Part 33

607 49 3
                                    

Irene sudah di rumah Joy sambil meminum bir. Joy menerima pesan dari Chanyeol.

"No. 1. Haruskah kita sekarang menikah sungguhan? No. 2. Haruskah kita sekarang menjadi pasangan yg benar- benar menikah?
No. 3. Haruskah sekarang kita benar-benar bersama?. "

"Joy-ahh... Aku butuh bantuanmu. Kalimat mana yg paling bagus untuk lamaran pernikahan? Aku minta bantuanmu untuk membantu temannya temanku yg mau melamar". Joy membaca pesan dari Chanyeol hanya bisa tersenyum.

"Penulis Bae... Bisa kau pilih kalimat yg tak norak untukku? " tanya Joy menunjukkan pesanya. Irene hanya melirik dan menjawab kalau tak tau.

"Semunya mirip,  menurutku" ucap Irene. Joy meminta Irene agar memilih satu saja.

"Karna ini sepertinya kalimat yg akan kau dengar dari seorang pria " ucap Joy. Irene bingung apa maksudnya.

"Kau pikir siapa temannya teman CEO Park? Itu suamimu? " kata Joy. Irene hanya diam saja seperti tak begitu tertarik.

🌾🌾🌾

"Kenapa aku tidak senang? Padahal itu bisa saja hal yg ku nantikan? Padahal itu bisa saja hal yg ingin ku dengar. Tapi... Kenapa aku takut" gumam Irene pulang dengan wajah bingung.

Begitu di depan apartement Irene melihat Chanyeol yg menahan Sehun agar sadar karna sudah sampai di rumah. Sehun yg mabuk mengajak Chanyeol untuk minum lagi. Chanyeol menyuruh Sehun agar masuk saja. Irene kaget melihat Sehun langsung menghampirinya.

Chanyeol menyapa Irene, Sehun berteriak marah saat mendengar nama Irene. Chanyeol panik meminta Sehun agar memelankan suaranya. Irene menahan Sehun hampir saja jatuh dengan kepala membentur besi. Chanyeol mengajak mereka untuk masuk saja sambil merangkul Sehun.

Keduanya membawa Sehun untuk masuk rumah, Irene ingin membantu membuka sepatu suaminya. Sehun berteriak menolaknya kalau bisa melakukan sendiri. Chanyeol menyuruh diam, Irene terlihat bingung dengan sikap Sehun.

Akhirnya Chanyeol membawa Sehun masuk ke dalam kamar dan membaringkannya. Irene mengangkat kepala suaminya di atas bantal dan menarik selimutnya.

"Apa dia banyak minum? " tanya Irene khawatir. Chanyeol memberitau Sehun yg menghabiskan satu botol Er Guo Tou. Irene kaget mendengarnya.

"Itu kan, minuman keras yg kadarnya kuat sekali" kata Irene.

"Maka dari itu... Dia minum seperti burung gereja. Dia terus meminumnya... Aku ingin tau bagaimana dia bisa hidup? " ucap Chanyeol lalu keduanya kaget melihat Sehun yg tiba-tiba duduk tegak.

Sehun dengan mata tertutup membuka jaketnya lalu sweaternya dan melipatnya rapih. Chanyeol benar-benar tak percaya kalau Sehun tetap tidak kehilangan akal sehatnya bahkan saat mabuk sekalipun. Irene juga seperti tak menyangka Sehun masih bisa melipat bajunya.

"Heii... Apa mungkin dia sudah mati? " ucap Chanyeol melihat Sehun kembali berbaring.

Keduanya pun keluar dan duduk di meja makan. Irene membuatkan Teh hangat untuk Chanyeol. Chanyeol menceritakan kalau Sehun sebenarnya ingin melamar Irene. Irene mengaku kalau sudah mengetahuinya. Chanyeol pikir pasti Irene tau dari Joy. Irene pun membenarkan.

"CEO Park... Apa... Kau pernah melihat Sehun marah? " tanya Irene. Chanyeol mengangguk.

"Sehun kadang meludahiku lewat matanya. Dia tak suka kalau ada orang menganggu pekerjaannya" cerita Chanyeol.

"Kalau begitu... Apa kau pernah melihat dia takut? " Tanya Irene.

"Sehun takut semua binatang, kecuali anjing" jawab Chanyeol.

Because My First lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang