Part 13

544 38 1
                                        


Di rumah...

Irene masuk menemui ibunya bertanya mengenai sikap ibunya.

"Kau... Kenapa kau ingin menikah?" ucap ibu irene. Irene pikir tak ada yg aneh karena ingin menikah di usianya sekarang yg sudah 29 tahun.

"Lalu pekerjaanmu? Apa kau tak menulis lagi?" tanya ibu irene. Irene mengatakan tak akan menulis lagi dan sudah berhenti.

"Jadi kau malah memilih pernikahan sebagai pekerjaanmu. Berarti kau bukan menikah sungguhan" kata ibu irene.

Irene heran memangnya tak boleh seperti itu. Ibunya menegaskan kalau ia yg membayar kuliah itu akan membuat dirinya seperti ini. Bahkan setelah ayahnya mengulahinya tak mendapatkan apapun. Irene dengan berkaca-kaca bertanya apa yg harus di lakukan sekarang. 

"Apa ibu pikir aku bisa jadi orang berhasil? Kalau aku jadi penulis terkenal, apa ibu pikir aku bisa memberikan uang?". Ucap irene. Ibu irene mengaku kalau berpikir seperti itu.

"Ibu frustasi sekali karna semua usaha yg aku kerahkan buat kau. Ibu bayar uang masuk kuliahmu bahkan memberikan uang padamu tanpa bilang-bilang ayah. Jadi kembalikan semua biaya baju mahalmu itu." kata ibu irene

"Aku mana bisa dapat pengahasilan banyak sedangkan pekerjaanku tak berhasil. Lalu keluarga kita punya apa? Ibu saja tak bisa mencarikanku tempat tinggal. Ibu harusnya merasa bersalah mengatakan hal itu padaku dan kau bilang menulis? Kerjaan itu bisa berhasil kalau punya latar belakang yg bagus. Kalau tak ada uang, maka yg bisa di lakukan hanya tidur. Kita mana bisa bermimpi tinggi-tinggi". Kata irene benar-benar mengeluarkan semua emosinya. Ibunya hanya terdiam menatapnya.

❇❇❇

Tuan Oh sibuk menyemprotkan tanaman kesayangannya. Nyonya Oh berbicara pada sehun kalau ayahnya mengkhawatirkan kekasih sehun dan keluarganya. Menurutnya pria memang tak tau apa-apa, tapi wanita ingin pakai gaun.

"Ayah tak pernah peka jadi ku kira ayah hidup seperti itu. Bilanglah begitu pada ayah" ucap sehun. Nyonya oh pun menghampiri suaminya.

"Jadi sehun bilang, dia tak mau menggelar upacara pernikahan demi orang lain". Kata nyonya Oh.

"Menantuku itu bukan orang lain. Bilang begitu ke dia" kata tuan Oh, ibunya baru ingin bicara tapi sehun lebih dulu bicara pada ayahnya.

"Hari yg baik waktu keluarga kita saling bertemu. Kita semua harus berkumpul dan merayakan pernikahanmu. Bilang saja kalau ayah ingin apa yg ayah berikan padaku untuk di kembalikan. Kalau itu alasannya maka aku lebih percaya" ucap sehun. Nyonya oh panik melihat sikap anaknya.

"Ayah pasti ingin membangga-banggakan betapa hebatnya seorang ayah membesarkan anak dan betapa berpendidikannya menantu ayah itu. Aku tak mau menikah hanya untuk demi ayah. Ayah janji kalau takkan menceraikan ibu dan takkan mencampuri urusanku kalau aku menikah. Jadi tepati janji itu" tegas sehun lalu keluar dari rumah.

"Kau tak menggelar acara pernikahan tapi apa kau bilang ini pernikahan? Ayah tak bisa terima. " kata tuan Oh menyindir, sehun seperti akan melawan tapi ibunya menahan menyuruh sehun agar pergi saja.

👭👭👭

Irene makan odeng dengan cepat dan sangat banyak. Seulgi pikir irene sudah banyak makan tadi di restoran. Irene mengaku itu sudah tercerna semua. Seulgi ingin tau apakah irene tak ada upacara pernikahan. Irene mengaku tak punya pekerjaan dan harus bayar angsuran rumah menurutnya buang-buang uang.

"Apa kau tak mau pakai gaun atau foto pernikahan juga tak mau?" kata seulgi.

"Entahlah... Kami berdua tak terlalu memikirkan itu". Kata irene santai karna mereka menikah saling membutuhkan.

Because My First lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang