~~Happy Reading~~
.
.
.
Brak
Dihempaskan pintu kamarnya kasar, suasana hatinya benar-benar buruk kali ini. Bagaimana ia bisa bertengkar sebegitu hebatnya dengan Hakyeon? Pria manis itu kini pergi dan hal ini pasti akan membuatnya tersiksa. Keadaannya kemarin yang sedang pingsan saja membuatnya hampir gila, bagaimana jika ia tak akan pernah bertemunya lagi?
"Brengsek kau, Hakyeon! Arghh!!" erangnya menjabak rambutnya.
Dilangkah kakinya tertatih mendekati ranjangnya, "Tidak, kau akan baik-baik saja tanpanya. Aku adalah Jung Taekwoon, Ia bukanlah penghalang kehidupanku," tuturnya menyemangati dirinya sendiri.
Srekk
Dahinya mengerut menatap beberapa lembar kertas berada di atas ranjangnya, perlahan tangannya mulai menggapainya. Tak berselang lama kelopak mata Taekwoon melebar terkejut.
"H-Hakyeon adalah N? M-maldo andwe.." lirihnya masih tak percaya, matanya tak dapat teralihkan sedikitpun dari kertas di tangannya. Fakta ini sangatlah mengguncang hatinya, kenapa bisa-bisanya seperti ini?
"Hiks, Hakyeon.. M-maafkan aku."
Air matanya turun bersamaan dengan tubuhnya yang merosot jatuh ke lantai, lututnya bergetar tak kuat. Hal ini benar-benar mengejutkannya, bagaimana bisa Hakyeon yang selama ini bersamanya adalah orang yang dicarinya sejak lima belas tahun yang lalu?
.
.
.
Titt
Titt
Bungkam. Sejak tadi Hakyeon masih saja bungkam akibat pemandangan mengejutkan di hadapannya. Bagaimana tidak? Di hadapannya itu adalah tubuhnya, tubuh yang dipenuhi oleh alat-alat medis. Tak dapat terbayangkan bagaimana rasa sakit saat beberapa luka yang masih terlihat itu pertama kali menggores tubuhnya.
"Dekati tubuhmu itu dan kau akan kembali hidup, kau telah mengetahui alasan kecelakaanmu. Kau pasti mudah untuk kembali hidup," ucap Wongeun pelan.
Pria sipit itu masih amat kesal mengingat perlakuan Hakyeon yang begitu tega akan Taekwoon. Ia tahu pria itu memang brengsek, telah mengingkari janji mereka dengan membunuh anggota keluarga Ji kembali. Tapi, bukankah jika pria november itu tahu jika sosok yang dicarinya sejak dulu adalah Hakyeon ia tak akan pernah melakukan hal bodoh ini.
Atau setidaknya, tidak akan ada korban lagi kedepannya.
"Kenapa? Kau takut?"
Hakyeon menoleh, "A-ani.. Tapi—"
"Setelahnya kau tak akan ingat apapun selama kau menjadi arwah."
Mata Hakyeon kini melebar maksimal, sesuatu yang tak pernah melinas diotaknya membuatnya amat terkejut.
Jika ia tak bisa mengingat segalanya maka semuanya menjadi percuma, bukan? Semua fakta yang telah terungkap selama ini tak akan berarti apapun baginya nanti. Toh pada nyatanya ia akan menjadi Hakyeon yang dulu, yang spesifiknya tak diketahuinya. Fakta yang lebih menyesakkan adalah fakta bahwa ia melupakan semuanya.
"Kenapa? Berubah pikiran?"
"G-Geunie.. kumohon hentikan sikap dinginmu, a-aku.."
"Keliru?" Ditatapnya Hakyeon dengan tatapan dinginnya, ia masih amat kecewa akan sikap sang sahabat. Ia ingin menyadarkannya, ia tak ingin sang sahabat akan menyesal di kemudian hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Invisible Detective[LeoN]
Mystery / ThrillerApa yang akan kau lakukan jika kau adalah seorang detektif, lalu tiba-tiba menjumpai sebuah kasus yang amat sulit dipecahkan. Dan buruknya lagi, suatu yang amat sial tiba-tiba menimpa dirimu sehingga kau melupakan segalanya. Bahkan kau pun melupakan...