XVIII. Can't Understand

151 35 8
                                    


~~Happy Reading~~

.

.

.

Dirasa Taekwoon butuh waktu berpikirpun pria itu mengulur waktu dengan alasan ingin membersihkan diri. Ia tentu saja terkejut dengan pertanyaan pemuda manis itu, ia tak pernah menyangka jika ia dapat menemukan informasi sendiri. Ah, ia lupa jika Hakyeon kini dapat menyentuh benda.

'Kau bisa saja tak menepati janjimu jika tahu yang sebenarnya.'

'Jika kau tahu maka kau tak akan butuh pertolonganku lag—'

"Apa yang baru saja kupikirkan? Kau takut ia pergi? Heish.. Berhenti berpikir bodoh," runtuk Taekwoon kala tak juga mendapatkan alasan dirinya menyembunyikan identitas Hakyeon sebenarnya.

Sementara Hakyeon, pemuda manis itu sudah berpindah duduk di atas sofa sembari memikirkan segala pertanyaan yang akan ia lontarkan nanti. "Pantas aku selalu tertarik dengan semua ini," gumam Hakyeon.

Cklek

"Cepat jelaskan padaku!"

Keduanya terdiam. Hakyeon yang merasa berteriak terlalu awal itupun mengatup bibirnya kembali dan menunduk malu.

"Biarkan aku memakai pakaianku dulu, dasar tidak sabaran," ejek Taekwoon diakhiri lirihan.

"Yakk! Sekarang kau berani mengataiku, eoh? Dasar singa gendut!"

"Mwoo?!"

.

.

.

"Jika aku mengatakan hal yang sebenarnya.. Kau bisa saja membatalkan perjanjian kita dan pergi begitu saja karena sudah tak membutuhkanku, jadi.."

"Mwo?! Kau pikir aku bisa kembali hidup hanya dengan mengetahui identitasku? Yak, sing—Ah, arraseo. Yak, Jung Taekwoon.. Aku butuh dirimu untuk membantuku mencari ragaku kembali," jelas Hakyeon penuh sabar.

Taekwoon mengalihkan pandangannya tatkala ketahuan salah besar. Sungguh sebenarnya alasannya itu memang benar-benar konyol, bagaimana bisa ia dengan santai mengungkapkannya?

"A-ah.. Ya..Yasudah," tuturnya dengan pandangan yang tak menentu.

Tahu dengan pasti pasal kebohongan bodoh Taekwoon, Hakyeon hanya dapat menghembuskan napas sabar. "Katakan sejujurnya, Woon ah. Jebal.." lirih Hakyeon lelah.

Taekwoon menatap pemuda mungil itu sejenak sebelum mendudukkan dirinya ke atas ranjang. Hanya sekilas menatap manik indahnya itu tiba-tiba hatinya terenyuh, entahlah karena apa.

'Apa yang terjadi padaku sebenarnya?' batin Taekwoon heran.

"Taekwoon ah, jeb—"

"Mian.."

Hakyeon tertegun menatap pria itu, lalu terdiam menunggu ucapannya selanjutnya.

"Kau tahu segalanya, aku tahu itu. Maafkan aku."

Hakyeon mengerutkan dahinya tak mengerti. Dia tahu semuanya? Apa? Apa alasan Taekwoon melakukannya? Lagipula bagaimana pemuda manis itu dapat mengerti segalanya jika Taekwoon bahkan tak memberitahunya?

.

.

.

Keadaan ramai adalah suasana yang dirasakan Hakyeon pertama kali kala memasuki kantor polisi Seoul. Dihentikan langkahnya sejenak guna menghirup aroma yang memang amat dikenalnya.

The Invisible Detective[LeoN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang