengenggaman tangan putih itu lalu membawanya kebelakang punggung lebarnya.

"Hoh! Yak buka matamu berani sekali kau mengajaknya ikut dalam mobilku!"

"Yak Kim Mingyu!" seru Myungsoo kesal, dia tidak terima dengan perlakuan Mingyu pada Jiyeon.

"Mana sopan santunmu Myungsoo!!" teriak Mingyu yang tidak kalah kesalnya dengan Myungsoo, dia menghampiri adik kembarnya itu.

"Wae? Kenapa aku harus berlaku sopan padamu, Mingyu!" ucap Myungsoo semakin memicu kemarahan Mingyu padanya, Mingyu menarik kerah kemeja Myungsoo kasar menatapnya penuh emosi.

"Mingyu! Myungsoo!"

Nyonya Han Gain berlari dan memisahkan kedua putranya yang terlihat akan saling menyerang.

"Apa yang kalian lakukan!?" bentak sang ibu yang membuat Mingyu dan Myungsoo terdiam, mereka berdua sama-sama memalingkan wajah mereka merasa sangat tidak sudi untuk menatap satu sama lain.

"Dia benar-benar sudah kehilangan akalnya hanya karena seorang wanita!"

Mingyu menunjuk wajah Myungsoo penuh amarah.

"Kim Mingyu kau benar-benar!" teriak Myungsoo kembali akan menyerang Mingyu kalau saja sang ibu tidak menghalangi.

"Myungsoo! Jaga ucapanmu itu! Dan kenapa kau memanggilnya Mingyu, dia kakakmu. Mana sopan santunmu!" bentak sang ibu yang terlihat begitu marah karena tingkah Myungsoo yang tidak biasanya, melirik sekilas pada satu sosok gadis yang membuatnya begitu khawatir akan keharmonisan persaudaraan kedua anak kembarnya.

"Eomma dia melarang Jiyeon untuk berangkat bersama kami."

Myungsoo berusaha mengungkapkan alasannya merasa sangat marah pada Mingyu.

"Wae? Apa salahnya, itu haknya Mingyu biarkan saja."

Myungsoo nampak terdiam tidak percaya dengan ucapan ibunya, menggelengkan kepalanya menatap kecewa pada wanita yang selalu terlihat baik itu kini berubah menjadi orang lain.

"Eomma..." lirih Myungsoo dia tidak habis pikir kenapa ibunya bisa sekejam itu pada Jiyeon, padahal Myungsoo tahu betapa ibunya sangat menyayangi Jiyeon layaknya putrinya sendiri.

Jiyeon hanya terdiam menundukkan kepalanya, dia mengerti kenapa Nyonya Han yang berhati baik itu kini terlihat begitu kejam. Dia sangat tahu kenapa Nyonya Han-nya bersikap kejam padanya, dia mengerti dan dia sangat paham hingga dia tidak bisa membenci Nyonya Han walaupun sejujurnya hatinya terluka karena sikap Nyonya Han pagi ini.

"Saya permisi Nyonya."

Jiyeon membungkuk sopan, dia melangkahkan kakinya menjauh dari sana.

"Jiyeon-a.." Nyonya Han menahan lengan Myungsoo yang akan mengejar Jiyeon, dia menatap tajam pada putra bungsunya.

FATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang