II. New Friend

305 41 6
                                    


~~Happy Reading~~

.

.

.

Hakyeon sebenarnya tak mengerti dengan keadaannya, ia jelas-jelas tahu jika tadi pria itu tak dapat melihatnya. Namun, disaat Taekwoon memintanya untuk menampakkan dirinya, dengan begitu saja tubuhnya nampak di mata Taekwoon. Betapa anehnya hukum alam ini.

"Kenapa kau bisa ada di sini? Dan..jangan bilang jika kau adalah.." Taekwoon menyipitkan matanya guna menelisik dengan baik tubuh Hakyeon yang berada di hadapannya. Ia nampak biasa saja seperti manusia lainnya, hanya saja wajahnya memang sedikit pucat walau tak menghalangi kemanisannya.

"Apa?"

"Aish, pergi dari sini!" ujar Taekwoon kembali duduk ke atas kursi kerjanya. Hakyeon yang penasaran dengan keadaannya saat inipun beranjak mendekati pria itu. "Ayolah katakan padaku. Aku tahu pasti kau mengetahui keadaanku eum.. Jung Taekwoon?" tanyanya ragu-ragu.

Taekwoon menatap Hakyeon sekilas lalu kembali sibuk dengan berkasnya. Ia akui kemunculan sosok Hakyeon beberapa saat tadi masih amat mengejutkan. Selama ini ia belum pernah menjumpai makhluk seperti Hakyeon, lantas kenapa ia bisa dengan tidak sengaja dipertemukan dengan arwah berwajah manis itu?

"Cepatlah pergi, aku tak menerima sosok arwah penasaran di rumahku." Ucapan Taekwoon memang pelan, namun hal itu langsung menusuk hati Hakyeon. Ia tahu jika kedatangan dirinya mungkin saja mengacaukannya, tapi setidaknya berkatalah dengan sopan.

"Yaish! Dasar pria tak berperasaan!!" pekik Hakyeon sembari melangkah keluar dari kamar tersebut. Kesal karena Taekwoon mengusirnya membuat dirinya malas berlama-lama di dalam rumah pria tak berperasaan itu. Jadi, ia memutuskan untuk keluar dan meminta bantuan kepada oranglain.

Setelah kakinya menapak di depan gerbang pintu rumah Taekwoon ia menghentikan langkahnya. Ia rasa ada yang aneh di sini. Kenapa dirinya bisa dengan mudah membuka pintu kamar dan juga pintu rumah Taekwoon? Bahkan untuk menyentuhnya saja ia terhempas tadi, lantas bagimana caranya ia dapat melakukan semua ini?

"Makhluk apa sebenarnya aku ini?"

.

.

.

Hampir sejam Hakyeon berjalan tanpa tahu arah dan tujuan, ia hanya mengikuti kemana kakinya berjalan tanpa mengenal sedikitpun tempat yang ia lewati. Ia memang merasakan bagaimana rasanya bangun seperti baru saja dilahirkan, namun hatinya tak dapat memungkiri bahwa ia merasa jika ia pernah hidup sebelum hari ini. Ia bahkan dapat menebak bahwa umurnya sudah lebih dari dua puluh tahun, jadi tak mungkin ia tak tahu apapun, pasti ada yang terjadi sehingga menyebabkan dirinya seperti ini.

"Tapi kenapa? Arggh.. aku bisa gila," keluhnya mengusap wajah kasar. Ditolehkan kepalanya untuk memandang arah lain karena bosan terus menatap aspal jalan. Namun, tak lama tiba-tiba matanya membelalak kaget. Ia melihat seorang nenek sedang berada di tengah jalan, lalu dari arah samping nampak sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa pikir panjang segera ia berlari untuk menyelamatkan sosok tersebut.

Tiinn

Ckitt

"M-mwo?" lirihnya tak percaya.

Satu hal yang pasti, Hakyeon tidak dapat menyelamatkan nenek tua itu. Tubuhnya dengan mudah ditembus oleh sosok lain yang datang menyelamatkan nenek itu. Dan kini dirinya hanya dapat terdiam mematung kala tubuhnya tersungkur ke tanah setelah ditembus oleh sosok yang menjadi pahlawan itu.

The Invisible Detective[LeoN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang