~~Happy Reading~~
.
.
.
Dengan tergesa-gesa Hakyeon berlari menuju kediaman Taekwoon. Tak peduli dengan kakinya yang terus digunakannya berlari dari kantor kepolisian Seoul, ia hanya ingin memastikan sesuatu.
Srett
Dibukanya seluruh tirai-tirai yang menutupi sebuah papan tulis di dalam kamar Taekwoon yang selama ini selalu saja tertutup.
"M-mwo..?" lirihnya terbata.
Matanya melebar dengan tatapan penuh kekecewaan. Dapat dilihatnya puluhan foto beserta artikel menempel di sana. Bukan, ini bukan yang pernah dilihatnya sebelumnya, semuanya berbeda. Dan hal tersebut telah menjelaskanya, menjelaskan puluhan pertanyaan yang menghingdap di dalam kepalanya.
"Andwe.."
Segera dirinya kembali berlari keluar. Jika memang inilah kenyataannya, maka bertemu Minhyuk adalah sebuah aksi bunuh diri bagi Taekwoon. Tidak, ia harus mencegahnya.
.
.
.
Blam
Setelah pintu kamar Taekwoon tertutup, heningpun melanda. Tidak, bukan Taekwoon tak ingin bertanya alasan Hakyeon dengan tiba-tiba membawanya pulang. Namun, melihat wajah pemuda manis itu yang berantakan mengurungkan niatnya.
"Arghh.."
Mendengar erangan Hakyeon sontak membuat Taekwoon bergerak mendekatinya. Pemuda manis yang terduduk di atas ranjangnya itu terlihat amat tertekan. Apa yang terjadi?
"Yeon ah, kau baik-baik saja?" tanyanya perlahan mencoba meraih bahunya.
Hakyeon menghempaskan tangannya.
"N-neo.. Berapa banyak rahasia yang kau sembunyikan, eo?"
Taekwoon terdiam. Melihat sosok di hadapannya dengan wajah berlinang air mata membuatnya membatu. Sesuatu di dalam dirinya seperti menyelimutinya, membuatnya tak dapat bernapas dengan baik. Sebuah rasa bersalah.
Hari baru kembali datang dalam kehidupan Hakyeon. Oh.. Mungkin tidak dapat dikatakan sebagai kehidupannya, karena dirinya memang tidak hidup. Walau setidaknya hidup sebagai arwah, mungkin itu yang dipikirkannya.
"Yakk.. Perampok Insa-dong berulah! Cepat!"
Hakyeon tersenyum menatap beberapa anggota kepolisian yang bergegas pergi. Ia merindukan kehidupannya yang penuh tantangan itu. Ya.. Amat merindukan segalanya. Seandainya ia ingat segalanya... Hah, ia bahkan melupakan wajah kedua orangtuanya, ia benar-benar anak yang durhaka.
Tap
Untuk kedua kalinya Minhyuk berjalan menembus tubuh Hakyeon. Keduanya sama-sama menghentikan langkah mereka. Namun, sepersekian detik berikutnya Minhyuk kembali melanjutkan langkahnya.
"Minhyuk..?" lirihnya.
Bukan rasa sakit yang dirasakannya seperti kemarin. Kali ini justru berbeda, terasa seperti perasaan... Rindu. Tak tahu ini efek perasaan rindunya yang memang sedang membuncah atau memang murni dari Minhyuk itu sendiri.
Tak ingin larut dalam hal tersebut ia kembali berjalan mengelilingi ruangan itu untuk memenuhi tujuan awalnya.
Setelah berkeliling sejenak dan tak menemukan apapun ia terdiam sejenak. Hanya kasus-kasus baru-baru ini saja yang ia temukan, tak ada sedikitpun yang berhubungan dengan permasalahannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Invisible Detective[LeoN]
Mystery / ThrillerApa yang akan kau lakukan jika kau adalah seorang detektif, lalu tiba-tiba menjumpai sebuah kasus yang amat sulit dipecahkan. Dan buruknya lagi, suatu yang amat sial tiba-tiba menimpa dirimu sehingga kau melupakan segalanya. Bahkan kau pun melupakan...