"Yak! Sialan kau! Argh!"Myungsoo berusaha menengakkan tubuhnya dengan susah payah, dia memegangi bagian dadanya yang terasa sakit karena benturan keras tadi.
"Yak! Apa kau selemah itu?" cibir Jieun pada Myungsoo yang menatapnya tajam, enak saja dia mengatakan Myungsoo lemah gadis itu hanya tidak tahu saja betapa kuatnya pukulan Chanyeol padanya.
"Bisakah kau hanya diam dan menolongku saja!"
Jieun merenggut kesal pada tingkah menyebalkan pria yang kini tengah dia papah.
"Myungsoo apa yang terjadi?" seru seorang pria yang langsung berlari menghampiri Myungsoo yang tengah dibopong dengan susah payah oleh Jieun.
Brak!
"Aww sialan!"
Myungsoo berteriak kencang saat tiba-tiba saja Jieun melepaskan dan mendorong tubuhnya.
"Yak kau ingin membunuhku?"
"A-aku tidak i-ikut, kali-an saja."
Jieun berusaha menenangkan dirinya yang terlihat sangat gugup dan begitu tegang.
"Kau memang sialan!" dengus Myungsoo dengan sangat tajam.
"Jieun jangan begitu, ayo kita bantu Myungsoo."
Jieun tertunduk saat mendengar ucapan Daniel yang terdengar menyakitkan baginya.
"A-nio! Kau saja!" ketus Jieun mencoba untuk segera meninggalkan Daniel.
Tap!
"Untuk temanmu Lee Jieun."
Jieun terdiam saat Daniel menahan lengannya, jantungnya berdegup sangat kencang saat manik indahnya menangkap tatapan hangat dan lembut yang Daniel berikan padanya.
'Aku mohon Daniel jangan membuatnya terasa semakin sulit,' batin Jieun menatap Daniel sekilas dia mengalihkan tatapannya saat merasakan rasa panas pada kedua matanya.
Hatinya terasa begitu sakit melihat Daniel menatapnya hangat, merasakan genggaman tangan Daniel padanya itu terasa seperti mengiris hatinya sendiri, tapi tidak dapat memungkiri jika Jieun merasakan kebahagiaan sekaligus.
Jieun meneguhkan hatinya, menatap pada Daniel yang masih memandangi dengan hangat dan dia tidak dapat memungkiri jika ada perasaan yang ingin Daniel sampaikan lewat tatap hangat matanya.
Jieun menganggukkan kepalanya dengan pelan.
"Benarkah? Terimakasih Jieun!" ucap Daniel dengan wajah yang berbinar, dia melukiskan senyuman manisnya.
Hatinya menjerit bahagia saat untuk pertama kalinya Jieun mau berjalan beriringan dengannya memang terdengar sangat sepele tapi bagi seorang Kang Daniel itu adalah hal yang sangat membahagiakan dalam hidupnya.EHEM!
Seakan melupakan satu hal kedua manusia yang tengah menikmati perasaan masing-masing itu mengalihkan perhatian mereka pada satu sosok yang kini tengah menatap mereka tajam.
"Kalian ingin membantu ku atau tidak?" tanya Myungsoo menatap Jieun dan Daniel yang kini terlihat begitu canggung.
"Yak tentu saja! kau kan sahabatku!" seru Daniel merangkul Myungsoo yang tengah merenggut kesal.
"Aish menjijikan!" keluh Myungsoo yang malah membuat gelak tawa dari sahabat baiknya itu.
"Jangan banyak bicara! Ayo kita ke ruang kesehatan!" ketus Jieun yang kini juga membantu membopong Myungsoo.
Deg!
Jieun dan Daniel terdiam saat tidak sengaja Jieun menyentuh tangan besar Daniel.
"Kalian sebaiknya tidak usah menolongku saja!" ketus Myungsoo menatap sebal pada sepasang manusia yang tengah terjebak dalam suatu perasaan yang begitu sulit untuk mereka ungkapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED
Hayran KurguTerkadang kita selalu merasa takdir tak berpihak kepada kita,merasa tidak adil dengan jalan yang Tuhan berikan, tapi di balik semua luka yang mewarnai detik langkah kehidupan. Pasti disana terdapat secercah kebahagiaan walaupun itu dalam balutan pe...