Irene keluar kamar menerima telpon dari ibunya, terlihat kaget karna menelpon di tengah malam. Orang tua Irene sudah menunggu di rumah sakit dengan wajah gugup melihat Irene akhirnya datang. Irene bertanya apakah belum lahir. Ibunya memberitau kalau adiknya baru saja masuk jadi mungkin sebentar lagi anaknya lahir.
"Bayi Ny. Lee Eun Sol sudah lahir" ucap perawat mengendong seorang bayi dari ruangan. Mereka semua menyapa bayi mungil yg telah lahir ke dunia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pasti susah datang ke dunia ini" ucap ibu Irene melihat cucunya adalah laki-laki.
"Ayah... Matamu... ? " ucap Irene melihat ayahnya seperti terharu.
"Apa kau menangis? " ejek istrinya. Ayah Irene mengelak kalau menangis dengan menahan air matanya.
Tiba-tiba terdengar suara isakan tangis dari belakang. Ternyata adik Irene menangis sambil berjongkok, seperti tak percaya kalau memiliki anak dari istrinya.
Irene dan ibunya melihat si bayi dari depan jendela. Irene menyandarkan kepalanya pada ibunya kalau sekarang sudah jadi nenek. Ibu Irene juga sadar kalau sudah menjadi nenek. Irene pikir sungguh hal baik bisa punya anggota keluarga baru.
"Memang hal baik... Ini lah hadiah terbesar yg bisa kau dapatkan dalam hidup" kata Ibu Irene bahagia.
"Ibu... Kami akan bercerai. Kami rasa keputusan ini, hadiah tak sebanding dengan ini" ungkap Irene. Ibunya menatap tak percaya.
Ibu Irene terlihat shock hanya diam saja. Irene heran melihat ibunya tak memberikan komentar. Ibu Irene pikir dia harus bilang sesuatu? Menurutnya kalau Irene sudah membulatkan tekad, maka tak ada yg dapat mengubah keputusannya.
"Kau juga pasti bersikukuh dengan keputusan seperti ini dan keputusan itu pun akan menyulitkanmu sesudahnya. Jadi ibu bisa bilang apa lagi?" ucap Ibunya.
"Semua orang hidup dengan cara yg sama dan tak ada bedanya. Namun, menyimpan dengan baik saku bintangmu itu hal terpenting." pesan ibu Irene.
Irene bingung apa maksudnya "Saku Bintang". Ibunya menjelaskan meskipun hidup mereka hampir sama. Terkadang ada moment yg berkilauan, jadi kapanpun itu terjadi jangan dia sia-siakan. Ia berpesan agar Irene menyimpan moment itu di saku bintangnya.
"Dengan begitu, bila keadaan menjadi berat atau kau mulai jenuh. Maka kau bisa mengambil satu bintang dari saku bintang itu. Dan medapatkan kekuatan untuk bertahan" pesan ibu Irene.
"Aku akan bercerai agar tidak kehilangan bintang itu. Karna aku ingin saku bintangku di penuhi oleh bintang yg bersinar" kata Irene dengan senyuman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.