TAP!
TAP!
TAP!
Derap langkah pelan seorang pria memenuhi koridor lorong SMA Christian.“Ji-yi Heheehe dimana yak kelas putri cantikku.” Dengan menautkan kedua jari telunjuknya pria itu bergumam disertai taws kecilnya.
Tatapan matanya terlihat begitu polos, dia terlihat seperti anak kecil yang baru menjelajahi dunia baru.Dia semakin bingung saat semakin lama dia berjalan. Dia masih belum menemukan dimana Putri nya berada. Pandangan mata nya terus bergerak kekiri dan kekanan dengan cemas. Langkah nya terlihat mulai melambat sampai suatu ketika.
BRUK!!
Dia menabrak seseorang hingga keduanya terjatuh.
“Sakit... Hiks.. Sakit..” Sama layaknya seperti anak kecil pria itu malah terisak dengan kedua telunjuk yang saling bertautan.
Sikapnya benar-benar sangat jauh dari usia dan postur tubuhnya yang tegap dan juga gempal.
“Ahjussi, aku minta maaf tadi aku tidak sengaja.” Eunji terlihat terkejut saat pria yang menabraknya malah terisak.
Gadis itu menatap heran pada pria dewasa didepannya itu, dia tidak mengerti kenapa pria ini terlihat seperti tidak n-o-r-m-a-l.“Iya, aku-aku baik-baik saja...”
Pria itu menghentikan isak tangisnya lalu menghapus jejak airmata yang tergenang membasahi pipi putihya.
Dia masih memainkan kedua tangannya. Sesekali pria dewasa itu menggelengkan kepalanya. mencoba memberitahu gadis didepannya itu bahwa dia baik-baik saja.‘Aneh sekali Ahjussi ini, kelakuannya sama seperti anak kecil.’ Batin Eunji menatap pria didepannya.
“Ahjussi memangnya mau kemana?” Tanya Eunji menatap penuh tanya pada pria yang sepertinya memiliki kelainan itu.
“Ehemmm... Ji-yeon.” Ucap pria dewasa itu begitu senang saat mengatakan nama seorang gadis.
“Jiyeon?? Guru?” Eunji bergumam sesaat. Dia terlihat sangat bingung karena pasalnya disekolah ini hanya ada dua orang bernama Jiyeon, yang pertama Guru sejarah kelas 2 Kim Jiyeon. Dan yang kedua sahabat baiknya Park Jiyeon, tapi itu sangat mustahil ada hubungan apa Jiyeon dengan pria dewasa keterbelakang mental itu.
“Tidak, tidak bukan gu-ru.” Jawab pria dewasa itu seraya menggelengkan kepalanya begitu cepat.
Bukan Jiyeon yang itu yang dia cari.
“Dia pputriku, pputri can tik ku. Sis wa.” Jawabnya terbata-bata. Tidak lupa dengan kegiatannya memainkan jari telunjuknya.“Apa mungkin yang dimaksud Ahjussi ini Jiyi yak?” Gumam Eunji pada dirinya sendiri, ada rasa tidak percaya jika ayah Jiyeon adalah pria ini. Itu sangat tidak mungkin karena Jiyeon pernah mengatkan bahwa kedua orangtuanya berada di Jepang. Tapi melihat tatap mata pria dewasa didepannya ini seakan membuat Eunji percaya, dia tidak menemukan setitikpun kebohongan dimata hitamnya.
“Ahjussi sepertinya aku tahu. ayo Ahjussi aku antarkan kekelasnya.” Ujar Eunji lalu mengantarkan pria tersebut menuju kelasnya, mungkin saja pria ini hanya menganggap Jiyeon itu putrinya. Atau ada urusan lain dia bertemu Jiyeon.
***“Nama ahjussi siapa?”
“Park Yoochun hehehe. Kamu sendiri siapa na-manya hehehe.” tanya Yoochun melirik sekilas pada Eunji disampingnya.
‘Marga mereka sama.’ Batin Eunji saat mendengar nama pria itu.
“Jung Eunji.” Jawab Eunji sambil tersenyum.
***“Nah ahjussi apakah Jiyeon itu yang ahjussi maksud?” Tanya Eunji seraya menunjuk Jiyeon yang tengah mengobrol dengan Jiwon dan Chanyeol didepan ruang kelasnya.
Pria dewasa itu mengikuti arah telunjuk Eunji lalu sebuah senyuman terkembang diwajahnya begitu cerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED
FanfictionTerkadang kita selalu merasa takdir tak berpihak kepada kita,merasa tidak adil dengan jalan yang Tuhan berikan, tapi di balik semua luka yang mewarnai detik langkah kehidupan. Pasti disana terdapat secercah kebahagiaan walaupun itu dalam balutan pe...