XII. What's Wrong?

135 34 16
                                    


~~Happy Reading~~

.

.

.

Matahari sudah kembali datang menyinari bumi dengan sinar yang menyehatkan, udara bahkan amatlah sejuk. Namun, hal itu tidak membuat Hakyeon berjalan dengan semangat, ia masih saja berjalan dengan langkah gontai dengan alis yang mengerut dalam.

Yap! Benar sekali. Hakyeon memang baru kembali dari taman pagi ini, banyak sekali hal yang dilewatinya bersama pria itu. Ada yang amat menyenangkan dan juga amat mengejutkan, ia sungguh baik hati. Hah.. beruntungnya memiliki teman baik seperti Wongeun.

"Sayang, kapan kau akan menikahi Kyunghee?"

Tap

Hakyeon menghentikan langkahnya bersamaan dengan terhentinya aktivitas menyuap Taekwoon. Ditatapnya bingung sang nenek setelah mengucapkan pertanyaan tadi.

"Apa yang Halmon katakan? Aku sudah berkata bahwa aku tidak akan menikahinya," jawabnya dengan nada yang sedikit keras. Hal ini membuat Hakyeon mematung seketika.

'Taekwoon..'lirih Hakyeon dalam hati.

"Sayang, hentikan semuanya. Apa kau tak lelah, um? Semuanya telah lama berakhir, janganlah kau ungkit kembali. Hongdo dan Jeun akan sedih melihatmu seperti ini, sayang. Halmon rasa kau tak perlu--/ Tak perlu memberi mereka pelajaran?" potong Taekwoon meletakan sendok makannya.

Taekwoon menarik napasnya dalam, lalu menghembuskannya. "Aku sudah selesai, aku akan berangkat. Halmon hati-hati di rumah," tuturnya beranjak dari meja makan. Hakyeon yang sedang bersembunyipun semakin meringkukkan tubuhnya agar Taekwoon tak melihatnya.

Setelah Taekwoon pergi dari ruang makan, Hakyeon keluar dari persembunyian. Ditatapnya sendu punggung Taekwoon yang semakin jauh menaiki tangga.

"Hiks"

Hakyeon menoleh. Dapat dilihatnya sang nenek sedang mengusap air mata yang terus jatuh dari pelupuk matanya.

"Ini semua tidak benar, Taekwoonie. Hongdo, Jeun.. maaf, eomma tak dapat menjaga Taekwoon dengan baik."

Hakyeon membalikkan tubuhnya dan beranjak menuju kamar Taekwoon. Ditaiki tangga rumah Taekwoon itu dengan perlahan, pikirannya masih amat kacau sekarang. Setelah dilihatnya pintu kamar Taekwoon yang terbuka, ia segera beranjak memasukinya.

"Taek—" Hakyeon menghentikan ucapannya saat Taekwoon tidak sengaja menumpahkan isi dari botol yang sedang digenggamnya ke atas meja akibat panggilannya.

"Yaishh.." desisnya kesal seraya mengambil sebuah sapu tangan di samping mejanya dan membersihkannya. Setelah membersihkan cairan yang sempat tumpah di atas mejanya, Taekwoon segera memasukkan botol tersebut ke dalam laci mejanya.

Alis Hakyeon tertaut, botol apa itu? Apakah Taekwoon sakit?

"Taekwoon ah! Apa--/ Yakk! Kenapa kau selalu saja menganggetkanku?" protesnya seraya menatap Hakyeon tajam. Dirasa telah melakukan kesalahan, ia melangkah mendekati Taekwoon.

"M-maaf," lirihnya.

"Sudahlah, aku tak punya banyak waktu." Taekwoon beranjak berjalan mendekati lemarinya dan menggapai jasnya. Setelahnya ia bergerak menggapai tas tentengnya dan berjalan ke luar dari kamarnya.

Hakyeon yang melihat hal tersebut segera melangkahkan kakinya mengikuti arah Taekwoon berjalan.

.

The Invisible Detective[LeoN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang