Dua Sisi

306 61 32
                                    

"Sehun."

Pria itu berbalik  merentangkan kedua lengan besarnya menyambut pelukan hangat kekasih hatinya.

"Saranghae chagiya."

"Wae? Ada apa denganmu Sehun?"
Jiwon menjauhkan sedikit tubuhnya menatap Sehun penuh tanya.
"Wae? Apa aku tidak boleh mengatakan itu?"

"Hanya saja kau terlihat lain."

"Aneh kenapa?" tanya Sehun menatap Jiwon, dia semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping kekasihnya itu

"Apa kau sedang menutupi perselingkuhanmu?"

Deg!

Sehun terdiam saat pertanyaan itu meluncur begitu saja  dia menelan dengan gugup salivanya merasakan detak jantungnya yang mendadak berdetak dengan sangat kencang.

bagaimana bisa? Bagaimana bisa Jiwon tahu mengenai hal itu? Apakah orang gila yang meneror Eunji itu yang melakukannya? Dia terhanyut dalam pemikirannya.

"Sehun? Mianhae Sehun-a aku hanya bercanda," ucap Jiwon saat melihat raut bingung yang terlukis jelas diwajah tampan kekasihnya.

"Mianhae chagi aku hanya bercanda, aku percaya padamu. Kau pasti tidak akan pernah melakukan hal semenyakitkan itu."

Sehun hanya terdiam kaku saat perkataan itu terlontar dari mulut kekasihnya. Dia bingung harus melakukan apa, hati dan jiwanya begitu tersiksa dengan perasaan bersalah yang terus saja menghantui dan menyiksa batinnya.

Sehun takut begitu takut akan kehilangan Jiwon, tapi tidak dapat dipungkuri juga jika dia akan sangat terluka bila harus meninggalkan Eunji sendiri.

"Saranghae, saranghae, saranghae..."

Berulang kali Sehun membisikkannya tepat ditelinga kekasihnya. Dia mencintai Jiwon dengan segenap jiwanya, dia sangat takut akan kehilangan Jiwon dari hidupnya, tapi hatinya juga tidak bisa mengingkari bahwa dia juga jatuh cinta pada hati lain.















Jiyeon nampak begitu tenang menyaksikan sebuah acara tv bersama nenek, ayah serta keluarga majikannya. Mereka nampak begitu akrab dan terlihat tidak risih walaupun duduk dengan keluarga Jiyeon yang notabenenya adalah pembantu mereka sendiri.

"Yeobo, Kakak ipar hebat sekali. Dia begitu sukses menjadi kandidat walikota selanjutnya."

Ucap Nyonya Han yang memulai percakapan, saat ini mereka semua tengah menonton siaran langsung wawancara bersama dengan calon walikota Bae (Kim)  Heechul yang merupakan kakak Ipar dari Tuan Kim sendiri.

"Wah aku tidak menyangka paman akan mencalonkan diri juga," timpal Myungsoo yang disetujui oleh anggukan ibunya.

"Kenapa tidak, pamanmu memiliki reputasi yang baik. Dari segi politik maupun kehidupan pribadinya."Jawab Tuan Kim walaupun dingin dapat terlihat ada rasa kebanggaan yang terselip disana.

"ne yeobo, Irene dia salah satu murid di Christian yang semua orang ketahui sebagai sekolah orang-orang cerdas, bahkan dia satu kelas dengan Myungsoo dan Jiyeon yang merupakan kelas unggulan disana. Jackson juga dia seorang artis yang cukup terkenal dan citranya selama ini begitu baik."

"Apa yang terlihat baik, tidak selalu baik nyonya."

"Mwo??"

Semua langsung melirik pada Jiyeon saat mereka tidak sengaja mendengar gumaman yang terlontar dari mulutnya.

"Ah anio, maksudku. Citra tuan Bae memang sangat baik bahkan kita sudah mengetahuinya sendiri," ucap Jiyeon berusaha menyakinkan semua orang atas perkataannya.

FATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang