X. New Mission

193 38 5
                                    


~~Happy Reading~~

.

.

.

Hakyeon PoV

Taenam Group, perusahaan yang cukup besar menurutku. Perusahaan tersebut bergerak di bidang travel. Dari informasi yang kudapatkan, tujuan mereka bekerjasama dengan proyek Taekwoon kali ini karena mereka ingin membuka cabang di Seoul. Kantor pusat mereka berada di Jeju dan mereka berkeinginan membuka sebuah kantor cabang di ibu kota, tepatnya di tempat proyek Taekwoon akan dilaksanakan.

"Baiklah, sajang-nim. Aku akan meletakan segala kebutuhan rapat," ujar sekertaris perusahaan Taenam. Aku memang mengikutinya sejak tadi, karena aku melihat keganjalan pada dirinya.

Tak lama pria itu berjalan menuju ruang rapat. Kuikuti langkahnya sembari menyusuri jalan yang kulalui. "Apa?! Pastikan kakek tua itu tidak datang ke rapat hari ini!" geramnya kesal seraya menutup ponselnya.

Kulangkahkan kakiku mendekatinya, dapat kulihat beberapa lembar kertas mulai diletakannya menyebar ke atas meja. Setelahnya, ia kembali duduk di tempat duduk sebelumnya dan membuka lembaran kertas tersebut perlahan.

"Dasar tengil," ejekku jengah.

Setelah beberapa saat mencari informasi, aku beranjak mendekati mobil para anggota rapat yang baru saja berdatangan. Dengan menelusurinya langsung pasti aku dapat menemukan keganjalan yang Taekwoon katakan.

Srett

Tubuhku reflek menghindar bersembunyi di sebuah tikungan kala salah satu dari mereka menoleh ke arahku. "Aishh.. kau ini arwah, Hakyeon. Tak ada yang akan melihatmu," runtukku. Kemudian, aku keluar dari persembunyian dan bergerak lebih dekat.

"Tsk! Mereka semua telah pergi, aku terlambat," ujarku kesal. Kulihat semua mobil mereka sudah kosong tak berpenghuni, seharusnya aku tadi sadar lebih awal jika diriku ini sesosok arwah.

Tap

Kuhentikan langkahku kala mendengar sayup-sayup seseorang berbicara. Kulangkahkan kakiku mendekati sumber suara.

"Ah iya, benar sekali. Harga per-meternya enam ratus ribu won kan? Aku mengerti, kakek. Iya.. Selamat siang." Setelah menutup teleponnya ia memutar bola matanya malas. "Menyusahkan," ujarnya pelan.

Ada yang aneh dengan kelakuannya, kurasa ia dalang dari masalah ini.

Hakyeon PoV End

.

.

.

Rapat sudah dimulai sejak tadi, namun Hakyeon masih belum menampakkan dirinya di dalam ruang rapat tersebut. Hal ini sedikit membuat Taekwoon kesal, ia menyuruh pria itu untuk mencari tahu titik masalahnya, tapi mengapa pria itu belum ada di sini sampai sekarang?

"Baiklah, rapat saya akhiri sampai sini. Dua puluh menit lagi rapat lanjutan akan terlaksanakan kembali, terimakasih atas kehadirannya."

Suara tepukan tangan mengiringi berakhirnya rapat hari ini. Rapat lanjutan yang dibicarakan adalah rapat yang akan menentukan diterimanya proyek atau tidak. Beruntung selama rapat berlangsung mentri kebudayaan selalu merespon positif, ini dapat menjadi harapan yang baik untuk keputusan nanti.

"Taek--/ Kemana saja kau ini?" geram Taekwoon memotong ucapan Hakyeon kala keluar dari ruang rapat dan menemukannya.

"Maaf.. sajang-nim, bicara apa?" tanya sang sekertaris yang merasa mendengar Taekwoon berbicara. Pasalnya hanya sekertarisnya itu yang menemani Taekwoon saat ini, jadi tidak mungkin kan ia berbicara dengan oranglain?

The Invisible Detective[LeoN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang